Foto udara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, NTB, Jumat (27/8/2021). Menurut data PT PLN (Persero) UIP Nusa Tenggara hingga bulan Agustus 2021 realisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) u | ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww.

Ekonomi

PLN Dongkrak Konsumsi Listrik Industri

PLN juga memberikan program bundling dan promo tambah daya.

JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan meningkatkan konsumsi listrik pada tahun ini, salah satunya di sektor industri. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) listrik tersebut akan mengakuisisi captive power atau pembangkit listrik milik industri menjadi suplai dari PLN.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi menjelaskan, penjualan listrik untuk industri pada Januari 2022 mencapai 7,39 terra watt hour (TWh) atau mengalami pertumbuhan sekitar 16 persen jika dibandingkan Januari 2021 secara tahunan yang hanya sebesar 6,36 TWh.

Kondisi ini menjadi sinyal juga adanya pertumbuhan konsumsi listrik di tengah pemulihan ekonomi. Agung mengatakan, PLN menangkap momen ini dengan meningkatkan konsumsi listrik, yaitu melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi. 

"Strategi ini ditempuh melalui program win back, yaitu mengakuisisi captive power atau mengganti kelistrikan perusahaan-perusahaan yang masih menggunakan pembangkit sendiri dengan suplai listrik dari PLN. Langkah tersebut dilakukan agar pelanggan dapat berfokus pada bisnis intinya," kata Agung kepada Republika, Ahad (6/3).

Selain itu, PLN juga memberikan program bundling dan promo tambah daya. PLN juga mendorong penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari atau electrifying lifestyle, seperti mendorong ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai dan penggunaan kompor induksi.

"PLN siap memenuhi pasokan listrik untuk setiap kebutuhan pelanggan. Saat ini, seluruh sistem kelistrikan dalam kondisi cukup. Hadirnya listrik tentu akan menggerakkan roda ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Agung.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury juga menjabarkan terkait tren terkini konsumsi listrik di Tanah Air. Menurut dia, dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan konsumsi energi. Peningkatan konsumsi itu tidak hanya ditunjukkan rumah tangga, tapi juga dari industri dan bisnis.


Akan tetapi, spesifik sektor kelistrikan, pertumbuhan konsumsi industri, dan bisnis lebih rendah dibandingkan pada 2020 saat RUPTL disusun. "Ini menjadi tantangan bagi PLN," kata Pahala menegaskan.

Pahala mengatakan, PLN harus menjawab tantangan itu, terutama menyikapi potensi kelebihan produksi listrik di Indonesia.  Ia berharap, konsumsi listrik nasional dari industri dan bisnis bisa ditingkatkan, tetapi juga bagaimana konsumsi rumah bisa ditingkatkan. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PLN (pln_id)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat