Petugas pemikul jenazah beristirahat usai memakamkan jenazah pasien Covid-19 di TPU Cikadut, Mandalajati, Kota Bandung, Rabu (23/2/2022). | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Internasional

Enam Juta Jiwa Meninggal Akibat Covid-19

Penyebaran virus Covid-19 memasuki tahun ketiga dan masih jauh dari kata selesai.

BANGKOK -- Jumlah kematian resmi global Covid-19 hampir melampaui enam juta jiwa. Penyebaran virus korona telah memasuki tahun ketiga dan masih jauh dari kata selesai.

Saat berita ini ditulis, Senin (7/3), laporan Johns Hopkins University menyatakan sebanyak 6.000.097 orang telah meninggal akibat Covid-19 secara global. Angka sesungguhnya mungkin lebih besar.

Sedangkan untuk jumlah kasus Covid-19, lebih dari 446 juta telah terkonfirmasi. Menurut WHO, kasus baru mingguan telah menurun baru-baru ini di semua wilayah kecuali Pasifik Barat, yang meliputi Cina, Jepang, dan Korea Selatan.

Namun, pulau-pulau terpencil di Pasifik yang berhasil mengisolasi diri selama dua tahun, akhirnya harus bergulat dengan wabah yang baru bagi mereka. Kematian pertama pun terjadi akibat varian omikron yang sangat menular.

"Mengingat apa yang kita ketahui tentang Covid ... kemungkinan akan menyerang mereka setidaknya hingga tahun depan," kata kepala delegasi Palang Merah Pasifik Katie Greenwood.

Contoh saja Tonga yang melaporkan wabah pertamanya setelah virus merebak akibat kedatangan kapal bantuan internasional. Kapal itu mendatangi Tonga usai letusan gunung berapi besar yang diikuti oleh tsunami pada Januari 2022. Tonga sekarang memiliki beberapa ratus kasus, meski 66 persen dari populasinya divaksinasi penuh.

Selain pulau Pasifik yang mulai menghadapi virus korona, Hong Kong kini kembali menghadapi gelombang penyebaran virus yang besar. Wilayah ini melaporkan kematian yang melonjak dan memutuskan untuk mengetes sebanyak tiga kali untuk seluruh populasinya yang berjumlah 7,7 juta jiwa.

 
photo
Petugas pemikul jenazah mengenakan alat pelindung diri (APD) memakamkan jenazah pasien Covid-19 di TPU Cikadut, Mandalajati, Kota Bandung, Rabu (23/2/2022). - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Selain itu, tingkat kematian tetap tinggi pun terjadi di Polandia, Hungaria, Rumania, dan negara-negara Eropa Timur lainnya. Sedangkan Amerika Serikat mendekati satu juta kematian. Padahal program vaksinasi terus dilakukan dan persedian vaksin yang dapat dibilang tanpa batas.

Profesor tamu di sekolah kedokteran National University of Singapore dan ketua bersama Koalisi Imunisasi Asia Pasifik Tikki Pang menyatakan, kasus kematian tertinggi di seluruh dunia mayoritas kelompok yang tidak menerima vaksinasi.

"Ini adalah penyakit pada orang yang tidak divaksinasi, lihat apa yang terjadi di Hong Kong sekarang, sistem kesehatan sedang kewalahan," kata Pang.

"Sebagian besar kematian dan kasus parah berada di segmen populasi yang tidak divaksinasi dan rentan," ujar mantan direktur kebijakan penelitian dan kerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini.

Dunia membutuhkan waktu tujuh bulan untuk mencatat satu juta kematian pertama akibat virus korona setelah pandemi dimulai pada awal 2020. Empat bulan kemudian, satu juta orang lainnya telah meninggal dan tambahan satu juta telah meninggal setiap tiga bulan sejak itu, hingga jumlah kematian mencapai lima juta pada akhir Oktober.

Sedangkan analisis penyimpangan angka kematian oleh tim di The Economist memperkirakan, jumlah kematian sesungguhnya akibat Covid-19 antara 14 juta hingga 23,5 juta jiwa.

Kepala data untuk portal Our World in Data Edouard Mathieu mengatakan, ketika angka kematian berlebih negara dipelajari, sebanyak hampir empat kali lipat jumlah kematian yang dilaporkan kemungkinan meninggal karena pandemi.

"Kematian yang dikonfirmasi mewakili sebagian kecil dari jumlah sebenarnya kematian akibat Covid, sebagian besar karena pengujian terbatas, dan tantangan dalam atribusi penyebab kematian," kata Mathieu.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat