Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) menerima cenderamata dari Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Dwia Aries Tina Pulubuhu (kiri) usai mengisi kuliah umum di kampus Unhas Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/3/2022). | ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Ekonomi

Pemerintah Amankan Pasokan Komoditas

Daging sapi dari Jawa Timur siap memenuhi kebutuhan Jabodetabek dan Bandung Raya.

JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan mendorong agar produksi komoditas dikonsentrasikan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, hal ini dilakukan untuk meminimalisasi gangguan pasokan.

"Kita harus hati-hati dengan kemampuan yang ada. Kita konsentrasikan untuk Indonesia sendiri agar kenaikan harga tidak terlalu tertransmisi ke masyarakat," kata Airlangga setelah menghadiri kuliah umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, akhir pekan lalu.

Airlangga mengatakan, saat ini pemerintah tengah melakukan harmonisasi peraturan dengan fokus antisipasi kenaikan harga. Selain itu, pemerintah juga berupaya menjaga ketersediaan pasokan dan menjaga fluktuasi harga di dalam negeri.

Menurut dia, gangguan pasokan dunia diperparah dengan konflik Rusia-Ukraina yang menyebabkan kenaikan harga komoditas ke angka tertingginya sepanjang sejarah. Airlangga mengatakan, dampak tidak langsung dari krisis ini terus diantisipasi oleh Indonesia. Harga minyak mentah, nikel, batu bara, gas, dan sejumlah komoditas pangan, seperti gandum serta minyak nabati telah melesat karena gangguan pasokan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang akan melakukan berbagai upaya agar industri dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Menurut dia, hal itu akan menjadi prioritas sembari tetap mencari peluang ekspor.

"Kalau ada pasar dalam negeri kita harus utamakan dalam negeri dulu," katanya.

Kemenperin telah melakukan simulasi jika dampak krisis berlanjut hingga satu atau dua tahun ke depan. Ketidakstabilan akan menimbulkan inflasi sehingga perlu penanganan lebih lanjut. Agus mengatakan, Kemenperin meminta industri untuk mencari potensi pasar baru.

Contohnya, dengan mengisi pasokan untuk negara-negara yang menjadi pasar ekspor Rusia dan Ukraina. Indonesia sedang membidik pasar Jerman dan Belanda yang menjadi negara dengan nilai perdagangan cukup besar dengan Rusia.  

"Kita sedang melihat komoditas apa saja yang bisa kita isi sebagai peluang ekspor," katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Airlangga Hartarto (airlanggahartarto_official)

Pasokan sapi

Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut, sapi dari peternak di Jawa Timur siap memenuhi kebutuhan masyarakat wilayah Jabodetabek dan Bandung Raya untuk kebutuhan pangan pada Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Nasrullah mengatakan, berdasarkan hasil pendataan dan verifikasinya, ketersediaan daging sapi atau kerbau sebanyak 234 ribu ton, sedangkan kebutuhan sebanyak 202 ribu ton, sehingga masih ada surplus sekitar 32 ribu ton hingga Mei 2022.

Komposisi ketersediaan daging tersebut terdiri atas produksi sapi atau kerbau lokal sebanyak 445 ribu ekor atau setara daging 80.268 ton, sapi bakalan impor siap potong sebanyak 143 ribu ekor atau setara daging 27.500,6 ton, dan daging sapi atau kerbau beku impor sebanyak 95.114,8 ton.

"Intinya kita ingin memvalidasi apakah benar ada sapi atau tidak. Dari data yang kita punya, insya Allah kita tetap surplus sampai Lebaran dan seterusnya," kata Nasrullah.

Nasrullah mengunjungi empat peternakan di Jawa Timur, tepatnya di Kediri dan Nganjuk. Kunjungan tersebut dilakukan untuk mengoptimalisasi produksi sapi lokal guna memenuhi kebutuhan daging.

Secara nasional, jumlah populasi sapi potong pada 2021 berjumlah 18,05 juta ekor. Jumlah ini naik 613 ribu ekor dibandingkan 2020. Jawa Timur merupakan sentra ternak sapi potong terbesar di Indonesia dengan populasi sebanyak 4,9 juta ekor. Berikutnya disusul oleh Provinsi Jawa Tengah 1,8 juta ekor, Sulawesi Selatan 1,4 juta ekor, Nusa Tenggara Barat (NTB) 1,3 juta ekor, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) 1,2 juta ekor.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mendukung program optimalisasi reproduksi untuk peningkatan populasi sapi lokal. Arief akan mengintegrasikan sentra produksi daging sapi dengan daerah konsumen di Jabodetabek dan Bandung Raya agar akses pasarnya lancar dan berkesinambungan.

“Kalau dilihat sapi-sapi di sini adalah hasil inseminasi buatan program Kementerian Pertanian ternyata cukup berhasil. Kita akan mobilisasi untuk pemenuhan kebutuhan di Jabodetabek dan Bandung Raya,” kata Arief. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat