Ilustrasi pemangkasan pohon di Kabupaten Bogor. | Republika/Thoudy Badai

Bodetabek

Pohon di Kota Bogor Dipangkas Antisipasi Angin Kencang

Pemangkasan pohon di Kota Bogor untuk menjaga kenyamanan pengguna jalan.

BOGOR -- Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor melakukan pemeliharaan pohon berupa pemangkasan dan penebangan terhadap pohon yang kondisinya sudah rawan. Hal ini dilakukan mengingat Kota Bogor diprediksi akan mengalami hujan deras dan angin kencang sepekan ke depan.

Kadisperumkim Kota Bogor, Juniarti Estiningsih, mengatakan, pemangkasan dilakukan secara bertahap ke seluruh wilayah Kota Bogor, serta disesuaikan dengan kondisi pohon masing-masing.

“Disperumkim melalui bidang pertamanan melakukan pemeliharaan pohon terkait dengan pemangkasan. Titik-titik yang memang disinyalir pohon tersebut menjadi rawan terkait dengan terjadi kecelakaan atau musibah,” kata Esti kepada Republika, Selasa (8/3).

Esti memaparkan, ada sekitar 434 pohon yang dilakukan pemeliharaan. Di mana 75 pohon di antaranya ber-KTP merah, 12 pohon ber-KTP coklat, 108 pohon memiliki KTP kuning, dan 239 pohon memiliki KTP hijau.

Berdasarkan data yang ada pada Disperumkim Kota Bogor, pohon ber-KTP hijau memiliki kondisi kesehatan di atas 80 persen dan berisiko rendah untuk tumbang. Pohon ber-KTP kuning memiliki kondisi kesehatan di angka 50 hingga 80 persen. Sedangkan, yang KTP cokelat 30 hingga 50 persen, dan KTP merah di bawah 30 persen dengan risiko ekstrem untuk tumbang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BPBD Kota Bogor (bpbd.kotabogor)

 

“Untuk yang ber-KTP merah, tentu kita akan melakukan penebangan. Yang ber-KTP kuning masih sehat pohonnya. Sehingga, melalui puring saja atau pemangkasan saja, perapian,” ujarnya menjelaskan.

Lebih lanjut, Esti mengatakan, pihaknya tidak menitikberatkan pohon-pohon rawan di titik tertentu. Sebab, pohon yang rawan dahan patah atau tumbang berada hampir di seluruh jalan protokol Kota Bogor.

Ia menyebutkan, sejumlah jalan protokol yang terdapat pohon rawan, di antaranya Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanah Sareal, dan di Jalan Abdullah Bin Nuh, Kecamatan Bogor Barat. “Di seputar perumahan-perumahan juga ada. Kami belum mendeteksi di sana, tapi terus kita akan melalui pemangkasan-pemangkasan pemeliharaan,” ujarnya.

Esti menambahkan, tahun ini Disperumkim Kota Bogor akan melakukan evaluasi penataan pendataan terkait dengan pohon-pohon. Hal itu untuk melihat potensi apakah ada pohon yang memang belum teridentifikasi untuk ber-KTP.

photo
Seorang anak berjalan di dekat pohon yang tumbang di Jalan Abdullah Bin Nuh, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). Hujan deras disertai angin kencang pada Senin (24/1/2022), membuat pohon tersebut tumbang hingga menimpa dua kios dan tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut. Republika/Putra M. Akbar - (Republika/Putra M. Akbar)

Kepala Bidang Pengelolaan Keanekaragaman Hayati pada Disperumkim Kota Bogor, Irfan Zacki Faizal, menyebutkan, hingga 2021 sudah ada 981 pohon di Kota Bogor yang memiliki KTP pohon. Dari 981 pohon, 145 di antaranya ber-KTP merah, 27 pohon ber-KTP cokelat, 190 pohon ber-KTP kuning, dan 629 pohon ber-KTP hijau.

Ratusan pohon tersebut, kata dia, sebagian besar tersebar di jalan-jalan protokol Kota Bogor, seperti di Jalan Pajajaran, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Pengadilan. “Data tersebut berdasarkan persentase kesolidan pohon atau tingkat keropos atau kegerowongan pohon,” katanya menjelaskan.

Ke depan, kata dia, Disperumkim Kota Bogor akan terus melakukan pendataan pada pohon-pohon di Kota Bogor. Di samping itu, beberapa pohon yang tumbang di Kota Bogor beberapa waktu belakangan belum memiliki KTP pohon atau belum terdata tingkat kekeroposannya.

Bahkan, kata dia, beberapa pohon yang tumbang merupakan pohon yang berusia muda jika dilihat dari diameternya. “Memang dalam pekan ini kondisi cuaca sedang kurang bagus, hujan dan angin kencang sudah beberapa kali terjadi dalam sepekan ini,” ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat