Muadzin mengumandangkan adzan di Masjid Al-Ikhlas Jatipadang, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan Surat Edaran Menteri Agama No SE 05 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala, sebagai u | Republika/Putra M. Akbar

Khazanah

Dorong Gerakan Satu Masjid Satu Konten

Suara-suara dari masjid diharapkan banyak mewarnai ruang digital.

JAKARTA -- Pada era digital sekarang ini bertebaran berita hoaks ataupun berita yang berpotensi menimbulkan permusuhan. Mengenai hal itu, para remaja masjid didorong ikut berperan menyampaikan berita-berita positif, salah satunya dengan menggagas Gerakan Satu Masjid Satu Konten.

Gagasan tersebut mengemuka dalam acara dialog eksklusif, Islam: Kemodernan dan Keindonesiaan, yang diselenggarakan atas kerja sama Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Jakarta dan Republika, Jumat (4/3). Kali ini, dialog rutin yang digelar di ruang ibadah utama MASK tersebut mengusung tema “Peran Komunikasi dan Media untuk Kemajuan Islam”.

Pimpinan Dewan Pengurus MASK Arief Rosyid Hasan menjelaskan, tema tersebut diangkat karena pihaknya merasa resah dengan banyaknya berita hoaks dan cenderung mengadu domba. Karena itu, ia berharap ke depan sekitar 800 ribu masjid di Indonesia dapat menjadi cabang dari Republika sebagai media representasi umat Islam.

“Mungkin, ke depan, masjid sebagai pusat kantor berita. Republika dengan remaja-remaja masjid bisa jadi kontributornya,” ujar Arief.

Menurut Arief, kualitas keberagamaan umat Islam di Indonesia harus terus ditingkatkan. Sebab, kata dia, di tengah banjirnya informasi, masih banyak umat Islam yang mendapatkan informasi dari media-media yang kurang kredibel.

“Ini sebenarnya yang menginspirasi kami juga untuk mulai mewacanakan bagaimana masjid-masjid itu harus jadi kantor berita. Kalau bisa, gerakannya nanti satu masjid satu konten. Itu mungkin ke depan yang kita bayangkan,” ujar Arief.

Dia menambahkan, dakwah bil kalam atau berdakwah lewat tulisan menjadi salah satu yang harus diperjuangkan juga oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI). Sebagai pengurus DMI, Arief pun berencana menjalin kerja sama dengan Republika agar bisa melatih para remaja masjid.

Sebagai narasumber pertama dalam dialog tersebut, Pemimpin Redaksi Harian Republika Irfan Junaidi merespons baik gagasan Gerakan Satu Masjid Satu Konten yang disampaikan Arief Rosyid. Apalagi, menurut Irfan, Republika saat ini telah menyiapkan kanal Retizen.id yang menjadi tempat bagi siapa pun untuk menulis.

Retizen adalah blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran mengenai berbagai hal. Menurut Irfan, ruang Retizen.id disiapkan secara khusus oleh Republika bagi masyarakat yang ingin menulis, termasuk dari elemen umat Islam.

"Nah, peran-peran remaja masjid akan sangat kita perlukan apabila mau mengisi ruang tersebut, sehingga ruang digital kita akan banyak diwarnai oleh suara-suara dari masjid, bukan suara-suara berdengung yang kita susah menangkapnya ini sebagai kebenaran atau bukan," ujar Irfan.

Irfan menjelaskan, Republika sudah membuka Retizen.id sekitar enam bulan yang lalu dan saat ini sudah 30 ribuan pengguna yang bergabung dan membuat konten di sana.

"Nah, akan sangat baik kalau misalkan tadi 800 ribu masjid, masing-masing masjid satu hari satu konten peristiwa sekitarnya, itu sudah menjadi kekuatan yang sangat dahsyat buat kita umat Islam secara luas," ucap Irfan.

Irfan juga menyampaikan, komunikasi massa merupakan instrumen yang penting sekali untuk meluaskan dakwah Islam, juga untuk meluaskan proses mendiseminasi informasi. Karena itu, kata dia, semua elemen umat Islam harus bergandengan dan saling bersinergi, khususnya antara media dan masjid.

"Kita harus bergandengan tangan. Kami di media, di remaja, di masjid, akan menjadi kekuatan dahsyat kalau kita bisa saling bersinergi satu sama lain," ujar Irfan.

Di tempat yang sama, Pengelola Media MASK, Jumatno, juga menceritakan tentang sejarah berdirinya radio yang dikelola MASK. Menurut dia, MASK memberi alternatif bagi para jamaah untuk memanfaatkan kanal Radio MSK di saluran 1530 AM. "Alhamdulillah, siaran kita sekarang bisa diakses dari seluruh dunia," ujar Jumatno.

Dia pun mendukung gagasan Gerakan Satu Masjid Satu Konten. Dengan begitu, menurut dia, pengelola masjid nantinya bisa memproduksi berita-berita yang positif, seperti tentang ekonomi Islam dan kemajuan Islam. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat