Presiden Joko Widodo meresmikan groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik pada Selasa (12/10). Proyek ini direncanakan menjadi smelter //single line// terbesar di dunia dengan kapasitas 1,7 juta | Lukas/Biropers

Ekonomi

Freeport Setor Dividen Rp 3,49 Triliun ke Negara

Laba bersih Freeport didapat dari pendapatan 2021 yang mencapai Rp 93,75 triliun.

JAKARTA — PT Freeport Indonesia (PTFI) menyetorkan dividen kepada pemerintah pada 2021 sebesar 243 juta dolar AS tau Rp 3,49 triliun (kurs Rp 14.370 per dolar AS). Pembayaran dividen tersebut dilakukan pada 12 November 2021.

Dikutip dari laporan keuangan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pertambangan atau MIND ID, PTFI menyetorkan dividen sekitar Rp 3,49 triliun kepada Pemerintah Indonesia. PTFI membungkus pendapatan sebesar Rp 107,6 triliun pada tahun lalu. 

Dari pendapatan yang diperoleh pada tahun lalu tersebut, PTFI mengantongi laba tahun berjalan sebesar Rp 35,9 triliun. Kontribusi PTFI ini turut mendongkrak kinerja grup holding MIND ID pada 2021. MIND ID mengantongi laba bersih Rp 14,33 triliun pada tahun lalu, naik drastis 687 persen dibandingkan realisasi pada 2020 yang sebesar Rp 1,82 triliun.

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menjelaskan, kenaikan laba bersih ini bisa dicapai karena kinerja solid semua anak perusahaan di bawah MIND ID. Kondisi positif juga didukung dari kenaikan harga komoditas yang meningkatkan performa kinerja anak usaha di bawah MIND ID.

"Inovasi operasional dilakukan untuk meningkatkan daya saing biaya. Selain itu, perusahaan juga memberikan perhatian utama pada peluang-peluang baru yang mendukung pertumbuhan bisnis pada masa yang akan datang," kata Hendi, Ahad (10/4).

Hendi mengatakan, laba bersih yang dikantongi perusahaan ini didapat dari pendapatan sepanjang 2021 yang mencapai Rp 93,75 triliun. Pendapatan ini naik 40 persen dibandingkan realisasi 2020 sebesar Rp 66,57 triliun.

Hendi memerinci kontributor terbesar pendapatan perusahaan berasal dari komoditas batu bara, emas, dan timah masing-masing sebesar 32 persen, 28 persen, dan 13 persen. Sedangkan, aluminium berkontribusi sembilan persen, feronikel tujuh persen, bijih nikel lima persen, dan lain-lain sebesar enam persen.

Seperti diketahui, 51,2 persen saham PTFI resmi dimiliki MIND ID pada 21 Desember 2018. Indonesia mengakuisisi PTFI lewat MIND ID dengan nilai akuisisi mencapai 3,85 miliar dolar AS atau setara Rp 55,8 triliun pada waktu itu. Untuk membeli 51 persen saham PTFI, MIND ID atau PT Indonesia Alumunium Asahan (Persero) menerbitkan surat utang global senilai 4 miliar dolar AS, salah satu nilai terbesar sepanjang sejarah RI.

Pemerintah Indonesia diprediksi akan menerima pengembalian modal sepenuhnya atas pembelian saham PTFI pada 2025. Pengembalian modal nantinya diberikan melalui pembayaran dividen yang disetorkan PTFI.

Selepas akuisisi 51 persen, PTFI ditargetkan menyetor dividen sebesar 200 juta dolar AS pada 2021. Selanjutnya, nilai dividen yang disetorkan ke kas negara pada 2022 mencapai 400 juta dolar AS. 

Sementara, nilai dividen 2023 yang disetorkan PTFI diproyeksikan mencapai 1 miliar dolar AS. Peningkatan tren nilai dividen terus berlanjut pada 2024 dengan target realisasi hingga 1,5 miliar dolar AS. Target nilai dividen ini kembali berlaku pada 2025.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Freeport Indonesia (@freeportindonesia)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Erick, Pesantren, dan Ekonomi Islam

Maka, pertemuan dan “penyatuan” itu membuka peluang pada aksi ekonomi Islam selanjutnya.

SELENGKAPNYA

ASDP Catat Rekor Laba Bersih 

Catatan positif ASDP pada 2021 dikontribusikan kinerja penyeberangan, baik produksi perintis dan komersial.

SELENGKAPNYA