Petugas kepolisian berjaga di area kedatangan vaksin COVID-19 AstraZeneca di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (8/5/2021). Sebanyak 1,3 juta vaksin COVID-19 AstraZeneca tiba di Indonesia melalui jalur multilateral yakni melalu | ANTARA FOTO/Fauzan

Nasional

Indonesia Setop Terima Donasi Vaksin

Hingga 28 Maret 2022 Indonesia telah menerima 505.551.435 dosis vaksin.

 

JAKARTA – Indonesia menyetop penerimaan donasi vaksin Covid-19 hingga April 2022. Kebijakan tersebut diambil terkait kapasitas penyimpanan yang terbatas, stok vaksin, serta pertimbangan laju vaksinasi.

Dirjen Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, I Gede Ngurah Swajaya, mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri, bersama dengan Kementerian Kesehatan, dan BPOM sepakat untuk tidak menerima vaksin donasi hingga April 2022. "Hingga bulan April 2022 tidak akan menerima vaksin donasi mengingat kapasitas penyimpanan yang terbatas dan ketersediaan vaksin yang sejalan dengan laju pelaksanaan vaksinasi," kata Ngurah Swajaya, Rabu (30/3).

Pemerintah juga akan selektif dan tegas kepada negara yang akan melakukan donasi vaksin dengan menekankan ketentuan pengaturan masa simpan obat dan vaksin dan durasi vaksin yang dapat diterima 2/3 dari masa simpan. Selain itu, Kemenlu juga akan berupaya terus memfasilitasi permintaan data yang dibutuhkan oleh BPOM untuk menguji stabilitas vaksin, sehingga masa simpan vaksin dapat diperpanjang.

"Sempitnya masa simpan atau save life atas vaksin donasi juga selalu disampaikan oleh Bu Menteri Luar Negeri. Donasi vaksin juga mempertimbangkan save life vaksin yang panjang untuk menghindari risiko kedaluwarsa vaksin dan pemusnahan," ujarnya.

Masa simpan vaksin tidak hanya menjadi tantangan bagi Indonesia, tetapi juga bagi negara-negara berpenghasilan rendah lainnya. Rata-rata masa kedaluwarsa vaksin donasi atau hibah sangatlah singkat atau hanya sekitar tiga bulan.

Ngurah menjelaskan hingga 28 Maret 2022 Indonesia telah menerima 505.551.435 dosis vaksin. "Dari total lebih dari 505,5 juta dosis vaksin ini, sebanyak 125.863.185 dosis atau 25 persen berhasil didapatkan secara gratis," jelasnya.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu, mengungkapkan berdasarkan data Januari 2021-Maret 2022 di hampir seluruh daerah terdapat dosis vaksin kedaluwarsa. Paling banyak vaksin kedaluwarsa ada di Jawa Tengah.

"Itu paling banyak vaksin yang expired ini dari jenis AstraZeneca. Kemudian dari jumlah total itu yang paling banyak expired itu ada di Jawa Tengah ada 1,1 juta lebih," kata Maxi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Rabu (30/3).

Sementara itu jumlah vaksin yang kedaluwarsa di Jawa Timur berjumlah 894 ribu dosis. Disusul Jawa Barat dengan 743 ribu dosis.

Selain itu, Maxi juga mengungkapkan sejumlah dosis vaksin akan kedaluwarsa pada 31 Maret 2022. Berdasarkan data, jumlah vaksin yang akan kedaluwarsa besok paling banyak di Bali sebanyak 191.540 dosis. Sementara di NTT ada 132.000 dosis, disusul Lampung 107.190, DKI Jakarta 104.238 dan Jambi 87.032.

Jenis vaksin yang paling banyak kedaluwarsa Maret ini adalah AstraZeneca dan sebagian lain Sinovac. "Namun Sinovac kini kemungkinan akan habis karena ini untuk anak-anak dan mudah dicari sasarannya," ungkapnya. N ed: indira rezkisari

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Semarak Jelang Ramadhan

Ragam pembatasan dampak pandemi Covid-19 membuat masyarakat merindukan Ramadhan dalam situasi normal.

SELENGKAPNYA

Erick Pastikan Harga Pertalite Tetap

Erick memastikan, harga BBM jenis Pertalite tidak akan mengalami kenaikan karena disubsidi pemerintah.

SELENGKAPNYA