Polisi dengan kostum Gatotkaca mengikuti kampanye penggunaan masker oleh Polda DIY di kawasan Malioboro Yogyakarta, Kamis (10/9). Selain kampanye penggunaan masker juga pembagian masker gratis. Hal ini salah satu upaya pengendalian Covid-19 yang akhir-akh | Wihdan Hidayat / Republika

Geni

Gatotkaca, Bukan Sekadar Tokoh Pewayangan

Lebih dari 500 titik dalam film Satria Dewa: Gatotkaca dikerjakan lewat proses CGI.

OLEH UMI NUR FADHILAH 

Gatotkaca bukan sekadar tokoh wayang kulit. Tokoh pewayangan Indonesia itu kini ditransformasikan dalam sebuah film yang memiliki nilai. 

Dalam film berjudul Satria Dewa: Gatotkaca, sutradara Hanung Bramantyo menggambarkan figur tersebut sebagai sosok pendiam namun selalu membela kebenaran. Gatotkaca tak banyak bicara saat menyelesaikan persoalan. 

Meski mengangkat cerita laga adiwira terkuat di bumi pertiwi, sinema ini disajikan ramah anak-anak. Hanung ingin anak-anak mengetahui bahwa ada pahlawan super asli Tanah Air yang tidak kalah keren dari Marvel dan DC. Selain tidak menampilkan darah sama sekali, cerita Satria Dewa: Gatotkaca juga dibuat semenarik mungkin agar bisa dinikmati semua usia.

Value-nya tak hilang, Gatotkaca adalah superhero wayang, asli buatan Indonesia,” kata Hanung saat perilissan teaser trailer Satria Dewa: Gatotkaca di CGV Pacific Place, Jakarta, Selasa (22/2).

Menurut Hanung, bagian tersulit dari produksi film ini adalah menghadirkan visual yang apik. Untuk menyajikan tata visual yang modern, tim produksi banyak menggunakan teknologi CGI (Computer Generated Imagery) dan visual effect yang dikerjakan secara serius dan intensif. Seluruh visual effect ini dikerjakan oleh Lumine Studio yang sebelumnya berpengalaman mengerjakan film-film animasi berskala Internasional. 

Lebih dari 500 titik dalam film dikerjakan lewat proses CGI. Bagian pertempuran seru harus dibuat dengan detail agar penonton bisa menikmati serunya cerita dari film garapan rumah produksi Satria Dewa Studio ini.

Dalam kesempatan itu, Hanung menjelaskan bahwa Gatotkaca sudah identik dengan simbol bintang sejak lama. Menurut dia, simbol bintang itu bukan eksklusif milik Marvel, khususnya karakter Captain Marvel. Ciri khas Gatotkaca yang selalu ada yaitu sayap, kumis, dan bintang.

“Bintang sudah menjadi simbol Gatotkaca, itu umurnya lama,” ujar Hanung.

Gatotkaca diperankan oleh Rizky Nazar. Pemain lain, di antaranya, Yasmin Napper, Omar Daniel, Ali Fikry, Yayan Ruhian, Sigi Wimala, dan Aghniny Haque.  Satria Dewa Studio hendak menghadirkan Satria Dewa Semesta, yaitu sebuah semesta yang menaungi film, serial, animasi, dan produk lainnya yang berkaitan dengan Satria Dewa. Salah satunya adalah menghadirkan film Satria Dewa: Arjuna. Film ini akan memasuki tahap praproduksi setelah film Satria Dewa: Gatotkaca tayang di bioskop. 

Menurut Vice President Operation Satria Dewa Studio, Mochtar Sarman, proses post produksi film Satria Dewa: Gatotkaca hampir rampung. Bahkan, tim sudah menetapkan jadwal tayang pada Juni 2022. Film ini seharusnya rilis pada akhir 2021. Namun, kondisi pandemi membuat tim produksi memundurkan jadwal tayang.

Dia mengapresi kerja seluruh pihak yang terlibat. “Tim yang penuh semangat dan para kru yang berdedikasi merealisasikan suatu ide gila menjadi sebuah film yang epik,” ujarnya.

Satria Dewa: Gatotkaca merupakan film perdana dari Semesta Satria Dewa. Ini menjadi film Indonesia pertama yang memiliki ekosistem lengkap dari MOBA gim, animasi, merchandise, sampai musik yang bisa memberikan pengalaman penuh bagi penggemar lokal dan internasional. 

Kepelikan syuting

Produser film, Celerina Judisari, menceritakan kepelikan kru dan pemain yang syuting di tengah pandemi Covid-19 di DI Yogyakarta. Kesulitan yang dialami disebabkan adanya berbagai penyesuaian kreatif di lapangan. 

Sebelumnya, proses persiapan yang banyak hanya dibahas melalui daring dan adanya keterbatasan lokasi akibat pandemi. Selain itu, beberapa adegan aksi ternyata memerlukan waktu syuting yang lebih panjang. Untungnya, semua proses dapat teratasi karena koordinasi di lapangan yang baik.

“Film Satria Dewa: Gatotkaca merupakan film pertama yang syuting dengan kru besar yang bergerak ke luar kota di tengah pandemi,” ujar Celerina.

Film ini mengulik kehidupan Satrio/Gatotkaca yang merupakan keturunan dari keluarga Pandawa. Menyadari tanggung jawab yang diembannya, Satrio harus berjuang membuka kekuatan yang ada di dalam dirinya dan menghadapi Aswatama, yaitu prajurit Kurawa tersisa yang hidup untuk menghancurkan dunia dengan mengubah sejarah Bharatayudha.

Menurut salah seorang pemain, Omar Daniel, Satria Dewa: Gatotkaca dibuat untuk Indonesia, dari Indonesia, dan diperankan orang Indonesia. “Jadi, ini kebanggan tersendiri, jadi tak bisa di-compare (dengan film Marvel),” ujar Omar.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Satria Dewa Gatotkaca (gatotkaca_official)

 

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat