Pedagang kurma melayani pembeli menjelang Ramadhan di kawasan Pasar Baru, Jalan Otto Iskandar Dinata, Kota Bandung, Rabu (30/3/2022). | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Kabar Utama

Semarak Jelang Ramadhan

Ragam pembatasan dampak pandemi Covid-19 membuat masyarakat merindukan Ramadhan dalam situasi normal.

SEMARANG – Ragam pembatasan sebagai konsekuensi dari pandemi Covid-19 membuat masyarakat merindukan Ramadhan dalam situasi normal. Tren penurunan kasus Covid-19, berbagai kelonggaran yang diberikan, serta kejenuhan yang mendera dalam dua tahun terakhir, mengakumulasi masyarakat menyambut bulan suci tahun ini secara lebih semarak.

Warga Kampung Bustaman, Kelurahan Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, menyambut Ramadhan dengan menggelar tradisi ‘Gebyuran Bustaman’ setelah dua tahun absen. Gebyuran Bustaman merupakan tradisi yang telah berlangsung sejak lama dan dilestarikan warga setempat.

Mereka saling menyiramkan air bersih sebagai simbol dari pembersihan jasmani dan rohani sekaligus kesiapan lahir dan batin untuk menyambut datangnya bulan suci.

Seorang warga Bustaman, Hari Bustaman (57 tahun), mengatakan, tradisi ini sudah ada sejak 1743. Tradisi gebyuran direpresentasikan dengan saling menyiramkan air bersih antarsesama warga di lingkungan setempat, sebagai simbol untuk pembersihan menjelang bulan suci Ramadhan.

“Sejak tahun 2013 lalu, gebyuran Bustaman menjadi salah satu daya tarik budaya di Kota Semarang setiap menyambut datangnya bulan suci Ramadhan,” kata dia, Rabu (30/3).

photo
Santri TPQ Insan Karim mengikuti Tahrib Ramadhan di Aloon-Aloon Masjid Agung Semarang, Jawa Tengah, Rabu (30/3/2022). Santri TPQ sambil membawa tongkat berhias pita berjalan menuju Aloon-Aloon Masjid Agung Semarang untuk menyambut Ramadhan. - (Wihdan Hidayat / Republika)

Ketua Panitia Gebyuran Bustaman 1443 Hijriyah, Syam Azizah, menambahkan, untuk penyelenggaraan tahun ini, warga lingkungan Kampung Bustaman sangat antusias. Masyarakat merindukan tradisi penyambutan Ramadhan ini karena sejak awal pandemi 2020 kegiatan ini dihentikan. Kini, masyarakat kembali menggelarnya dengan terus diimbau untuk mematuhi protokol kesehatan semaksimal mungkin.

Penyambutan Ramadhan secara lebih semarak juga dilakukan warga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan menggelar ruwahan, sebuah tradisi mendoakan anggota keluarga dan kerabat yang telah meninggal dunia. Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah memimpin langsung acara ruwahan atau di Masjid Jami Tempilang, Kabupaten Bangka Barat.

Dalam tradisi ruwahan di Bangka Belitung pada akhir bulan Sya’ban, warga datang ke masjid atau mushala untuk bersama-sama mendoakan anggota keluarga dan kerabat yang telah meninggal dunia. Warga datang dengan membawa aneka makanan, termasuk ketupat beserta lauk pauk untuk dimakan bersama setelah acara doa bersama. Wagub pun terus mengingatkan warga untuk menerapkan prokes ketat dalam kegiatan ini.

photo
Pedagang kerudung melayani pembeli di kawasan Pasar Baru, Jalan Otto Iskandar Dinata, Kota Bandung, Rabu (30/3/2022). Berdasarkan keterangan pedagang di pasar tersebut, omzet penjualan kebutuhan bulan Ramadhan sepeti perlengkapan ibadah dan buah kurma meningkat 30 hingga 100 persen dibandingkan dua tahun terakhir yang terdampak pandemi Covid-19. - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

“Saya sudah menegur warga yang tidak mematuhi prokes tersebut. Jangan sampai pelaksanaan ruwah kubur ini memicu kembali lonjakan kasus Covid-19 karena ketidakdisiplinan warga menjalankan prokes,” ujar dia.

Di sisi lain, upaya untuk membuat Ramadhan tahun ini menjadi lebih khidmat juga dilakukan oleh beberapa pemerintah daerah dengan melarang berbagai tempat hiburan beroperasi. Selama bulan suci Ramadhan, semua tempat hiburan malam yang ada di Kabupaten Semarang tidak diizinkan beroperasi.

“Agar suasana tetap mendukung berbagai kegiatan masyarakat dalam beribadah di bulan penuh berkah, maka semua tempat hiburan malam yang ada di Kabupaten Semarang tidak diizinkan beroperasi selama satu bulan penuh,” kata Bupati Semarang, Ngesti Nugraha.

Pemerintah Kota Jakarta Barat juga mengimbau seluruh tempat hiburan malam di kawasan Taman Sari tutup sementara selama Ramadhan. Camat Taman Sari, Agus Sulaeman mengatakan, imbauan tersebut diberikan kepada para pelaku usaha mandiri agar tidak mengganggu masyarakat yang sedang beribadah selama Ramadhan.

Selain memberikan sosialisasi, pihaknya juga akan menggencarkan patroli penjagaan tempat hiburan malam selama Ramadhan. Patroli itu akan dilakukan jajaran Satpol PP wilayah Taman Sari beserta Polsek dan petugas Koramil setempat. Sejauh ini, Agus sudah menetapkan wilayah mana saja yang akan dilakukan penjagaan secara ketat.

“Yang pasti tempat hiburan malam di kawasan Kota Indah, sepanjang Mangga Besar Raya, kawasan Lokasaridan Pangeran Jayakarta,” kata dia. Jika ditemukan tempat hiburan malam masih beroperasi selama Ramadhan, Satpol PP akan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan.

photo
Panitia menyiapkan daging sapi untuk dibagikan kepada warga saat tradisi hari pemotongon hewan peliharaan (meugang) lebih awal dalam rangka menyambut bulan Ramadhan di Banda Aceh, Aceh, Rabu (30/3/2022). Tradisi Meugang tersebut dirayakan tiga kali dalam setahun yakni sehari menjelang hari bulan Ramadan, sehari menjelang hari raya Idul Fitri dan sehari menjelang hari raya Idul Adha. - (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Kendati semarak menyambut Ramadhan tahun ini begitu besar, masyarakat diingatkan bahwa penularan Covid-19 masih terjadi. Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat mempertimbangkan kembali setiap melakukan tradisi rutin selama bulan Ramadhan seperti sahur on the road ataupun kegiatan buka bersama (bukber).

“Walaupun kondisi kasus Covid-19 terkendali dan diterapkan penyesuaian kebijakan yang lebih longgar dibanding tahun lalu, kami meminta masyarakat tetap bijaksana dalam beraktivitas. Prinsip utama protokol kesehatan tetap harus diutamakan,” kata dia.

Satgas juga meminta agar setiap tempat ibadah siap dalam pengaturan prokes dengan selalu menyediakan fasilitas tempat cuci tangan, pengatur suhu tubuh. Para jemaah juga diimbau tetap menggunakan masker selama ibadah, baik salat hingga zikir. “Termasuk diminta membuat panitia khusus mengawasi kedisiplinan prokes di masjid,” tutur Wiku.

Wiku menekankan, kunci ibadah tenang dan aman di bulan Ramadan adalah dengan proteksi maksimal dan berlapis. Masyarakat, juga diimbau segera melakukan vaksin booster. “Ditambah prokes seperti disiplin pakai masker, cuci tangan, maka dapat tercipta mudik dan berlebaran bersama keluarga yang semakin aman,” ujar Wiku.

Kendalikan harga

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk mengendalikan harga bahan pokok menjelang Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 2022. Kebiasaan harga yang selalu naik di setiap momentum bulan suci tidak boleh dibiarkan terlalu tinggi dan terjangkau oleh masyarakat.

Pada Rabu (30/3), Jokowi mengunjungi beberapa pasar tradisional di beberapa daerah untuk mengecek ketersediaan sejumlah bahan kebutuhan pokok. Salah satu pasar yang dikunjungi adalah Pasar Rakyat di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Presiden juga mengecek ketersediaan dan harga minyak goreng. Menurut dia, ketersediaan minyak goreng saat ini sudah mencukupi.

“Saya kira untuk stok cukup, tetapi yang paling penting memang jangan sampai harga naik terlalu tinggi, biasanya kalau menjelang Lebaran seperti itu kebiasaannya,” kata Jokowi dalam keterangannya, Rabu (20/3).

Presiden Jokowi juga mengunjungi Pasar Baledono di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Di pasar tersebut, ia juga memastikan kondisi harga dan ketersediaan minyak goreng curah yang mencukupi.

“Utamanya untuk minyak (goreng) memang yang di kemasan harganya rata-rata Rp 24 ribu (per liter), untuk minyak curah ada, tetapi stoknya tidak banyak. Tadi saya lihat sisanya di situ tinggal kira-kira 2 liter, harganya Rp 15.500 masih belum mencapai apa yang kita inginkan di Rp 14 ribu. Untuk harga-harga yang lain masih pada posisi yang baik,” ujar dia.

Kantor Staf Presiden (KSP) memastikan, kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadhan segera terkendali. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Edy Priyono mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan skenario operasi pasar untuk sejumlah komoditas, seperti telur ayam, gula pasir, dan bawang putih.

“Kalau untuk minyak goreng, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan HET Rp 14 ribu (untuk minyak goreng curah). Kalaupun masih ditemukan harga di atas HET di pasaran, ini perlu kerja sama semua pihak untuk ikut mengontrol kebijakan tersebut,” kata Edy.

Edy mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadhan sudah menjadi siklus tahunan. Hal ini terjadi karena ada peningkatan konsumsi yang menyebabkan permintaan barang naik. Dia meminta masyarakat harus lebih bijaksana dalam berbelanja.

photo
Sejumlah warga mengantre untuk membeli minyak goreng curah di sebuah agen penjualan minyak goreng di kota Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (30/3/2022). Untuk dapat membeli minyak goreng curah seharga Rp 15 ribu per liter, warga harus menunjukan fotokopi KTP dan hanya boleh membeli satu jeriken per orang. - (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Masyarakat yang hadir dalam program ‘KSP Mendengar’ mengeluhkan soal kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadhan, terutama harga minyak goreng yang masih di atas Rp 20 ribu (per liter). “Kalau tanya ke pedagang yang harga Rp 14 ribu,  jawabannya, ‘ya beli ke pemerintah saja’. Ini bagaimana Pak,” ucap Sujanti, perwakilan pelaku usaha kecil Surakarta.

Kapolda Kalimantan Tengah, (Kapolda) Irjen Pol Nanang Avianto mengatakan, ketersediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat di provinsi setempat menjelang Ramadhan hingga Idul Fitri mendatang masih aman. Dia menyebut kenaikan harga yang terjadi relatif stabil dan terkendali.

Menurut dia, terkait dengan harga komoditas di pasar tradisional yang dilakukan pemantauan memang ada kenaikan harga. Namun, kenaikan harga komoditas tersebut masih dalam batas yang wajar. Nanang juga menyebut distribusi bahan kebutuhan pokok di kota setempat, yang kebanyakan didatangkan dari Provinsi Kalimantan Selatan, tetap berjalan aman.

“Kami akan melakukan monitoring (pemantauan) terkait stok pangan di wilayah Kalteng, terkhusus di Kota Palangka Raya, untuk menjaga kestabilan harga harga sejumlah komoditas tersebut,” ujar jenderal polisi bintang dua tersebut.

Anggota Komisi VI DPR, Elly Rachmat Yasin, meminta pemerintah memastikan harga pangan tidak melambung tinggi saat Ramadhan dan Idul Fitri. Dengan kepastian harga pangan tidak naik, masyarakat tidak akan menanggung beratnya kenaikan harga bahan pokok, karena jumlah masyarakat miskin di Indonesia masih terbilang banyak, yakni mencapai 26,5 juta jiwa.

“Pemerintah perlu saling berkoordinasi dalam modernisasi dan revitalisasi sistem dan manajemen ketersediaan bahan pokok nasional,” ujar dia.

Ketua Fraksi PKB DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, meminta pemerintah menyikapi serius kenaikan harga komoditas pangan menjelang Ramadhan. Perbaikan tata kelola dari sisi ketersediaan, distribusi, hingga stabilitas harga harus segera dilakukan.

“Kami menilai tren kenaikan harga komoditas pangan menjelang Ramadhan sudah cukup mengkhawatirkan. Salah satunya, belum tuntasnya persoalan minyak goreng di mana di beberapa wilayah masyarakat masih antre untuk mendapatkan minyak goreng curah, seperti di Yogyakarta dan Aceh,” kata Cucun.

photo
Warga membawa bantuan paket sembako saat pembagian Sembako bagi warga miskin di Rumah Anak Nanggroe (Ruman) Aceh, Desa Punge Blang Cut, Banda Aceh, Aceh, Rabu (30/3/2022). Paket sembako berupa beras, minyak goreng dan telur ayam yang diberikan kepada fakir miskin tersebut untuk memenuhi kebutuhan bulan ramadhan 1443 Hijriyah. - (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Dia mengatakan, harga beberapa kebutuhan pokok atau sembako mulai merambat naik menjelang bulan suci Ramadhan, dan menyambut hari raya Idul Fitri 2022. Menurut dia, kenaikan harga tersebut merupakan fenomena yang berulang setiap tahun.

“Karena rutin terjadi setiap tahun, seharusnya itu dapat diantisipasi oleh pemerintah, baik terkait ketersediaan maupun distribusinya. Karena daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih akibat dampak pandemi dua tahun terakhir,” katanya.

Cucun menambahkan, pemerintah berkali-kali menegaskan, jika ketersediaan komoditas pangan hingga saat ini aman. Kendati demikian, ketersediaan tersebut tidak akan banyak berarti jika ada persoalan pada sistem distribusi.

“Meskipun barang ada, jika terjadi penimbunan oleh distributor dan spekulan, masyarakat sebagai konsumen akan tetap dirugikan karena akan terjadi gejolak harga,” ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Jokowi Persilakan Masyarakat Berlibur Saat Lebaran

Menurut Jokowi, tahun ini sekitar 79 juta orang akan mudik Lebaran.

SELENGKAPNYA

Meraih Ramadhan Berkualitas

Kita bisa meraih Ramadhan berkualitas dengan memperlakukannya seolah yang terakhir.

SELENGKAPNYA