Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman. | ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.

Nasional

Puspomad Sudah Periksa Pelapor KSAD Jenderal Dudung

Koalisi melaporkan Dudung ke Puspomad atas pernyataannya 'Tuhan Kita Bukan Orang Arab'.

JAKARTA -- Penyelidik Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad) mengaku telah memeriksa pihak Koalisi Ulama, Habaib, dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA) yang melaporkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman atas dugaan penistaan agama.

Hal ini dibenarkan Komandan Puspomad (Danpuspomad) Letnan Jenderal Chandra Sukotjo. "Sudah (diperiksa)," kata Chandra saat dihubungi, Rabu (16/2).

Koalisi Ulama, Habaib, dan Pengacara Anti Penodaan Agama melaporkan Dudung ke Puspomad atas pernyataannya 'Tuhan Kita Bukan Orang Arab'. Hal itu disampaikan Dudung saat menjadi bintang tamu dalam sebuah podcast dan diunggah di salah satu kanal Youtube beberapa waktu lalu.

Meski demikian, Chandra tidak menjelaskan secara rinci mengenai pemeriksaan tersebut. Dikonfirmasi terpisah, Koordinator KUHAP APA Damai Hari Lubis mengaku, ada tiga orang yang sudah diperiksa terkait laporan yang dilayangkan kepada Jenderal Dudung.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Damai menyebut, tiga orang yang diperiksa merupakan pelapor bernama A Syahrudin dan dua orang saksi yang masing-masing bernama Alwi serta Amir. Ketiganya menjalani pemeriksaan di hari yang berbeda. "Pelapornya (diperiksa) Rabu, 9 Februari 2022, Saksinya satu orang, Jumat 11 Februari dan saksi yang kedua kemarin Selasa 15 Februari 2022," ungkap Damai.

Dia menuturkan, selama pemeriksaan, penyelidik menanyakan beberapa hal terkait unsur dugaan penodaan agama yang dilaporkan. Adapun dalam memenuhi panggilan itu, pihak pelapor membawa sejumlah alat bukti, seperti video Youtube percakapan KSAD Jenderal Dudung dengan Deddy Corbuzier dan transkrip percakapan KSAD yang menyebut 'Tuhan kita bukan orang Arab'.

Damai mengakui bahwa selama pemeriksaan itu, kliennya sempat difoto dan direkam penyelidik Puspomad. "Ada difoto-foto dan direkam dengan video. Mungkin untuk arsip penyidik Puspomad," kata Damai.

Meski demikian, Ia menyebut, pihaknya tidak merasa keberatan maupun terintimidasi dengan tindakan Puspomad yang memotret dan merekam kliennya itu. Bahkan, kata dia, kliennya justru merasa senang lantaran personel Puspomad yang dinilai sangat profesional.

photo
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman (kanan) bersiap menyantap makanan saat meninjau pasukan saat apel apel jajaran yang diikuti prajurit TNI Angkatan Darat (TNI AD) wilayah Jabotabek di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (25/1/2022). - (Republika/Thoudy Badai)

"Tidak (merasa keberatan atau terintimidasi), malah merasa senang, karena penyidiknya sangat profesional, proporsional dan objektif," ujar dia.

Sebelumnya, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menanggapi santai perihal laporan terhadap dirinya yang dilayangkan Koalisi Ulama, Habaib, dan Pengacara Anti Penodaan Agama ke Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Puspomad). Dudung pun mengaku sudah menyampaikan pesan kepada Komandan Puspomad terkait laporan dirinya itu.

"Puspomad itu kan anak buah saya. Saya sampaikan Danpuspomad, silakan.dilaporkannya kan tertulis. Saya bilang kemarin, silakan datang, cek siapa koalisi itu. Orang-orang itu siapa saja," kata Dudung, Senin (7/2).

KSAD memerintahkan Puspomad mengambil foto satu-satu para pelapornya tersebut. "Nanti kalau datang, Danpuspomad foto satu-satu mukanya, biar kita tahu siapa mereka," tegasnya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat