Petugas memadamkan api kebakaran. (ilustrasi) | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Nasional

Tujuh Meninggal Akibat Terkunci Ruko yang Terbakar

Kebakaran bermula dari mobil double cabin Triton yang melaju kencang dari arah Sempaja menuju Air Hitam.

SAMARINDA -- Sebanyak tujuh orang meninggal dari peristiwa kebakaran di Jalan Abdul Wahab Sjaranie, Samarinda, Kalimantan Timur, Shad (17/4) pagi. Mereka meninggal diduga akibat pintu ruko tempat mereka berada terkunci dari luar.

"Bapak pemilik toko sembako, dini hari tadi belanja ke pasar dan pintu ruko dikunci dari luar. Ketika terjadi kebakaran, penghuni ruko tidak bisa ke luar," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Samarinda Hendra AH.

Ruko tidak dilengkapi pintu darurat atau pintu belakang sehingga ketika api berkobar di bagian depan, penghuni tidak memiliki akses untuk menyematkan diri. Kebakaran yang terjadi pukul 04.30 WITA tersebut melanda satu bangunan dua lantai yang disekat untuk tiga ruko, yakni ruko yang menjual sembako, ruko penjual barang elektronik, dan ruko yang menjual aneka plastik.

Saat terjadi kebakaran, hanya ruko yang menjual sembako yang ada penghuninya, yakni terdapat delapan orang di dalamnya, sementara pemilik dua ruko lainnya tidak tidur di ruko tersebut. Akibat peristiwa ini, enam orang di ruko sembako tersebut meninggal di tempat.

Dua orang lainnya kritis sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit. Dalam perjalanan, satu di antara yang kritis itu meninggal. Total meninggal akibat kebakaran tujuh orang. Satu korban selamat adalah anak sembilan tahun.

 
Adapun yang terbakar, yakni tiga ruko dengan luas bangunan ukuran 10x15 meter beratapkan seng dan dinding beton. 
 
 

Kebakaran bermula dari mobil double cabin Triton yang melaju kencang dari arah Sempaja menuju Air Hitam. Sopir diduga hilang kendali karena mengantuk menabrak lapak bensin eceran di depan ruko penjual sembako, lantas menabrak pagar teras ruko penjual plastik.

Kemudian, roda sebelah kanan depan dan belakang mobil masuk ke parit. "Akibat dari mobil menabrak lapak bensin eceran inilah, kemudian diduga ada percikan api sehingga menyebabkan kebakaran yang menghanguskan tiga ruko dan menyebabkan tujuh orang meninggal," kata Hendra.

Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Samarinda Kombes Pol Ary Fadli membenarkan percikan api kendaraan kecelakaan menyebabkan api. "Sementara dari hasil identifikasi kebakaran disebabkan dari percikan api kendaraan yang mengalami kecelakaan di depan bangunan yang menjual bensin eceran itu dan tim masih berkoordinasi dengan Labfor," ungkap Ary. Hasil visum korban meninggal karena kesulitan bernapas.

Berdasarkan keterangan salah satu saksi, Sumarlani, kejadian terjadi sekitar pukul 04.35 WITA. Sumarlani mendengar suara mobil mengerem di depan ruko tempat kejadian, di mana sebuah mobil menabrak pagar besi rumah, kemudian masuk parit dan menabrak botol bensin yang dijual eceran.

Akibatnya, muncul percikan api dan menyambar bangunan. Adapun yang terbakar, yakni tiga ruko dengan luas bangunan ukuran 10x15 meter beratapkan seng dan dinding beton. Terdiri atas dua lantai, masing-masing ruko menjual sayuran, barang elektronik, dan bahan kelontong. Kemudian, satu unit mobil dan sebuah motor turut hangus.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Samarkand Era Gemilang

Kota Samarkand menjadi pusat kekuasaan Dinasti Timuriyah pada abad silam.

SELENGKAPNYA

Telusur Sejarah Kota Samarkand

Samarkand dikuasai pelbagai dinasti sebelum mencapai masa keemasan.

SELENGKAPNYA