Ilustrasi sarana Perpusda Kota Bogor. | ANTARA FOTO

Bodetabek

Pembangunan Perpusda Kota Bogor Tahap Kedua Mulai Mei

Total anggaran pembangunan Perpusda Kota Bogor menelan Rp 24,2 miliar.

BOGOR — Pembangunan Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kota Bogor pada 2022 memasuki tahap kedua. Pembangunan perpustakaan di eks gedung DPRD Kota Bogor, Jalan Kapten Muslihat, Kecamatan Bogor Tengah, telah memasuki fase lelang.

Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Bogor Agung Prihanto mengatakan, pembangunan tahap kedua ditargetkan dimulai pada awal Mei mendatang. Dia menyebut, pembangunan nantinya meliputi interior dan finishing.

Adapun pembangunan tahap pertama pada 2021 difokuskan pada struktur bangunan. "Tahun ini lengkap semua, makanya Pak Wali Kota (Bima Arya) inginnya akhir tahun diresmikan, tapi kita sedang berhitung juga," kata Agung kepada Republika di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (11/4).

Agung mengatakan, anggaran pembangunan tahap kedua menelan biaya sebesar Rp 10,6 miliar. Target penyelesaian gedung dicanangkan pada November 2022. Meski begitu, dia melanjutkan, muncul kendala karena masih ada perlengkapan tambahan yang belum tersedia.

Misalnya, pengadaan komputer untuk ditempatkan di ruang command center. Dia menyebut, rencananya pengadaan dianggarkan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) 2022 atau melalui e-catalog.

Masalah lain yang muncul, menurut Agung, anggaran untuk pemeliharaan gedung, pengadaan buku baru, pengelolaan, pembelian perlengkapan tambahan, dan operasional belum ada. Sehingga, bisa saja nantinya pembangunan meleset dari jadwal.

"Sekarang masih fisik (interior). Paling menyesuaikan pemeliharaan tahun depan kita akan anggarkan untuk pembayaran listrik, pengadaan buku, pemeliharaan perangkat, dan pengelolaan yang lebih banyak," ujarnya.

Saat ini, Agung menegaskan, pihaknya fokus membangun interior Perpusda Kota Bogor agar bisa selesai lebih cepat. Hal itu mengingat pembangunan Perpusda Kota Bogor masuk dalam 10 Program Prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang dipantau oleh Wali Kota Bim Arya Sugiarto.

Dia pun mengajak kontraktor untuk membuat perencanaan secara tepat. Dengan demikian, tidak ada penundaan penyelesaian pembangunan gedung, yang berimbas denda dan persoalan lainnya. "Kita ngebut untuk kegiatan fisik yang besar. Kita pertama sudah lelang karena kita betul-betul pengen tepat waktu," ujarnya.

Agung menambahkan, pekerjaan di depan yang harus lekas dilakukan adalah memindahkan buku di gedung perpustakaan lama. Dia menganggap, kondisi ribuan koleksi buku tersebut masih bagus. Sehingga secepatnya semua buku ditempatkan di gedung Perpusda Kota Bogor yang baru.

Siap evaluasi

Komisi I DPRD Kota Bogor menyoroti pembangunan gedung Perpusda Kota Bogor yang berlarut-larut. Ketua Komisi I DPRD Kota Bogor Safrudin Bima menyatakan, pembangunan Perpusda tahap pertama menelan anggaran Rp 13,6 miliar. Dari laporan yang diterima dewan, pihaknya siap mengevaluasi proses pengerjaan gedung tahap kedua agar kualitas bangunan bisa terjaga dengan baik.

Safrudin berjanji bakal sering meninjau lokasi untuk memeriksa apakah spesifikasi yang dibangun dalam perencanaan dan kenyataannya sama atau berbeda. "Tahun ini kan anggaran Rp 10,6 miliar untuk interior. Untuk itu, kami meminta laporan pembangunan tahun lalu dan akan meninjau lokasi pembangunan untuk memastikan kualitasnya," kata politikus PAN tersebut.

Safrudin pun meminta Dinas Kearsipan dan Perpustakaan. (Diarpus) Kota Bogor juga mempersiapkan semua kebutuhan pascapembangunan selesai. Di antaranya, anggaran pemeliharaan dan kesiapan untuk mengisi Perpusda, seperti buku, arsip, dan kegiatan selama setahun. Hal itu karena jika pembangunan bisa selesai semua pada tahun ini, kata dia, Perpusda harus sudah beroperasi pada 2023.

Untuk itu, ia meminta agar Diarpus Kota Bogor membuat perencanaan segalanya dengan matang. Pasalnya, DPRD Kota Bogor pada pertengahan 2022 bakal membahas kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) untuk tahun anggaran 2023. Dengan demikian, biaya operasional dan pemeliharaan untuk tahun depan bisa dianggarakan di APBD 2023.

"Intinya adalah kehadiran Perpusda jangan hanya dijadikan nafsu pembangunan belaka, tetapi juga tetap mengedepankan esensi kehadiran perpustakaan di tengah kota, dengan tujuan mencerdaskan warga," ujar Sjafrudin.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Ummu Ammarah, Sang Perisai Rasulullah

Ummu Ammarah merupakan pejuang perempuan pertama Muslimin di sejumlah peperangan melawan kaum kafir.

SELENGKAPNYA

Ramadhan, Momen Ajarkan Islam Pada Anak

Mengajarkan anak tentang Islam dan kebaikan dilakukan sesuai usia mereka.

SELENGKAPNYA

Sisi Lain dari Rivalitas Manchester City dan Liverpool

Bek sayap Liverpool Andrew Robertson juga memeluk Phil Foden saat peluit panjang ditiup wasit.

SELENGKAPNYA