Karyawati Bank Syariah Indonesia (BSI) menghitung uang rupiah di Kantor Cabang Pembantu (KCP) Daud Beureueh, Banda Aceh, Aceh, Jumat (21/1/2022). | ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Opini

Energi Baru untuk Indonesia

 Terbukti keuangan syariah dapat menjadi bumper ekonomi nasional saat krisis mengadang.

ARIEF ROSYID HASAN; Wakil Kepala Badan Ekonomi Syariah Kadin dan Wasekjen BPP HIPMI

Bermula dari keinginan pemimpin negeri ini membentuk bank syariah besar agar mampu mengembangkan potensi industri halal Indonesia yang sangat besar, yaitu mencapai lebih dari Rp 4 ribu triliun.

Ditambah, penduduk kita yang mayoritas Muslim, semakin kuat mimpi menjadikan Indonesia sebagai pusat gravitasi ekonomi syariah dunia. 

Untuk mewujudkannya, pemerintah melalui Kementerian BUMN yang dikomandani Erick Thohir menyatukan tiga bank syariah himbara menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI), saat pandemi Covid-19 meluluhlantakkan perekonomian global, tak terkecuali Indonesia.

 
Hasilnya luar biasa, kita bisa menyaksikan bank syariah ini menjelma menjadi kekuatan baru dalam industri keuangan Tanah Air.
 
 

Bank ini pun memulai operasional satu sistemnya di tengah amukan varian delta. Hasilnya luar biasa, kita bisa menyaksikan bank syariah ini menjelma menjadi kekuatan baru dalam industri keuangan Tanah Air.

Bank ini juga mulai menunjukkan taji dalam mengoptimalkan potensi besar ekonomi syariah Indonesia, hingga Forbes pun menganugerahi BSI sebagai salah satu dari World’s Best Bank 2021.

Bank yang genap berusia satu tahun pada 1 Februari 2022 ini terus menjelajah ke setiap daerah untuk memastikan masyarakat kita sejahtera hingga menjadi bank, yang mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Indonesia.

Salah satu yang terang, peran BSI terhadap masyarakat di Aceh, sebagai satu-satunya daerah yang menjalankan kekhususan dengan implementasi Qanun Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah.

Sejarah membuktikan, Provinsi Aceh memiliki potensi cukup besar menjadi pusat ekonomi syariah.

Langkah visioner dengan mengimplementasikan Qanun LKS mengamanatkan, sejalan dengan pelaksanaan syariat Islam secara kafah maka Pemerintah Aceh perlu mengatur transaksi keuangan masyarakat sesuai syariat Islam.

 
Sejarah membuktikan, Provinsi Aceh memiliki potensi cukup besar menjadi pusat ekonomi syariah.
 
 

Hadir dengan beragam kontribusi, seperti pelaksana utama penyalur bansos PKH khusus Provinsi Aceh, mengimplementasikan layanan QRIS untuk memudahkan masyarakat melakukan transaksi zakat, infak, sedekah, dan aktivitas keuangan lainnya untuk masjid.

Hingga meluncurkan UMKM Center pertama di Aceh untuk menunjang UMKM agar mampu tumbuh, berdaya, dan sehat.

Seperti kita ketahui, Provinsi Aceh yang terletak di bagian paling Barat gugusan kepulauan nusantara, menduduki posisi strategis sebagai pintu gerbang lalu lintas perniagaan dan kebudayaan, yang menghubungkan Timur dan Barat sejak berabad-abad lampau.

Menurut catatan sejarah, Aceh salah satu tempat awal masuknya agama Islam dan munculnya kerajaan Islam pertama di Indonesia. Berdasarkan data terakhir Kementerian Dalam Negeri, di Provinsi sebanyak 98,58 persen berpenduduk Muslim.

Selain itu dari data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2019 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diperoleh informasi, indeks literasi keuangan syariah sekitar 20,21 persen  dan tingkat inklusi keuangan syariah berada di kisaran 18,64 persen.

 
Kehadiran BSI yang merupakan bank besar dalam mendukung Qanun Lembaga Keuangan Syariah, sekali lagi harus memberikan manfaat luas kepada masyarakat Aceh.
 
 

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah di Provinsi Aceh ini sudah di atas rata-rata nasional. Dengan data tersebut, bisa dibilang potensi pengembangan keuangan syariah di Bumi Serambi Makkah ini masih cukup besar dan terbuka lebar.

UMKM Center

Seperti disampaikan di atas, UMKM Center BSI di Aceh adalah yang pertama di Indonesia, menyusul di Surabaya dan Yogyakarta. Untuk meningkatkan literasi dan inklusi, penulis mengajak berbagai kalangan mendukung dan memanfaatkan kehadiran UMKM Center.

Kehadiran BSI yang merupakan bank besar dalam mendukung Qanun Lembaga Keuangan Syariah, sekali lagi harus memberikan manfaat luas kepada masyarakat Aceh.

Banyak ikhtiar dalam berbagai forum ekonomi keuangan syariah telah digelar untuk mendengar masukan dan mengakselerasi berbagai potensi kebangkitan ekonomi umat.  BSI pada akhirnya hadir untuk menancapkan maslahatnya di Aceh.

 
Sebab, terbukti keuangan syariah dapat menjadi bumper ekonomi nasional saat krisis mengadang.
 
 

UMKM merupakan salah satu roda penggerak ekonomi, baik di tingkat regional maupun nasional. Kehadiran BSI UMKM Center ini tentu membawa dampak luar biasa bagi pengembangan UMKM, khususnya di Aceh.

Wirausaha muda di Aceh bisa memanfaatkan berbagai fasilitas dan program yang mendukung UMKM. Di antaranya, Talenta Wirausaha BSI, BSI UMKM Center, dan KUR BSI. Dengan ini diharapkan, pelaku usaha bisa naik kelas dan semakin berkembang.

Terlepas dari berbagai hal itu, menjadi tanggung jawab kita mendukung semua komitmen pengembangan ekonomi syariah di Tanah Air. Sebab, terbukti keuangan syariah dapat menjadi bumper ekonomi nasional saat krisis mengadang.

Akhirnya, pada usia setahun kita berupaya agar BSI menjadi penggerak dan energi baru, penopang perekonomian Indonesia yang dapat terus tumbuh berkelanjutan, serta memiliki fundamental kuat sehingga melengkapi potensi ekonomi konvensional selama ini.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat