Aktivitas pembangunan asrama mahasiswi di Universitas Islam Internasional Indonesia, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Senin (25/1/2021). Pemerintah menargetkan konstruksi utama kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) rampung pada Juni atau Ag | ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Khazanah

UIII Mulai Pembelajaran Tatap Muka

Mahasiswa UIII mulai menghuni asrama kampus yang sudah siap 100 persen untuk ditempati.

JAKARTA – Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) akan memulai perkuliahan secara tatap muka pada Senin (7/3). Pembelajaran akan diikuti oleh seluruh mahasiswa program UIII Scholarship, baik dari dalam maupun luar negeri.

Perkuliahan semester lalu yang dimulai pada 20 September 2021, pembelajaran dilakukan sepenuhnya secara virtual. Hal itu mengingat situasi pandemi Covid-19 yang memburuk.

Wakil Rektor UIII Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM) Bahrul Hayat PhD mengatakan, sesuai kalender akademik, maka perkuliahan semester genap tahun akademik 2021/2022 akan dimulai pada Senin (7/3) secara tatap muka, kecuali untuk beberapa mata kuliah yang diampu oleh dosen internasional akan dilakukan secara hibrida.

"Pimpinan UIII sudah menetapkan hal ini setelah mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk semakin membaiknya kondisi pandemi Covid-19,” kata Bahrul melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (4/3).  

Menyusul ketetapan tersebut, para mahasiswa pun mulai menghuni asrama kampus yang sudah siap 100 persen untuk ditempati. Mulai Ahad (27/2) lalu, para mahasiswa dari luar negeri mulai tiba secara bertahap di Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Protokol kesehatan juga akan terus diterapkan selama perkuliahan dan selama mahasiswa berada di kampus.

Bahrul Hayat mengatakan, perkuliahan tatap muka dimaksudkan agar mahasiswa berada di kampus untuk membangun budaya akademis dan intensitas pembelajaran melalui interaksi intensif antara mahasiswa dan dosen. Kuliah tatap muka juga mendorong interaksi intensif antara mahasiswa dari dalam dan luar negeri sebagai sivitas akademika.

Rektor UIII Prof Dr Komaruddin Hidayat mengaku bahagia atas dimulainya perkuliahan tatap muka setelah satu semester sebelumnya ia hanya berjumpa secara virtual dengan para mahasiswa. “Saya mengucapkan selamat datang kepada teman-teman mahasiswa UIII, baik yang datang dari berbagai kota di Indonesia maupun dari mancanegara,” katanya.

Para mahasiswa yang sudah menghuni asrama akan mengikuti acara Welcome Week berupa perkenalan tatap muka, sosialisasi fakultas, dan City Tour Jakarta. Dalam rangkaian Welcome Week ini, para mahasiswa juga akan diajak bertemu Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, mengunjungi taman wisata Kebun Raya Bogor, dan bersepeda sehat bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.

Pada Sabtu (5/3), para mahasiswa dan sivitas akademika UIII akan mengikuti acara inti Welcome Day Dinner. Dalam acara tersebut, rektor akan memberikan sambutan kepada para mahasiswa baru dan menyerahkan student package.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by UIII Campus (uiiiofficial)

Sekretaris UIII Dr Chaider S Bamualim MA mengatakan, rangkaian acara tersebut digelar untuk mengenalkan para mahasiswa kepada lingkungan yang baru agar mereka betah, tidak merasa asing berada jauh dari tempat tinggal atau negeri asal mereka.

“Kita mengundang para mahasiswa mancanegara itu kan dengan tawaran yang tinggi bahwa kampus kita ini punya kualifikasi, bahwa negeri kita ini indah, lingkungannya baik, penduduknya ramah, sikap beragamanya toleran. Nah, itu kita harus perlihatkan dari pertama mereka menginjakkan kaki di sini,” ujarnya.

Dia menjelaskan, dari 98 orang mahasiswa dinyatakan diterima sebagai mahasiswa UIII untuk tahun akademis 2021/2022, sebanyak 66 persen merupakan WNI dan 34 persen warga negara asing.

Seorang mahasiswi asal Mesir, Esra Ahmed Abdulhalim, mengaku takjub saat pertama kali menginjakkan kakinya di UIII karena ia menilai kampus ini sangat luas. Ia juga merasa senang dengan suasana asrama kampus yang terletak di area yang hijau dan berharap akan kerasan tinggal di sini. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat