Ilustrasi barang bukti kasus pembunuhan | ANTARA FOTO/Ampelsa/wsj.

Jakarta

Nasib Malang ART, Meninggal dalam Bungkusan Plastik

Polisi menyelidiki kasus pembunuhan ART.

Sherly (32 tahun) tak kuasa membendung air matanya. Asisten rumah tangga (ART) kesayangannya, SN (25), ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, Rabu (9/2). Apalagi, SN ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Mayatnya dibungkus dalam plastik berisi kardus dan pakaian, lalu ditinggalkan begitu saja di sisi kebun Kampung Pisang Pule, Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Sejak Sabtu (5/2), SN pamit pergi dari rumah Sherly dengan alasan mengunjungi kakaknya di Meruya, Jakarta. Tanpa Sherly ketahui, rupanya SN pergi bersama seorang lelaki berinisial AD (30) ke sebuah kontrakan di wilayah Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Sherly juga tidak tahu jika AD adalah kekasih SN yang baru dipacarinya selama tiga pekan.

“Korban tidak pernah menceritakan privasinya ke saya, gelagatnya pun tidak aneh. Dari mulai pertama kenal, anaknya baik, jujur, tidak macam-macam, tak pernah main gawai saat kerja. Dia anak yang baik, makanya saya percaya sama dia,” ujar ibu muda ini.

Sherly masih ingat, ART-nya pergi meninggalkan rumah pada Sabtu (5/2) sekira pukul 13.00 WIB. Pukul 15.30 WIB, ia menghubungi SN dan baru dibalas pukul 15.50 WIB. Setelah itu hingga keesokan harinya, pesan singkat dan telepon Sherly tak kunjung dibalas. 

Hingga Selasa (8/2), Sherly akhirnya membuat berita kehilangan ke Polres Bogor karena SN tak bisa dihubungi dan tidak juga kembali. “Dia janji sebenarnya mau pulang Ahad (6/2) pagi. Tapi Ahad pagi itu, dia tidak datang-datang, makanya saya cari,” kata Sherly dengan suara tercekat.

Sherly tidak tahu, Sabtu (5/2), ART kesayangannya itu meregang nyawa di tangan kekasihnya sendiri, AD. Pria residivis penganiayaan anak itu membunuh SN sekitar pukul 16.00 WIB, hanya 10 menit setelah SN membalas pesan terakhir majikannya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by HUMAS POLRES BOGOR (humaspolresbogor)

Kasat Reserse Kriminal Polres Bogor, AKP Siswo Tarigan, mengungkapkan, laporan Sherly pada Selasa (8/2), justru menjadi petunjuk polisi dalam menguak identitas jasad wanita terbungkus plastik yang menggegerkan warga Kampung Pisang Pule. Jasad yang ditemukan warga di pinggir kebun pada Rabu (9/2), rupanya adalah SN yang hilang berhari-hari.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) serta ciri-ciri yang didapat polisi, sinkron dengan laporan kehilangan yang dibuat Sherly pada Selasa (8/2). Polisi kemudian mengonfirmasi kepada Sherly terkait ciri-ciri jasad tersebut dan benar itu adalah SN.

SN ditemukan warga dalam keadaan tubuh terlipat. Dia menggunakan singlet berwarna hitam, terbungkus plastik yang dilapisi oleh kardus, plastik, dan kain-kain. Jasad SN dibungkus sedemikian rupa layaknya sebuah paket.

Tak butuh waktu lama, setelah melakukan pengejaran polisi akhirnya menemukan pelaku di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Kamis (10/2). AD sempat melakukan perlawanan dengan menyerang petugas, sehingga dua betis AD dihadiahi timah panas oleh polisi.

Dari keterangan pelaku, Siswo mengungkapkan, pelaku membunuh kekasihnya karena merasa cemburu setiap ia menerima pesan dan telepon dari laki-laki. Setelah melakukan hubungan suami istri, korban dibunuh pelaku dengan dibekap menggunakan bantal hingga kehabisan napas.

“Akhirnya pelaku AD membekap SN dengan bantal hingga kehabisan napas dan mati lemas. Hasil autopsi di RS Kramat Jati disimpulkan korban meninggal karena terganggu napasnya,” kata Siswo.

Setelah dibunuh, jasad SN sempat ditinggalkan pelaku di rumah kontrakannya berhari-hari. Dalam keadaan kebingungan, pelaku sempat menjebol lantai rumah kontrakannya menggunakan bor listrik. Lantaran ia sempat ingin mengubur korban di lantai rumah kontrakannya.

Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin, mengatakan, polisi juga menyita salah satu dari 26 barang bukti berupa bor listrik. “Sebelumnya pelaku memang merencanakan mengubur korban di kontrakan, di mana yang bersangkutan (korban) dibunuh,” kata Iman.

Akhirnya, pada Selasa (8/2) malam, pelaku membungkus korban sedemikian rupa menggunakan plastik, kardus, dan kain. Mulanya pelaku berencana membuang korban ke sungai. Ia pun berangkat sekitar pukul 19.00 WIB dengan motornya.

Namun, di tengah perjalanan saat mencari sungai, pelaku terpeleset jatuh di tanah becek. Pelaku tidak mampu mengangkat plastik berisi mayat tersebut, akhirnya bungkusan plastik berisi jasad SN ditinggalkan di pinggir kebun.

Akibat perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 340 dan/atau Pasal 338 KUH Pidana, tentang tindak pidana pembunuhan berencana. Tersangka terancam hukuman kurungan paling lama seumur hidup.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat