Thomas Partey (kanan) berlari mempertahankan bola yang dibawanya. | EPA-EFE/PETER POWELL

Olahraga

Thomas Partey, Sukses di Spanyol Hingga Jadi Muslim

Thomas Partey dinilai Arteta punya pemahaman lebih baik dengan rekan setimnya di Arsenal.

LONDON -- Thomas Partey mungkin tidak banyak masuk dalam berita utama jika dibandingkan dengan rekan setimnya di Arsenal. Sejak bergabung dari Atletico Madrid pada 2020, ia kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan Liga Primer Inggris.

Cedera memaksanya absen bermain. Saat kembali, ia kehilangan sentuhan dan tak punya kebugaran yang cukup. Akibatnya, ia kerap mendapatkan kritikan hingga olok-olok.

Namun, semua mulai berubah pada musim ini. Partey kerap dimainkan oleh pelatih Mikel Arteta. Tak jarang ia menjadi penentu kemenangan timnya. Arteta menaruh kepercayaan yang dibalas pemain berusia 28 tahun ini dengan baik. Partey mendapatkan gelar pemain terbaik Arsenal bulan Februari untuk kali pertama.

''Anda bisa lihat dia terpilih sebagai pemain terbaik bulan lalu dan dia melakukan perjalanan panjang. Dia punya konsistensi dan waktu bermain, dia memahami apa yang kami inginkan dengan lebih baik,'' kata Arteta, dikutip dari Daily Mail, Kamis (24/3).

Partey dinilai Arteta telah memiliki ikatan dan pemahaman yang lebih baik dengan rekan setimnya. Yang menjadi nilai lebih, Partey bisa mengikuti jadwal padat Arsenal dan tetap bermain konsisten. “Baru kali ini dia bisa bermain tiga pertandingan dalam sembilan hari,” ujar Arteta.

Ia meminta Partey untuk mempertahankan konsistensinya agar bisa terus berkembang menjadi pemain penting di Arsenal. Di tengah meningkatnya performa di atas lapangan, sorotan kepada Partey bukan hanya aksinya di atas rumput hijau. Beberapa hari lalu, ia memunculkan kabar mengejutkan.

Partey masuk Islam. Ia menjadi mualaf. Foto pemain internasional Ghana memegang Alquran bersama Syekh Muhammad al-Azhari, imam yang membimbingnya untuk bersyahadat, menjadi viral di media sosial.

''Segala puji bagi Allah yang memberi petunjuk kepada siapa saja yang menghendaki.Semoga Allah Ta'ala meneguhkannya dalam Islam,'' kata al-Azhari, dikutip dari Moroccoworldnews.

Al-Azhari merupakan penceramah, peneliti ilmu-ilmu Islam, dan seorang penulis. Partey belum angkat bicara soal keputusannya untuk masuk Islam.

Namun, foto-foto yang beredar saat ia sedang memegang Alquran menegaskan kabar tersebut. Partey saat ini sedang bersiap untuk bergabung dengan tim nasional Ghana dalam babak play-off kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Nigeria dalam dua leg paa 25 dan 29 Maret.

Dikutip dari Lifebogger, Partey lahir di Odumase Krobo, Ghana, berlatar belakang keluarga yang miskin. Ayahnya seorang pelatih sepak bola, sementara ibunya pedagang kecil. Ayahnya sangat mencintai sepak bola dan diturunkan kepada anaknya. Partey ditanamkan pemahaman harus bisa menjadi pesepak bola professional demi keluar dari kemiskinan keluarganya. Ia harus mengorbankan pendidikannya untuk berlatih sepak bola dan mengejar impian.

Partey memulai aksinya di dunia sepak bola di klub yang dilatih ayahnya, Krobo, sampai usia 10 tahun, sebelum pindah ke Ashaiman. Perjalanan Partey untuk menuju ke Eropa pun tidak mudah. Ia mencari sponsor dan mengikuti uji coba sepak bola. Sang ayah sampai harus menjual rumahnya demi Partey.

Partey akhirnya menarik perhatian agen dalam sebuah kompetisi. Ia diberi kesempatan ke Spanyol. Namun, saat itu sang agen sengaja tidak memberi tahu Partey dan keluarganya kalau akan diberi kesempatan menuju Eropa. Partey akhirnya menuju Spanyol tanpa sepengetahuan keluarganya.

''Ayah saya tidak menyadarinya, tidak ada seorang pun dari keluarga saya tahu, atau bahwa saya akan pergi hari itu. Karena jika diberi tahu, akan menyebabkan banyak kepanikan,'' ungkap Partey.

Partey lebih dulu masuk Atletico Madrid C selama satu bulan sebelum pindah ke tim B di mana ia bertemu Oliver Torres dan Saul Niguez. Di tim B, dia dikenal oleh Diego Simeone dan keduanya menjalin hubungan baik satu sama lain. Karena kehebatannya mengolah bola, Simeone kadang-kadang mengajaknya berlatih dengan tim utama.

Tujuh bulan berlalu, keluarganya baru menyadari kalau ia tidak ada di Ghana. Partey mengungkapkan kalau ayah dan ibunya setuju dengan keputusan itu karena mereka telah mengumpulkan uang dari menjual rumahnya demi impian sang anak.

Tapi, Partey dipinjamkan lebih dulu ke Mallorca dan Almeria oleh Atletico, sebelum akhirnya ditarik Simeone ke tim utama. Bersama Los Rojiblancos, ia memenangkan Liga Europa dan Piala Super UEFA. Kini, ia telah pindah ke Arsenal, salah satu klub top di Inggris. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Thomas Teye Partey (thomaspartey5)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat