Foto yang dilansir Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan kendaraan tempur Rusia dan Belarus berlatih perang di Brestsky, Belarus Rabu (2/2/2022). | AP/Russian Defense Ministry Press S

Internasional

Rusia dan Belarus Latihan Militer Bersama

Latihan militer gabungan bernama sandi Allied Resolve 2022 ini digelar 10-20 Februari.

MOSKOW -- Rusia dan Belarus memulai latihan militer bersama selama 10 hari. Latihan militer gabungan ini semakin meningkatkan kekhawatiran rencana serangan Rusia terhadap Ukraina.

Sekitar 30 ribu tentara Rusia diperkirakan akan ambil bagian dalam latihan gabungan dengan Belarus. Duta Besar Rusia untuk Uni Eropa, Vladimir Chizhov, mengatakan, negaranya masih percaya bahwa diplomasi dapat membantu mengurangi eskalasi krisis di Ukraina.  Dia mengatakan pasukan Rusia yang saat ini ditempatkan di Belarus akan kembali ke pangkalan permanen setelah latihan berakhir.

Sebelumnya, wakil Menteri Pertahanan Rusia, Alexander Fomin, mengatakan, latihan bersama dengan Belarus akan melibatkan latihan tanggap bersama terhadap ancaman eksternal. Latihan militer gabungan yang diberi nama sandi Allied Resolve 2022 akan berlangsung pada 10-20 Februari.

Rusia  mengerahkan belasan jet tempur Su-35 dan beberapa unit pertahanan udara ke Belarus. Fomin mengatakan, latihan di Belarus melibatkan sejumlah pasukan dari Distrik Militer Timur Rusia.

photo
Foto yang dilansir Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan kendaraan tempur Rusia dan Belarus berlatih perang di Brestsky, Belarus, Rabu (2/2/2022). - (AP/Russian Defense Ministry Press S)

“Kami telah mencapai kesepahaman dengan Belarus bahwa perlu melibatkan seluruh potensi militer untuk pertahanan bersama," ujar Fomin.

Latihan militer ini digelar di tengah krisis Ukraina yang mendorong Rusia berhadapan dengan Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dipimpin Amerika Serikat (AS).  

Ketegangan kali ini memercik setelah Rusia mengajukan proposal yang meminta NATO menolak keinginan Ukraina untuk menjadi anggota aliansi. Rusia juga meminta NATO menarik kekuatannya dari Eropa Timur.  Tuntutan Rusia itu ditolak NATO.

Lebih dari 100 ribu personel militer Rusia ditempatkan di perbatasan dekat Ukraina. NATO menuding Rusia akan menginvasi Ukraina. Rusia menyangkal tudingan ini. Pada saat bersamaan, NATO juga mengerahkan kekuatannya ke Eropa timur.

NATO mengatakan, latihan bersama di Belarus menandai penempatan militer terbesar Rusia sejak Perang Dingin. Sementara AS menyebut latihan itu sebagai tindakan "peningkatan" dalam ketegangan di Ukraina.

"Ketika kami melihat persiapan untuk latihan militer ini, kami melihatnya sebagai tindakan eskalasi dan bukan tindakan de-eskalasi," ujar juru bicara Gedung Putih Jen Psaki, dilansir BBC, Kamis (10/2).

Layanan konsuler AS di Polandia mempersiapkan evakuasi warga Amerika yang tinggal di Ukraina jika Rusia menyerang. Sementara pasukan AS yang dikerahkan ke Polandia telah mengembangkan rencana darurat untuk membantu warga Amerika melarikan diri dari Ukraina melalui Polandia, jika terjadi serangan Rusia.

Latihan tandingan

Panglima Angkatan Darat Ukraina Jenderal Oleksandr Syrskyi mengatakan, pasukannya telah memulai pelatihan militer di wilayah utara dan selatan. Syrskyi mengungkapkan, dalam latihan tersebut, pasukannya akan menguji senjata baru dari AS dan Inggris serta berlatih cara melawan serangan udara.

photo
Prajurit Ukraina melakukan latihan militer menggunakan misil US M141 Bunker Defeat Munition (SMAW-D) di Yavoriv Jumat (4/2/2022). - (AP/Pavlo Palamarchuk)

“Angkatan bersenjata Ukraina siap. Kami mampu dan kami tidak akan menyerahkan satu meter pun tanah Ukraina tanpa perlawanan,” ujar Syrskyi saat ditanya Sky News, Kamis, ketika ditanya soal pesannya untuk pasukan Rusia.

Jenderal berusia 56 tahun itu mengungkapkan, saat ini jumlah pasukan Rusia di sekitar perbatasan Ukraina adalah sekitar 120 ribu tentara. Jumlahnya bakal meningkat sekitar 140 ribu jika personel angkatan laut dan angkatan udara Rusia turut dikerahkan.

Kendati demikian, hal itu tak membuat Syrskyi gentar. "Saya percaya pada prajurit Ukraina. Saya percaya pada angkatan bersenjata kami dan saya percaya pada kemenangan kami,” ujarnya menegaskan.

Rusia dan Ukraina terlibat dalam konflik sengit sejak 2014, ketika Moskow mencaplok Krimea dan kemudian mendukung pemberontakan separatis di timur Ukraina.  Pertempuran antara pemberontak yang didukung Rusia dan pasukan Ukraina telah menewaskan lebih dari 14 ribu orang.

Sementara itu Menlu Indonesia Retno Marsudi dilaporkan melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov, Rabu (9/2). Retno menekankan pesan perdamaian terkait krisis Rusia dan Ukraina.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat