Pebulutangkis Bali Putu Christiani (kanan) mengembalikan kok ke arah lawan pebulutangkis Kalimantan Selatan Alisya Aulia Fitri (kiri) pada perempatfinal bulutangkis klasifikasi TpiSU5 Peparnas Papua di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, Papua, Jumat (12/11/2 | ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Olahraga

Langkah Timnas Putri Bulutangkis Indonesia di BATC

Penampilan Timnas Putri Bulutangkis semakin baik.

SELANGOR — Tim putri bulu tangkis Indonesia mencetak kemenangan perdana pada sesi penyisihan Grup Z atas Hong Kong dalam pertandingan pertama Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Beregu (Badminton Asia Team Championships/BATC) 2022 di Selangor Malaysia, Selasa (15/2).

Kemenangan Indonesia 4-1 atas Hong Kong diawali oleh kapten tim Gregoria Mariska Tunjung yang turun di nomor tunggal putri, mengatasi Cheung Ying Mei dua gim langsung 21-16 dan 21-12 di Setia City Convention Centre.

"Puji Tuhan saya melaksanakan tugas dengan baik. Tadi saya juga sempat melakukan beberapa kesalahan. Untungnya lawan belum 'in' sehingga permainannya tidak berkembang," kata Gregoria dikutip dari informasi tertulis PP PBSI seusai pertandingan.

Menurut pelatih tunggal putri Herli Djaenudin, penampilan Gregoria dinilai sudah baik. Kesalahan yang diciptakan anak didiknya terjadi karena adaptasi terhadap arah angin dan pencahayaan yang belum optimal.

Namun, pada partai kedua, Hong Kong menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah ganda putri Indonesia Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi dikalahkan Yeung Nga Ting/Yeung Pui Lam, 19-21, 21-19, dan 21-23.

Indonesia pun membalas lewat tunggal kedua, Putri Kusuma Wardani, yang menekuk Yeung Sum Yee 21-14 dan 21-5 hanya dalam 33 menit dan membuat Merah Putih kembali unggul 2-1.

"Tadi awalnya sempat tegang. Namun, setelah memimpin pada paruh pertama, saya bisa lebih enjoy bermain. Apalagi, pada gim kedua saya lebih nyaman bermain dan akhirnya menang mudah," tutur Putri.

Kepastian tim putri Indonesia menang 3-1 atas Hong Kong ditentukan oleh Lanny Tria Mayasari/Jesita Putri Miantoro. Lewat laga sengit berdurasi 48 menit, mereka mengalahkan Fan Ka Yan/Yau Mau Ying dengan angka 12-21, 21-14, dan 21-19.

"Senang akhirnya bisa menyumbangkan poin kemenangan. Tadi pada gim pembuka kami sempat tegang dan kalah. Setelah itu, kami perbaiki komunikasi dan bermain lebih aman dan yakin. Itu kunci kemenangannya," kata Jesita menyebutkan.

Pada partai penutup, Stephanie Widjaja melengkapi kemenangan timnas menjadi 4-1 atas Hong Kong. Pemain tunggal ketiga ini mengatasi perlawanan Saloni Samirbhal Mehta dengan 21-18 dan 21-13.

Di Grup Z ini, tim putri Indonesia bersaing dengan Korea Selatan, Hong Kong, dan Kazakhstan. Lawan berikutnya Indonesia adalah Kazakhtan pada Rabu (16/2) pagi WIB.

Tim putra

Sementara itu, hingga berita ini ditulis, tim putra Indonesia yang bertemu dengan Hong Kong masih melanjutkan pertandingannya. Pada penampilan pembuka, kapten Chico Aura Dwi Wardoyo mengalahkan Lee Cheuk Yiu dengan skor 21-14, 18-21, dan 21-18.

Namun, pada partai kedua, Hong Kong mampu menyamakan skor menjadi 1-1. Ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, dipaksa menyerah oleh Law Cheuk Him/Reginald Lee Chun Hei dengan tiga gim, 12-21, 21-18, dan 20-22.

Persaingan pun masih terus terjadi. Indonesia kembali merebut kemenangan lewat nomor tunggal putra, Iksan Leonardo Immanuel Rumbay. Ia menang tiga gim atas wakil Hong Kong Chan Yin Chak dengan skor 16-21, 22-20, dan 21-17.

Selepas pertandingan, Chico mengaku sangat bahagia bisa mempersembahkan angka pertama bagi Indonesia. Kemenangan ini, kata dia, menjadi sangat penting bagi timnya.

"Dari awal saya mencoba memegang tempo permainan dan jangan mengikuti pola permainan cepat lawan. Sebab, kalau mengikuti permainan lawan, saya kalah cepat. Pada gim kedua, permainan saya memang kurang konsisten sehingga membuat saya melakukan kesalahan sendiri,” kata Chico dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, di Jakarta.

Dua laga berikutnya adalah nomor ganda dan tunggal. Pada nomor ganda, pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Martin bertemu dengan Ho Wai Lun/Yeung Ming Nok. Sementara, Christian Adinata berhadapan dengan Jason Gunawan. Hasil keduanya masih belum usai saat berita ini ditulis.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat