Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Neomunafik

Inilah yang disebut neomunafik, yaitu kelompok munafik gaya baru.

Oleh ABDUL MUID BADRUN

OLEH ABDUL MUID BADRUN

Kita semua menyadari bahwa ciri-ciri orang munafik identik dengan tidak selarasnya perkataan dan perbuatan. Dalam hadis juga disebutkan ciri-ciri orang munafik pun menggambarkannya demikian.

Dalam Islam, orang munafik digambarkan suka berkhianat, dusta, ingkar janji, hingga dengki. Rasulullah SAW pun sangat khawatir jika umatnya memiliki sifat munafik.

Sebagaimana dalam salah satu hadis yang artinya, "Sungguh yang paling aku khawatirkan atas kalian semua sepeninggalku adalah orang munafik yang pintar dan pandai berbicara." (HR at-Tabrani).

Inilah yang disebut neomunafik, yaitu kelompok munafik gaya baru. Pandai bersilat lidah, tetapi bertujuan busuk untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.

Dalam Alquran, Allah berfirman pada beberapa ayat tentang persoalan munafik ini, yakni sebagai berikut. Pertama, Allah menyebut iman orang munafik sebagai kedustaan, yakni dalam QS al-Munafikun ayat 1 yang artinya, “Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: ‘Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah.’ Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.”

Dan dalam surah al-Baqarah ayat 8, yang artinya: “Di antara manusia ada yang mengatakan: ‘Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian.’ Padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.”

Kedua, Allah menyebut bahwa orang munafik itu bermalas-malasan dalam mengerjakan shalat dan sedikit sekali untuk mengingat Allah. Yaitu dalam Alquran surah an-Nisa ayat 142 yang artinya, “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (pamer) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”

Ketiga, Allah menyebut orang-orang munafik selalu menyuruh pada keburukan dan menolak kebaikan serta memiliki sikap kikir, yakni dalam Alquran surah at-Taubah ayat 67, yang artinya: “Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama. Mereka menyuruh berbuat mungkar dan melarang berbuat yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.”

Keempat, Allah menjanjikan siksa yang sangat pedih di akhirat kelak bagi orang-orang munafik, yakni dalam surah an-Nisa ayat 145 yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan pernah mendapat seorang penolong pun bagi mereka.”

Begitu jelasnya ancaman Alquran pada orang munafik, sehingga ketika saat ini masih banyak neomunafik-neomunafik akhir zaman, mari kita doakan agar mereka semua segera bertobat dan dapat hidayah-Nya. Mari kita hindari berkata dan berbuat munafik, sehingga bangsa ini akan selamat dari kehancuran.

Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat