Ekonomi
BSI Jadi Pilihan Pembayaran Biaya Formulir SMM PTN
Kerja sama BSI dengan panitia SMM PTN bertujuan meningkatkan pelayanan BSI wilayah barat.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Panitia Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMM PTN) wilayah barat. Dengan perjanjian ini, calon mahasiswa akan memiliki lebih banyak pilihan pembayaran biaya formulir untuk mengikuti tes SMM PTN di tahun 2022.
SVP Institutional Banking PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Ida Triana Widowati mengatakan kerja sama ini bertujuan meningkatkan pelayanan. BSI menjadi bank pelaksana penerimaan pembayaran SMM PTN wilayah barat.
“Ini adalah bentuk komitmen dari BSI dalam memberikan dan mempermudah layanan keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat," katanya dalam keterangan pers beberapa waktu lalu.
Total ada 25 universitas yang tergabung dalam SMM PTN wilayah barat yang tersebar di berbagai provinsi dari Aceh hingga Kalimantan Tengah. Pendaftaran calon mahasiswa lewat jalur SMM PTN wilayah barat akan dibuka mulai 1 April hingga 27 Juni 2022 mendatang.
Berikut adalah daftar 25 universitas yang masuk dalam SMM PTN wilayah barat di 2022:
1. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa UNTIRTA, Serang
2. Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh
3. Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Lampung
4. Universitas Bengkulu (Unib), Bengkulu
5. Universitas Riau (Unri), Pekanbaru
6. Universitas Jambi (Unja), Jambi
7. Universitas Lampung (Unila), Bandar Lampung
8. Institut Seni Indonesia (ISI), Padangpanjang
9. Universitas Palangka Raya (UPR), Palangkaraya
10. Universitas Malikussaleh (Unimal), Lhokseumawe
11. Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Tanjungpinang
12. Universitas Bangka Belitung (UBB), Pangkalpinang
13. Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh
14. Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI), Aceh
15. Universitas Siliwangi (Unsil), Tasikmalaya
16. Universitas Samudra (Unsam), Langsa
17. Universitas Islam Negeri (UIN), Jakarta
18. Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, Riau
19. Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Batusangkar, Sumbar
20. Universitas Tanjungpura (Untan), Tanjungpura, Kalbar
21. Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Sumut
22. Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Jabar
23. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jabar.
24. Universitas Negeri Padang (UNP), Padang, Sumbar
25. Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumbar
Awasi saham Dwiwarna
Pemerintah berencana menyertakan modal negara melalui saham seri A Dwiwarna ke PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI. Upaya ini dilakukan untuk mendongkrak perkembangan bisnis BSI.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta agar proses penyertaan saham Dwiwarna tersebut dilaksanakan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan pengawasan yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Saya minta dilakukan secara cermat sesuai dengan aturan yang ada. Apa yang sudah direncanakan oleh Kementerian BUMN agar dapat dieksekusi dengan baik, dengan pengawasan dari BPKP,” kata Wapres dikutip dari siaran pers Sekretariat Wakil Presiden.
Wapres mengingatkan agar upaya penyertaan modal negara tersebut tidak mengganggu permodalan dan merugikan posisi pemengang saham pengendali (PSP) BSI. Ini mengingat tiga bank PSP ini merupakan perusahaan publik. “Secara strategi bisnis, opsi ini harus menguntungkan perusahaan dan membawa maslahat bagi negara dan masyarakat,” katanya.
Wapres menilai untuk menumbuhkan BSI, memang diperlukan kepemilikan negara secara langsung. “Negara nanti memiliki hak-hak istimewa untuk menyetujui perubahan anggaran dasar, mengangkat dan memperhatikan dewan pengurus (direksi), dan memantau perkembangannya lebih lanjut,” kata Wapres.
Menteri BUMN Erick Thohir dalam laporannya kepada Wapres mengatakan, Kementerian BUMN akan melakukan percepatan penyertaan modal negara melalui saham Dwiwarna di BSI pada kuartal ketiga tahun ini. “Insya Allah, Pak Wapres, saya sudah diskusi dengan para direksi Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk saham Dwiwarna ini kita akan pastikan terjadi di tahun ini,” kata Erick.
Tidak hanya itu, menurut Erick, BSI juga akan menarik unit BTN Syariah untuk memperkuat posisi dan memperbesar kapasitas pasarnya. Ia berharap agar BSI makin besar dan kuat bisnisnya.
Erick menambahkan, BSI ke depan diharapkan akan dapat meningkatkan produktivitas industri halal Indonesia yang saat ini masih belum masuk lima besar dunia. “Kalau kita lihat, kita merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Tetapi, tingkat produktivitasnya belum masuk lima besar Industri Halal dunia. Karena itu kita dorong BSI kesana,” ujar Erick.
Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh mengatakan, BPKP siap membantu mengawasi proses penyertaan saham Dwiwarna di BSI hingga tingkat risiko dan compliance-nya. “Kami siap mengawal proses ini supaya dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan,” kata Muhammad.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.