Warga mengantre untuk membeli minyak goreng curah saat proses penyaluran oleh PT Tanjung Sarana Lestari di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (8/4/2022). Kementerian Perindustrian mencatat kinerja distribusi minyak goreng curah bersubsidi naik pada April 2022 m | ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/wsj.

Ekonomi

Harga Minyak Goreng Curah Belum Sesuai Acuan

Harga minyak goreng curah di kawasan Jabodetabek masih bertengger di level Rp 16 ribu hingga Rp 18 ribu per liter.

BOGOR -- Inspeksi yang dilakukan sejumlah anggota Komisi VI DPR bersama pemerintah menemukan peredaran minyak goreng (migor) curah belum sesuai harga acuan. Dalam kunjungan ke Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, harga komoditas minyak goreng curah menjadi sorotan karena masih di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp 14 ribu per liter.

"Dari kunjungan ini, kita minta tolong jangan ada yang di-setting, supaya alami saja, dan yang kita temukan harga minyak goreng belum mencapai Rp 14 ribu per liter sebagaimana yang diharapkan," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR Mohamad Hekal di Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/4).

Harga minyak goreng curah di kawasan Jabodetabek masih bertengger di level Rp 16 ribu hingga Rp 18 ribu per liter. Selain minyak goreng, Hekal juga menekankan, harga daging sapi masih tinggi dan cenderung akan meningkat hingga Idul Fitri. Tercatat, harga daging di Pasar Cibinong mencapai Rp 140 ribu per kg. Sementara itu, harga telur ayam ras masih sekitar Rp 24 ribu dan dinilai masih dapat dijangkau oleh masyarakat.

Hekal meminta agar pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan (Kemendag), menyiapkan strategi dan kebijakan dalam menyambut Idul Fitri tahun ini. Menurut dia, perayaan hari besar umat Islam itu akan lebih meriah tahun ini karena sebelumnya harus menghadapi tekanan pandemi. "Harapan kita, masyarakat jangan dibikin susah karena barang sulit dan langka atau harga ketinggian," kata Hekal.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengakui, harga minyak goreng masih tinggi. Bapanas terus berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian yang diberikan tugas untuk mendata dan mengawasi penyaluran subsidi minyak goreng curah.

Arief mengatakan, penyaluran minyak goreng curah dari produsen terus berlangsung meski distribusinya belum cepat. "Disadari harga Rp 14 ribu ini barang belum cepat masuk. Maka, pemerintah memberikan BLT Rp 100 ribu selama tiga bulan dan ditarik ke depan sehingga diharapkan bisa membantu sekitar 20,5 juta masyarakat penerima bantuan," kata dia.

Kemendag menegaskan masih berfokus pada masalah kelangkaan minyak goreng curah yang dirasakan masyarakat. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan menjelaskan, Kemendag telah melepaskan harga minyak goreng kemasan sesuai mekanisme pasar. Harga memang menjadi tinggi, tapi persoalan kelangkaan berakhir.

"Karena adanya relaksasi di minyak goreng kemasan, bisa saja orientasi produsen (curah) beralih ke kemasan. Makanya, pemerintah mengawal setiap produsen minyak goreng curah untuk terus berproduksi dan ada alokasi yang disiapkan hingga distribusinya," kata Oke.

Oke tak menampik, perbedaan harga antara minyak goreng curah dan kemasan yang terpaut tinggi dapat dimanfaatkan oleh oknum-oknum. Mereka bisa saja mengubah minyak goreng curah menjadi minyak goreng kemasan demi mendulang keuntungan besar. "Namanya melawan mekanisme pasar, tentu ada oknum-oknum pengusaha yang mementingkan dirinya, jadi harus kami kawal," kata Oke.

Harga ayam

Harga daging ayam ras terus mengalami kenaikan hingga menyentuh Rp 40 ribu per kg. Meski demikian, Kemendag menegaskan, level kenaikan harga itu masih dapat ditoleransi karena menjadi momentum bagi para peternak unggas untuk memulihkan kondisi usahanya. "Kalau harga sampai tingkat Rp 40 ribu per kg dari harga acuan Rp 35 ribu per kg, itu masih bisa," kata Oke.

Oke menjelaskan, kenaikan permintaan daging ayam ketika Ramadhan yang diikuti dengan meningkatnya harga menjadi kesempatan bagi peternak untuk menutupi kerugian yang dialami sebelumnya. Menurut dia, para peternak ayam telah merugi selama lebih dari dua tahun karena harga jual yang jatuh, imbas dari surplus produksi.

Sementara itu, biaya produksi terus mengalami kenaikan sehingga semakin menekan usaha peternakan unggas, khususnya bagi peternak mandiri yang tidak bermitra dengan perusahaan perunggasan terintegrasi. "Berikanlah kesempatan bagi peternak untuk pemulihan sekarang," ujarnya.

Untuk membantu mengatasi tingginya biaya produksi, pemerintah juga menyiapkan bantuan jagung pakan ternak sebanyak 50 ribu ton. Bantuan tersebut akan disalurkan melalui Perum Bulog.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Jamaah Umrah Gusar tak Bisa Bawa Zamzam

Pelarangan itu sangat disayangkan ribuan jamaah umrah.

SELENGKAPNYA

Selebgram Kuliner Ketiban Berkah Ramadhan

Ramadhan menjadi keberkahan untuk banyak orang

SELENGKAPNYA