Anggota Satgas Pangan Polres Sleman melakukan pemeriksaan distribusi minyak goreng kemasan di gudang distributor sembako, Sleman, Yogyakarta, Jumat (18/3/2022). Inspeksi yang dilakukan oleh Satgas Pangan Polres Sleman ini untuk memastikan ketersediaan sto | Wihdan Hidayat / Republika

Ekonomi

Bapanas: Percepat Realisasi Impor Pangan

Komoditas daging ayam ras mulai mengalami tren kenaikan harga.

JAKARTA -- Badan Pangan Nasional (Bapanas) akan mempercepat realisasi impor komoditas pangan jelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini. Terdapat empat komoditas pangan yang bergantung pada impor, yakni daging sapi, bawang putih, kedelai, dan gula konsumsi.

"Realisasi impor komoditas perlu didorong realisasinya. Ini adalah peringatan yang juga kita terus komunikasikan agar pada saat Idul Fitri semua kebutuhan bahan pokok masyarakat tidak terganggu," ujar Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Bapanas Andriko Noto Susanto dalam webinar Forum Merdeka Barat (FMB) 9 pada Senin (28/3).

Andriko memperkirakan, apabila importasi dapat berjalan sesuai rencana maka pasokan dapat mengalami surplus hingga akhir Mei 2022. Dia menjelaskan, pasokan kedelai diproyeksikan surplus 142,3 ribu ton, bawang putih surplus 104,9 ribu ton, daging sapi surplus 31,1 ribu ton, dan gula surplus 544,2 ribu ton.

Kendati demikian, terdapat komoditas yang menjadi sorotan, seperti bawang putih karena realisasi impornya pada Januari-Februari 2022 baru mencapai 638 ton. Dalam kurun Maret-Mei 2022 diharapkan pasokan dari impor akan masuk sebanyak 145 ribu ton guna menambah sisa pasokan tahun lalu sebesar 195 ribu ton. Selain itu, mobilisasi sapi lokal juga akan dilakukan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan daging sapi.

"Kita monitor harga seperti ini sudah bertahun-tahun jadi ada tren yang hampir mirip. Salah satu mitigasi kita juga sudah berkomunikasi dengan pedagang sehingga ketika harga naik, kita guyur pasar dan harga akan stabil," kata dia.

Bapanas juga sudah memetakan data lengkap terkait lokasi surplus produksi pangan yang bisa menjadi penyangga daerah defisit. Dengan data tersebut, Bapanas menilai langkah stabilisasi pasokan dan harga dapat lebih cepat khususnya pada Ramadhan.

"Kita pastikan titik-titik surplusnya di mana sehingga pada saat terjadi kelangkaan pemerintah bisa segera bertindak mengintervensi pasar," kata Andriko.

Dia mengatakan, pemerintah akan memobilisasi pasokan pangan dari wilayah surplus ke wilayah defisit. Pemerintah juga akan membantu fasilitas transportasi logistik untuk mendukung distribusinya.

Berdasarkan data NFA, khusus untuk produksi pangan yang diproduksi dalam negeri, realisasi produksi hingga akhir Februari sudah sesuai rencana. Tercatat, produksi beras pada Mei 2022 diproyeksi masih surplus 8,7 juta ton, jagung surplus 3,1 juta ton, bawang merah surplus 92 ribu ton, cabai besar surplus 27,9 ribu ton, serta cabai rawit yang juga surplus 40,3 ribu ton.

Sementara itu, daging dan telur ayam ras masing-masing surplus 357,7 ribu ton dan 98,5 ribu ton. Kemudian, minyak goreng surplus 663,4 ribu ton.

Khusus untuk komoditas daging ayam ras, Bapanas sudah menangkap sinyal kenaikan harga melalui early warning system (EWS). Meski begitu, Bapanas memastikan stabilisasi harga dan pasokan akan dilakukan khusus di wilayah-wilayah yang mengalami gejolak.

"Kalau ada yang kecenderungannya naik kita bisa tahu. Sekarang yang sudah mulai naik adalah daging ayam," kata Andriko.

Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata nasional daging ayam ras segar dihargai Rp 36.500 per kg atau naik 0,14 persen dari hari sebelumnya. Berdasarkan acuan pemerintah, harga daging ayam ras diatur sebesar Rp 35 ribu per kg di tingkat konsumen. Dengan proyeksi pasokan yang masih surplus hingga Mei 2022, Andriko menekankan, belum diperlukan impor untuk komoditas daging ayam.

Wakil Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Ahmad Choirul Furqon mengatakan, terdapat beberapa komoditas yang wajib diwaspadai kenaikannya seperti tahun lalu. Hal itu antara lain tepung terigu, telur ayam, daging ayam, daging sapi, cabai rawit, dan minyak goreng.

“Pemerintah harus mewaspadai adanya kenaikan harga menjelang Ramadhan. Jika kita melihat tahun lalu, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan,” ujarnya.

Meski begitu, Furqon menekankan, pemerintah harus memberikan perhatian lebih kepada ketersediaan bawang putih, bawang merah, serta minyak goreng. Khusus bawang putih, pasokan di Indonesia juga didominasi oleh pasokan impor tahun lalu.

“Bawang putih merupakan komoditas yang sebagian besar atau lebih dari separuhnya impor," katanya.

Untuk minyak curah, Furqon menyampaikan, harga pasaran saat ini masih jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 14 ribu per liter. Bahkan, ujarnya, harga minyak curah di pasar tradisional saat ini masih di atas batas wajar dengan harga sekitar Rp 20 ribu per liter. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Joko Widodo (jokowi)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat