Warga berdoa di depan bendera Arab Saudi. Pada Januari 2022 lalu, Dewan Syura Saudi meloloskan rencana perubahan bendera dan lagu kebangsaan Saudi. | AP Photo/Amr Nabil

Internasional

Pertama Kali, Saudi Kesampingkan Peran Wahabi

Arab Saudi memilih tanggal peringatan dengan mengenyampingkan peran ulama-ulama Wahabi.

RIYADH -- Arab Saudi untuk pertama kalinya memperingati berdirinya negara itu 300 tahun yang lalu, Selasa (22/2). Riyadh memilih tanggal tersebut dengan mengenyampingkan peran ulama-ulama Wahabi.

Pada Januari 2022, Kerajaan Arab Saudi mendeklarasikan 22 Februari sebagai hari libur nasional yang dikenal sebagai "Hari Pendirian". Arab Saudi akan merayakan tanggal itu setiap tahunnya sebagai hari "dimulainya kekuasaan Imam Muhammad bin Saud" dan menandai dimulainya negara Arab Saudi.

Peringatan ini merayakan hari Muhammad bin Saud mendirikan Arab Saudi I pada 1727 ketika ia merebut emirat Diriyah. Kota terpencil itu kini berada di ujung barat laut Ibu Kota Riyadh.

Media Arab Saudi melaporkan, pemerintah menggelar berbagai kegiatan termasuk pertunjukan musik tentang sejarah modern Arab Saudi, acara kembang api, pertunjukan drone, dan sound effect yang menampilkan 3.500 lebih peserta.

Berdirinya Kerajaan Saudi tak lepas dari dukungan ulama Muhammad bin Abdul al-Wahhab kepada Muhammad bin Saud. Aliansi ini merupakan dua sisi yang berjalan beriringan. Saud berjanji akan menjalankan dan melindungi paham puritanisme yang diusung Muhammad bin Abdul al-Wahhab, dengan imbal dukungan politik.

Belakangan. Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) sebagai penguasa de facto saat ini, membatasi peran polisi moral. Ia membuka bioskop dan konser di negara itu, mencabut larangan mengemudi sendirian bagi perempuan, dan melonggarkan sistem perwalian atau muhram, yang sebelumnya menempatkan anggota keluarga laki-laki memiliki pengaruh pada kerabat perempuannya. Tak sedikit ulama yang melayangkan kritik atas keterbukaan yang serba tiba-tiba itu dan kemudian dipenjarakan. 

"Muhammad bin Abdul al-Wahhab telah dihapus dari sejarah Arab Saudi," kata peneliti tamu Arab Gulf States Institute Kristin Diwan. "Ini nasionalisme Arab Saudi yang baru, merayakan Al-Saud, mengikat rakyat secara langsung dengan keluarga kerajaan, dan mengecilkan peran penting agama dalam pendirian negara," kata Diwan.

photo
Muhammad bin Abdul al-Wahhab (tengah berdiri). - (istimewa)

Bulan lalu, Dewan Syura Arab Saudi yang berpengaruh juga menyetujui usulan untuk amandemen undang-undang yang mengatur bendera dan lagu kebangsaan. Tidak diketahui apakah perubahan mencakup perubahan penulisan kalimat syahadat di bendera Arab Saudi.

Selama ini, Kerajaan Arab Saudi merayakan Hari Nasional pada 23 September yang memperingati kemenangan Al Saud atas suku-suku pesaingnya dari kawasan Hejaz dan menaklukan Mekah dan Madinah pada 1925. Kerajaan dinamakan Arab Saudi pada 1932. 

Pertunjukkan budaya tradisional besar akan berlangsung di kota-kota di seluruh Arab Saudi pada perayaan tahun ini. Pertunjukkan-pertunjukkan tersebut akan mensimulasikan perjuangan manusia sejak berdirinya negara Saudi hingga zaman modern ini.

Dilansir dari Arab News pada Selasa (22/2), ragam pertunjukkan akan diadakan sejak Selasa (22/2) hingga Kamis (24/2) untuk memperingati Hari Pendirian. Pertunjukkan yang akan ditampilkan antara lain perayaan budaya pakaian dan kostum tradisional Saudi, dan kopi tradisional Saudi.

photo
Putra Mahkota Saudi, Muhammad bin Salman. (AP Photo/Amr Nabil, File) - (AP)

Bukan hanya itu, kerajaan juga akan menampilkan pameran sejarah secara virtual, di mana para siswa berpartisipasi di dalamnya. Para siswa mengirimkan gambar, lukisan, atau bentuk tulisan ekspresif yang mendefinisikan Hari Pendirian dan kedalaman sejarah Kerajaan.

“Pameran ini merupakan pameran virtual pertama dan terbesar di dunia dalam hal ruang, peserta, dan persaingan global,” kata penyelenggara kepada media resmi Saudi SPA, dilansir dari Arab News, Selasa (22/2).

Pertunjukkan virtual ini dikelola melalui panel kontrol untuk setiap peserta pada sistem realitas virtual Saudi VRSA, yang merupakan teknologi interaktif 3D Saudi cerdas global terbaru di dunia.

Kemudian pertunjukkan pada Rabu (23/2), akan diisi dengan penampilan musik besar yang diadakan di Riyadh, yang akan membawa penonton kembali ke hari-hari pertama Kerajaan hingga saat ini, dan menyoroti tahap pendirian dan penyatuan Kerajaan. Ini juga menunjukkan transisinya ke kehidupan modern, dengan tetap menjaga bahasa, agama, adat istiadat, tradisi dan hubungan sosial.

Selain itu, kerajaan juga akan memperkenalkan Nejnaj, sebuah pasar loak kuno Arab Saudi yang terkenal. Acara Nejnaj dibagi menjadi lima wilayah (tengah, timur, utara, barat, dan selatan), dan setiap wilayah memiliki gerbang yang mencakup pameran seni mini yang terdiri dari foto-foto lama dari setiap wilayah yang menunjukkan warisan dan sejarah kuno negara Saudi.

Setiap daerah akan memiliki aktor dan narator yang menceritakan kisah nyata dari masa pendiriannya. Di hari terakhir perayaan, Saudi akan menampilkan pertunjukkan kembang api dan pertunjukkan drone di langit malam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat