Redaktur Pelaksana Republika Subroto Kardjo memberikan materi ketika menjadi narasumber dalam kegiatan online workshop guru menulis di Jakarta, beberapa waktu lalu. | Republika

Kisah Dalam Negeri

Guru Menulis: Menulis yang Baik Tetap Dibutuhkan

Tulisan yang baik juga dibutuhkan agar orang lain bisa memahami ide dan gagasan yang dimiliki.

OLEH RONGGO ASTUNGKORO

Guru dan tenaga kependidikan menjadi komponen masyarakat yang berperan penting dalam literasi di masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Harian Republika berupaya berjalan beriringan dengan guru untuk mencerdaskan generasi bangsa lewat lokakarya daring "Guru Menulis Guru Digital".

Lokakarya daring yang didukung Telkom Indonesia itu kini sudah memasuki merupakan edisi ketiga, dari lima seri rangkaian mulai 28 Februari hingga 23 Maret 2022.

Wakil Pemimpin Redaksi Republika, Nur Hasan Murtiaji, berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi peserta dari kalangan guru dan tenaga kependidikan. "Mengingat menulis merupakan bagian penting dari kehidupan kita. Menulis, saat ini, tidak bisa dilepaskan dari keseharian kita," ujar Hasan saat membuka kegiatan tersebut secara daring, Rabu (9/3).

Dia menyampaikan, Republika mengajak para peserta lokakarya daring untuk bisa mengetahui kiat dan tips untuk menjadi penulis yang baik. Apalagi, kata Hasan, sebagai guru dan tenaga kependidikan, tulisan yang dimuat di media massa bisa menambah angka kredit dalam meniti karier. Di samping akan ada insentif berupa honor penulisan jika tulisan tersebut dimuat di surat kabar.

"Di era multimedia dan multiplatform, menulis yang baik tetap dibutuhkan. Karena ketika kita membuat konten foto, video, infografis, dan lainnya itu tetap membutuhkan narasi dan deskripsi yang baik. Narasi yang baik akan menjadikan foto, video, infografis kita juga makin lengkap," kata dia.

photo
Tangkapan layar kegiatan Guru Menulis Republika. - (Tangkapan layar.)

Menurut Hasan, tulisan yang baik juga dibutuhkan agar orang lain bisa memahami ide dan gagasan yang seseorang miliki. Tulisan yang runut, disertai data dan fakta yang valid, serta memiliki alur logika yang mudah dipahami pembaca menjadi dasar bagi pembuatan konten dengan beragam multimedia lainnya. Tidak hanya berupa tulisan, tapi juga foto dan video.

"Republika menyiapkan platform untuk itu, salah satunya melalui retizen.id. Pembaca bisa memanfaatkan platform blog komunitas Republika ini untuk menuliskan ide dan gagasan tentang apa saja, tentunya dengan konten yang positif dan inspiratif. Semoga acara pelatihan ini membawa kemanfaatan bagi peserta," kata dia.

Redaktur Pelaksana Republika, Subroto Kardjo membahas secara panjang lebar tentang tata cara serta tips dan trik agar tulisan opini dari guru dapat menarik sehingga dimuat di media massa. Mulanya, dia menjelaskan kepada para peserta lokakarya daring itu tentang perbedaan antara berita dengan opini. Kemudian, dia masuk ke panduan-panduan dalam menulis opini.

Pada bagian ini, dia menyisir satu per satu poin bagaimana cara menulis opini yang benar dan baik. Dia pun membahas tentang unsur-unsur yang ada pada tulisan opini.

Hal lain yang juga dia bahas dalam kegiatan tersebut adalah tentang struktur dari artikel opini, tahapan menulisnya, bagaimana cara memilih tema atau topik yang baik agar menarik. Lalu, dia juga membahas secara jelas tentang teknik menulis judul artikel opini yang baik beserta penggunaan bahasa yang sebaiknya digunakan, yakni bahasa jurnalistik.

"Sebenarnya menulis di media massa itu bukan hanya kebutuhan dari teman-teman menulis agar bisa dimuat. Tapi media massa itu juga membutuhkan tulisan-tulisan yang berkualitas," ungkap Subroto di sela pemberian materinya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat