Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin penguat atau vaksin booster kepada warga di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2022). PBNU bersama Kepolisian Republik Indonesia dan Kementerian Agama menggelar vaksinasi booster untuk 1 juta mas | Republika/Thoudy Badai

Jakarta

Vaksinasi Booster Belum Optimal

Pemerintah mengibau masyarakat mengajak keluarganya untuk vaksin booster.

JAKARTA — Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan, tingkat vaksinasi Covid-19 penguat (booster) di Jakarta belum optimal. Vaksinasi penguat baru menjangkau 3,4 juta sampai 3,5 juta orang dari sasaran 8 juta orang sampai April 2022.

"Jadi, tentu masih jauh dari yang kita harapkan dari sasaran sebanyak 8 juta orang (mendapatkan vaksinasi penguat)," kata Widyastuti di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/4).

Hal tersebut, kata Widyastuti, bisa terlihat dari jumlah warga per hari yang mendapatkan vaksinasi di Jakarta di sekitar 500 lokasi pusat vaksinasi, di mana secara total hanya sekitar 50 ribu hingga 70 ribu orang per hari.

"Kalau dulu dosis satu dan dosis dua bisa mencapai lebih dari 200 ribu orang per hari, sekarang masih sekitar segitu. Ini masih jauh memang. Karena itu, kita semua harus mendorong agar semakin banyak yang divaksin," ujarnya.

Vaksinasi di terminal

Untuk menggencarkan vaksinasi booster, kata Widyastuti, Pemprov DKI Jakarta tidak hanya akan mengandalkan fasilitas-fasilitas kesehatan. Layanan vaksinasi juga akan dibuka di tempat ibadah dan tempat umum, termasuk terminal transportasi.

Salah satu layanan vaksinasi booster dibuka di Terminal Kalideres. Pada Ahad (24/4), sebanyak 336 warga menerima vaksin tahap ketiga di gerai vaksinasi yang disediakan pihak Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Ratusan warga yang menerima vaksin tersebut terdiri atas penumpang dan masyarakat yang tinggal di sekitar terminal.

"Sejauh ini sudah 336 warga yang menerima vaksin di tempat kami. Ini merupakan bentuk kerja sama dengan Puskesmas Kelurahan, Polsek Kalideres, dan Polres Jakarta Barat," kata Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen saat ditemui di Terminal Kalideres, Ahad.

Revi menjelaskan, dibukanya gerai vaksin tersebut guna memudahkan warga mendapatkan vaksin booster sebelum bepergian ke luar kota. Hal tersebut selaras dengan peraturan Kementerian Perhubungan yang mewajibkan warga menerima vaksin booster sebelum melakukan perjalanan antarkota.

Karena gerai tersebut, Revi mengaku mayoritas penumpang yang saat ini berangkat lewat Terminal Kalideres sudah mendapatkan vaksin booster.

"Kemarin itu jumlah penumpang naik hingga 418 dan rata-rata semua sudah booster," kata dia.

Meski demikian, Revi mengaku pihaknya memperbolehkan penumpang yang belum menerima vaksin booster untuk bepergian keluar kota dengan beberapa syarat. Warga yang belum menerima vaksin booster diharuskan menunjukkan surat tes antigen dengan hasil negatif Covid-19 kepada petugas terminal. Sedangkan, untuk warga yang belum menerima dosis vaksin tahap dua diharuskan menunjukkan surat tes PCR dengan status negatif Covid-19.

"Sedangkan, kalau belum vaksin sama sekali karena masalah kesehatan, karena sakit, atau komorbid berarti harus menyiapkan surat keterangan dari dokter dan ditambah surat keterangan PCR," ujar Revi.

Untuk memfasilitasi warga yang ingin melakukan tes PCR ataupun antigen, pihaknya menyediakan gerai khusus di Terminal Kalideres.

"Kami sediakan gerai PCR dan antigen yang bekerja sama dengan Kimia Farma, tapi ini berbayar," kata dia.

Berdasarkan keterangan dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta hingga Sabtu (23/4), capaian vaksinasi di Jakarta memiliki perincian vaksin dosis 1 sebanyak 12.520.019 orang, dengan proporsi 70,3 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 29,7 persen warga KTP non-DKI.

Kemudian untuk total orang yang mendapatkan vaksin dosis 2 kini mencapai 10.652.638 orang dengan proporsi 73,5 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 26,5 persen warga KTP non-DKI. Sementara, vaksinasi dosis ketiga (booster) sampai saat ini sebanyak 3.504.480 orang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian Kesehatan RI (kemenkes_ri)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Urban Bersama Alam di Tebet Eco Park

Tebet Eco Park menjadi tempat menyegarkan pikiran kebanggaan masyarakat Jakarta.

SELENGKAPNYA

Ummu Saad, Tonggak Hukum Waris dalam Islam

Kematian ayahnya menjadi sebab turunnya hukum waris.

SELENGKAPNYA