Warga Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menggelar aksi menolak aktivitas tambang emas yang dikelola PT Trio Kencana, Senin (17/1/2022). | istimewa

Nasional

Penolak Tambang Tewas Akibat Peluru Tajam

Pihak kepolisian berdalih mengedepankan sikap humanis tanpa penggunaan peluru tajam.

Hasil temuan Komnas HAM Sulawesi Tengah terkait tewasnya penolak tambang di Parigi Moutong akibat peluru tajam. Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Sulawesi Tengah (Sulteng) Dedi Askary menegaskan, pentingnya penyelidikan awal untuk mengetahui penyebab kematian Erfaldi. Erfaldi merupakan anggota massa aksi penolak aktivitas pertambangan PT Trio Kencana di Kecamatan Kasimbar dan Tinombo Selatan.

Korban teridentifikasi atas nama Erfaldi (21 tahun) dari Desa Tada, Kecamatan Tinombo selatan. Dedi mendapati Erfaldi tewas akibat ditembak dengan peluru tajam. 

"Benar meninggal disebabkan oleh peluru tajam, sebagaimana proyektil yang ditemukan dan diangkat dari bagian tubuh korban. Proyektil tersebut masuk mengenai korban dari arah belakang," kata Dedi dalam keterangan yang dikutip Republika, Selasa (15/2). 

Terkait hal tersebut, Komnas HAM Sulteng melakukan klarifikasi dan interview dengan beberapa pejabat utama di Polres Parigi Moutong. Berdasarkan hasil komunikasi dengan Kabag Ops Polres Parigi Moutong, AKP Junus Achpa, disebutkan korban ditembak bukan dari pihak kepolisian.

Pihak kepolisian berdalih mengedepankan sikap humanis dan langkah persuasif tanpa penggunaan peluru tajam atau senjata. 

photo
Warga Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menggelar aksi menolak aktivitas tambang emas yang dikelola PT Trio Kencana, Sabtu (12/2/2022). - (Humas Polda Sulteng)

"Sementara fakta lain sebagaimana hasil interview kami dari keluarga almarhum, menjelaskan sekaligus memperlihatkan proyektil yang diingat bahwa almarhum Erfaldi meninggal karena terkena peluru tajam dari aparat yang mengenai bagian belakang sebelah kiri tembus di bagian dada, ini terlihat dari kondisi luka sebagaimana yang dijelaskan oleh pihak puskesmas di Desa Katulistiwa saat lakukan visum dan mengangkat proyektil yang tersisa dan hinggap di bagian tubuh korban," ujar Dedi. 

Selain itu, Komnas HAM Sulteng berupaya segera mengungkap siapa pelaku penembakan guna menghindari terjadi kesimpangsiuran kasus ini. Komnas HAM mengimbau kepada pihak keluarga dan simpul-simpul massa agar mau menahan diri.

"Untuk mendapat kepastian dari pihak keluarga dan tokoh masyarakat yang ada, untuk semua mereka menahan diri dan lakukan cooling down," ucap Dedi. 

Propam Polda Sulteng dan Polres Parigi Moutong sendiri tengah memeriksa 14 polisi terkait kasus tewasnya seorang warga Desa Tada yang tertembak saat pembubaran pemblokiran jalan di Desa Sinei, pada Sabtu (12/2). Selain memeriksa 14 anggota kepolisian, Propam Polda Sulteng juga mengamankan 13 pucuk senjata api untuk keperluan penyelidikan.

Tambang diperiksa

Terpisah, anggota DPR Mulyanto meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memeriksa izin pertambangan emas di Kecamatan Kasimbar dan Tinombo Selatan, Parigi Moutong, Sulteng. Anggota Komisi VII DPR itu menegaskan Kementerian ESDM harus hadir memeriksa kesesuaian dokumen perizinan tambang tersebut, agar diketahui akar masalahnya secara objektif.

Sementara, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura membentuk tim yang akan mengevaluasi kegiatan pertambangan milik PT Trio Kencana di Kabupaten Parigi Moutong. Evaluasi dilakukan menyusul adanya unjuk rasa terkait penolakan warga terhadap aktivitas perusahaan tersebut di wilayah itu.

"Tim ini diketuai oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, yang beranggotakan tenaga ahli gubernur, staf ahli dan beberapa kepala organisasi perangkat daerah. Ini menjadi satu tim yang ingin melihat secara utuh mengenai aktivitas pertambangan ini dan dampaknya," kata Tenaga Ahli Gubernur Sulteng M Ridha Saleh. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat