Mahasiswa dari Universitas Karachi melakukan unjuk rasa sebagai solidaritas atas Musimah di Kernataka, India yang dilarang berjilbab ke sekolah. | EPA-EFE/SHAHZAIB AKBER

Internasional

Aktor India Ditangkap Usai Kritik Terkait Larangan Hijab

Polisi mengatakan, Kumar memilili niat menghasut dan sengaja melakukan penghinaan,

NEW DELHI -- Polisi di negara bagian Karnataka, India selatan, telah menangkap aktor dan aktivis Chetan Kumar yang mengkritik larangan jilbab di sekolah. Kumar mengkritik salah satu hakim yang mendengarkan permohonan larangan hijab di sekolah yang menyebabkan kemarahan.

Tindakan polisi itu dilakukan seminggu setelah Kumar mempertanyakan apakah hakim Krishna Dixit memiliki kewenangan untuk mengawasi kasus larangan jilbab, setelah sebelumnya membuat "komentar yang mengganggu" dalam kasus pemerkosaan.

“Keadilan Krishna Dixit membuat komentar yang mengganggu dalam kasus pemerkosaan. Sekarang hakim yang sama sedang menentukan apakah jilbab dapat diterima atau tidak di sekolah negeri. Apakah dia memiliki kewenangan yang dibutuhkan?" ujar Kumar di Twitter-nya, seperti dikutip Aljazirah

Cicitan Kumar sekitar dua tahun lalu merujuk pada Dixit yang memberikan jaminan pra penangkapan kepada tersangka pemerkosa. Jaminan diberikan setelah mengklaim bahwa pernyataan perempuan yang menjadi korban pemerkosaan agak sulit dipercaya.

"Penjelasan yang diberikan olehnya bahwa setelah melakukan tindakan itu, dia lelah dan tertidur adalah tidak pantas bagi seorang wanita India. Itu bukan cara wanita kita bereaksi ketika mereka dicabuli," ujar hakim Dixit dalam pernyataan pada 2020.

Istri Kumar, Megha, melakukan siaran langsung di Facebook pada Selasa (22/2) malam setelah suaminya ditangkap. Megha mengatakan, tidak ada yang memberi tahu keluarga tentang penangkapan atau alasan terkait penangkapan suaminya. 

Pada Selasa malam, polisi mengeluarkan pernyataan bahwa Kumar telah ditangkap karena cicitannya di Twitter. Polisi mengatakan, Kumar memiliki niat untuk menghasut dan sengaja melakukan penghinaan, sehingga memberikan provokasi kepada siapa pun untuk melanggar perdamaian publik serta KUHP India.

Larangan jilbab di sekolah dan perguruan tinggi di negara bagian Karnataka telah memicu pertengkaran besar. Larangan ini meningkatkan kekhawatiran munculnya serangan terhadap simbol dan praktik ibadah umat Muslim, sebagai bagian dari agenda sayap kanan Hindu untuk memaksakan nilai-nilai mayoritas pada minoritas.

Sebuah panel yang terdiri dari tiga hakim di Pengadilan Tinggi Karnataka sedang mendengarkan berbagai petisi yang menentang larangan tersebut. Awal bulan ini, siswa perempuan Muslim yang mengenakan jilbab dilarang memasuki sekolah dan perguruan tinggi di seluruh negara bagian.

Penangkapan Kumar menuai kecaman di Twitter. Para warganet menyerukan agar Kumar segera dibebaskan. Mantan aktris dan politisi India, Divya Spandana, yang dikenal sebagai Ramya juga menyatakan dukungan untuk Kumar. "Apa yang salah dengan tweet ini sehingga polisi menangkap Chetan?" ujar Ramya.

Pengguna Twitter lainnya, yaitu Sankul Sonawane menulis bahwa Kumar telah menjadi sasaran selama berbulan-bulan oleh Partai Bharatiya Janata yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi. Kumar menjadi sasaran karena dia berupaya untuk mengangkat orang-orang yang terpinggirkan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Pelajar Muslimah India Istiqamah Berhijab

Mereka tetap istiqamah berhijab meski pemerintah setempat telah melarang penggunaan hijab di ruang kelas.

SELENGKAPNYA