Petugas kesehatan mengarahkan warga untuk memasuki ruang isolasi saat simulasi penanganan pasien Covid-19 di tempat isolasi terpadu di Gedung Akademi Keperawatan Kebon Jati, Jalan Kawaluyaan, Kota Bandung, Senin (21/2/2022). | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Nasional

Jawa Barat Kehilangan 200 Perawat Selama Pandemi

Profesi perawat pada masa pandemi memberikan kontribusi yang sangat penting dalam penanganan di Indonesia.

BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum resmi membuka Musyawarah Daerah IV DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Depok di Gedung Dwidjosewojo Hotel Bumi Wiyata, Kota Depok, Sabtu (19/3).

Uu mengucapkan terima kasih dan apresiasi pada seluruh insan-insan kesehatan di Jabar. Khususnya perawat, yang sampai saat ini terus berjibaku berjuang melawan pandemi Covid-19 dan menunaikan tugasnya secara profesional.

"Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan penghormatan yang luar biasa dari mulai membangun monumen (Monumen Perjuangan Covid-19 Jabar) yang diresmikan oleh Bapak Wakil Presiden, tercatat nama-nama insan kesehatan yang gugur pada perang melawan Covid-19," ujar Uu.

Bahkan, kata Uu, tidak cukup dengan itu, ada pula bantuan berupa beasiswa dan perhatian yang lainnya yang diberikan. "Walau penghormatan dan perhatian dari pemerintah tak akan dapat memenuhi apa yang diharapkan keluarga yang ditinggalkan," kata dia.

Uu mengatakan, profesi perawat pada masa pandemi memberikan kontribusi yang sangat penting dalam penanganan di Indonesia. Khususnya Jabar sebagai garda terdepan sekaligus palang pintu terakhir dalam pelayanan kesehatan.

photo
Tenaga kesehatan melakukan evakuasi pasien Covid-19 untuk dilakukan perawatan di ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmajid, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/2/2022). - (Republika/Thoudy Badai)

“Jawa Barat kehilangan sampai 200-an tenaga kesehatan, dokter, perawat, sampai tenaga ahli yang gugur syahid di medan perang melawan virus Covid-19. Ini adalah kehilangan yang sangat besar,” kata dia.

Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, mengatakan, pekerjaan perawat memegang peranan penting dalam sistem kesehatan. Untuk itu, keberadaan perawat sangat penting bagi masyarakat, khususnya di Kota Depok.

"Perawat dituntut untuk siap dan siaga dalam penanganan individu dan kelompok, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Kesabaran tentu sangat dibutuhkan dalam menjalani pekerjaan mereka," ujar Imam.

Menurut Imam, citra perawat tentu sangat baik di mata masyarakat. Karena itu, ke depan, perawat harus lebih memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Ia menambahkan, para perawat merupakan orang yang dididik untuk bisa merawat manusia dalam keadaan sakit hingga sembuh. Ini artinya perawat dituntut bisa tampil dengan ramah dan profesional.

Ketua PPNI Kota Depok, Ade Suhendri, mengatakan, total perawat di Kota Depok ada 4.872 dan 22 komisariat yang tersebar di seluruh rumah sakit dan klinik. “Kami selalu berkomitmen untuk berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kota Depok yang juga tetap siap menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 dan pelaksanaan vaksinasi," ujar Ketua PPNI Kota Depok, Ade Suhendri.

Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban mengatakan dari 751 dokter yang meninggal dunia, tahun 2021 merupakan tahun yang kelam di dunia medis Tercatat, sebanyak 495 dokter meninggal dunia selama 2021 dengan paling banyak berasal dari Jawa Timur dan Jakarta.

"Infeksi varian delta memang sangat berat, menaikkan jumlah pasien, korban yang meninggal juga lebih banyak," kata dia.

Bahkan, sambung Zubairi, saat gelombang delta sempat terjadi kejadian luar biasa mulai dari penuhnya rumah sakit hingga kosongnya sejumlah sejumlah alat medis, seperti oksigen. Tak hanya itu, persedian obat pun sangat terbatas jumlahnya. "Dokter sakit pun bisa mengalami keterlambatan dan kehabisan ruang rawat," tutur Zubairi.

photo
Petugas kesehatan berbincang dengan warga saat simulasi penanganan pasien Covid-19 di tempat isolasi terpadu di Gedung Akademi Keperawatan Kebon Jati, Jalan Kawaluyaan, Kota Bandung, Senin (21/2/2022). - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Zubairi pun bersyukur di tahun 2022 penanganan Covid-19 sudah semakin baik. Meskipun, masih ada 4 dokter yang meninggal dunia saat berjuang melawan pandemi Covid-19.

"Empat (dokter meninggal selama 2022) itu relatif tidak banyak dibandingkan 2020 maupun 2021. Mengapa? Karena memang kita baru tiga bulan. Kedua, karena sebagian besar sudah vaksin dua kali, bahkan cukup banyak sudah pakai booster sehingga orang tidak tertular," ujarnya.

Berdasarkan data Tim Mitigasi PB IDI, dari 751 dokter yang meninggal, 397 merupakan dokter umum, kemudian 346 dokter spesialis dan 8 dokter residen. Laporan paling banyak datang dari Provinsi Jawa Timur sebanyak 169 kematian, kemudian disusul Provinsi Jawa Barat 118 kematian, Provinsi Jawa Tengah sebanyak 106 kematian dan DKI Jakarta sebanyak 97 kematian.

Adapun kematian terbanyak terjadi pada tahun 2021 yakni sebanyak 495 kematian pada dokter. Sementara di tahun 2022 ini tercatat empat kematian telah terjadi. Pada tahun 2020 awal pandemi kematian tercatat sebanyak 252.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat