Ustaz Dr Amir Faishol Fath | Republika

Khazanah

Ringkasan Alquran

Ada beberapa cara ulama dalam membuktikan bahwa surah al-Fatihah meringkas kandungan Alquran.

 

 

DIASUH OLEH USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran, Dai Nasional, CEO Fath Institute

Tidak sedikit dari ulama tafsir yang mengatakan bahwa surah al-Fatihah adalah ringkasan Alquran. Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam bukunya Madarijus Salikiin termasuk yang mengakui hakikat ini.

Kata madaarij artinya tangga-tangga. Ibnul Qayyim menunjukkan betapa jalan menuju Allah harus melalui tangga-tangga kehambaan. Baginya surah al-Fatihah merupakan mukadimah Alquran yang memuat pesan pokok tersebut, yaitu bagaimana menjadi hamba Allah yang sejati.

Karena itu kitabnya fokus membahas secara mendalam bagaimana menurunkan makna ayat “iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin” menjadi kehidupan yang benar-benar nyata dalam akhlak kehambaan.

Memang, ada beberapa cara yang para ulama lakukan dalam membuktikan bahwa surah al-Fatihah meringkas kandungan Alquran, di antaranya dengan menyebutkan bahwa tema pokok Alquran tidak lepas dari tiga dimensi besar.

Pertama, dimensi akidah, seperti beriman kepada Allah dan alam akhirat, inilah yang selalu diulang-ulang dalam Alquran. Banyak ayat yang ditutup dengan menyebut sifat-sifat-Nya seperti “samii’un aliim, ghafuurur rahiim” dan sebagainya, itu tidak lain untuk menanamkan akidah yang kokoh dalam diri sang hamba.

Begitu juga akidah tentang akhirat, banyak sekali nama-nama surah tentang hari kiamat, seperti al-Waaqiah, al-Haaqqah, at-Takwiir, al-Infithar, al-Ghasyiah, dan sebagainya. Jika kita perhatikan surah al-Fatihah dari ayat 1-4, membahas secara khusus tentang dimensi tersebut.

Kedua, dimensi ibadah. Hal ini tampak pada ayat 5-6 bahwa setiap insan tugas pokoknya adalah menghambakan diri hanya kepada Allah SWT, dengan memperbanyak ibadah dan berdoa kepada-Nya.

 
Sepertiga Alquran adalah rekaman sejarah masa lalu agar bisa mengambil pelajaran yang baik dan menjauhi yang tidak baik.
 
 

Silakan baca ayat mana saja dengan hati, Anda pasti akan terseentuh untuk membesarkan-Nya. “Wa lillaahi mulkussamaawaati wal ardh (QS Ali Imran: 189) Dialah yang Maha Tinggi dan memegang segala kerajaan." "Tabaarakalladzii biyadihil mulk” (QS al-Mulk: 1) Dari-Nya semua kekuasaan“. "Tu’til mulka man tasyaa wa tanzi’ul mulka mimman tasyaa” (QS Ali Imran: 26) Tidak ada makhluk yang memupunyai kekuasaan mutlak di muka bumi."

Dari dimensi ini kelak lahir berbagai pembahasan tentang hukum-hukum syariat yang kita kenal dengan istilah ilmu fikih.

Ketiga, dimensi akhlak atau sikap, ini tampak pada ayat ketujuh yang di dalamnya sang hamba dituntun untuk mengikuti jejak pendahulunya yang saleh seperti para nabi, para wali Allah, dan para ulama “shiraathalladziina an’amta ‘alaihim”. Karena itu dalam Alquran banyak sekali nama-nama surah dari para nabi dan orang-orang saleh.

Pada saat yang sama, sepertiga Alquran adalah rekaman sejarah masa lalu agar bisa mengambil pelajaran yang baik dan menjauhi yang tidak baik. Karena itu, penutup surah al-Fatihah adalah ajaran tentang sikap menolak ikut orang-orang yang dimurkai Allah dan tersesat “ghairil maghdhuubi ‘alaihim wa ladh dhaalliin”.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat