Anak-anak berdoa usai melaksanakan shalat saat mengikuti kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Ahad (10/4/2022). | Republika/Thoudy Badai

Kabar Ramadhan

Ramadhan, Momen Ajarkan Islam Pada Anak

Mengajarkan anak tentang Islam dan kebaikan dilakukan sesuai usia mereka.

OLEH ZAHROTUL OKTAVIANI

Bulan suci Ramadhan merupakan saat yang sangat baik untuk mendekatkan dan menghangatkan kembali hubungan antaranggota keluarga. Di momen ini, ada baiknya para orang tua memanfaatkan kesempatan tersebut untuk lebih intensif mengenalkan dan mendidik anak tentang Islam.

"Hal ini tidak terlepas dari delapan fungsi keluarga, yang salah satunya adalah sebagai sarana pendidikan. Di antara pendidikan yang paling utama ialah pendidikan karakter sesuai hadis Rasul, akrimu auladikum wa ahsin adabahu yang artinya muliakan anak-anakmu dan perbaguslah akhlaknya," ujar Ketua Pimpinan Pusat 'Aisyiyah, Shoimah Kastolani, saat dihubungi Republika, beberapa waktu lalu.

Ia menyebut, pendidikan akhlak harus dilakukan dengan pendekatan komunikasi yang efektif. Maka, di bulan Ramadhan ini ada baiknya diciptakan nuansa khusus kebersamaan. Hal itu bisa dilakukan saat berbuka, sahur, atau shalat berjamaah jika tidak bisa ke masjid.

photo
Anak-anak mengikuti kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Ahad (10/4/2022). - (Republika/Thoudy Badai)

Di bulan penuh berkah ini, orang tua dapat menggugah jiwa kemanusiaan pada anak, dengan melibatkan mereka saling berbagi, tolong-menolong, serta peduli terhadap orang lain yang ada di sekitar mereka. Upaya-upaya untuk mengajarkan anak tentang Islam dan kebaikan itu dilakukan sesuai dengan proporsi usia masing-masing. Hal ini dicontohkan pula oleh Rasulullah SAW.

Dulu, Rasulullah SAW sering bercanda dengan cucunya, bahkan sering pula dicium. Sampai kemudian ada sahabat yang protes.

"Sang sahabat menyebut ia memiliki 10 cucu namun tidak pernah dicium. Rasulullah SAW menjawab, man yarham wa la yurham. Siapa tidak menyayangi anak, maka tidak akan disayangi anak," kata Rasulullah.

Selain itu, ada kisah lain yang menyebut sang cucu pernah memakan kurma yang merupakan hasil dari sedekah. Kurma itu diniatkan untuk dibagikan ke masyarakat. Dengan penuh rasa sayang, Rasulullah mengambil kurma yang ada di dalam mulut sang cucu sambil berkata, "Ini bukan hakmu". Dari sini, Rasulullah telah mendidik agar tidak melakukan korupsi.

Jika terpaksa, Shoimah melanjutkan, Rasulullah akan menegur secara halus. Hal ini tergambar dalam kisah ketika sang cucu mengambil makanan yang agak jauh dengan tangan kiri.

Melihat hal itu, Rasulullah mengingatkan, "Ya Ghulam (panggilan kesayangan untuk anak laki-laki), kalau makan pakailah tangan kanan dan mengambil makanan yang dekat dari tempat dudukmu".

Melalui teguran halus itu, Rasulullah sedang mengajarkan etika makan dan menghindari sifat serakah.  ‘’Artinya, Rasulullah mendidik dengan asah, asih, dan asuh. Pendekatannya dengan memberi contoh," ucap dia.

Terakhir, Shoimah menyebut, ketika Fatimah belum menikah, Rasulullah ketika akan tidur selalu menyempatkan menengok kamar Fatimah, terkadang dengan memberi nasihat. Hal ini menunjukkan kedekatan Rasulullah pada anaknya, sekaligus sangat komunikatif.

photo
Peserta mengikuti kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Ahad (10/4/2022). - (Republika/Thoudy Badai)

Ketua Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga MUI, Dr Siti Ma'rifah menyebut, dalam suasana pandemi saat ini, meski tren penularannya menunjukkan penurunan, setiap pihak tetap harus menjaga imun, aman, amin dan iman. Hal ini juga bisa dimanfaatkan dengan memperbanyak interaksi dengan anggota keluarga.

"Rasulullah selalu menyebut, Beliau diutus ke dunia untuk menyempurnakan akhlak manusia. Beliau juga selalu mengajarkan untuk selalu memulai kebaikan dari diri sendiri dan keluarga, dengan cara memberi contoh yang baik," ujarnya.

Rasulullah SAW selama hidupnya juga langsung mempraktikkan bagaimana pola pendidikannya kepada putra putri, khususnya Siti Fatimah. Selama itu, Beliau dikenal sangat welas asih namun juga tegas dalam memberikan pelajaran.

Di bulan Ramadhan ini, orang tua bisa mengajak anak-anak untuk beribadah bersama, mulai dari shalat dan berbuka puasa. Hal ini bisa menjadi momentum yang luar biasa untuk pendekatan antar keluarga.

photo
Anak-anak mengikuti tadarus Alquran di Masjid Sultan Suriansyah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (9/4/2022). Tadarus Al Quran yang dilaksanakan sehabis melaksanakan shalat tarawih tersebut rutin digelar pengurus Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin bersama warga setempat untuk meningkatkan amal ibadah saat bulan Ramadhan. - (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Di sisi lain, ia menekankan peran yang dimiliki seorang ibu dalam keluarga. Sosok ibu merupakan madrasatul ula, yaitu sekolah utama dan pertama bagi seorang anak. "Saya sampaikan, kepada ibu-ibu, manfaatkan momentum ini untuk membangun ketahanan keluarga di berbagai bidang. Mulai dari sisi rohani dan jasmaninya," lanjut dia.

Dalam mengajarkan setiap ibadah maupun larangan, Siti Ma'rifah menyebut, Nabi Muhammad SAW selalu memberikan tahapan. Hal ini juga berlaku dalam pola Rasulullah dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya.

Sebelum baligh, pembelajaran yang diberikan sebatas pemahaman dan informasi. Setelahnya, sikap tegas diperlukan dengan memberi contoh maupun diajak ikut langsung melaksanakan ibadah-ibadah wajib dan sunah.

Ia menilai kurang tepat jika ada yang berkomentar anak-anak akan mengganggu jika diajak ikut beribadah. Hal ini sesungguhnya merupakan metode membiasakan anak, mengingat sebuah amalan harus dipolakan atau dibiasakan. Ibadah disebut berasal dari diri sendiri, sementara orang tua dan lingkungan berupaya membentuk hal tersebut dengan pembiasaan.  

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.