ILUSTRASI Sepeda motor yang dipasang garis polisi saat diamankan di Polda Metro Jaya, Jakarta, beberapa waktu lalu. | Republika/Thoudy Badai

Jakarta

Dua Jenazah Tabrakan di Senen Teridentifikasi

AKP Novandi dan Fatimah sempat sulit dikenali karena mengalami luka bakar.

 

JAKARTA – Teka-teki identitas pengemudi dan penumpang mobil Toyota Camry bernomor polisi B 1102 NDY yang menabrak separator busway di Jalan Raya Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (7/2) sekitar pukul 00.30 WIB, akhirnya terkuat. Akibat kecelakaan tunggal itu, mobil sedan terbakar hingga menyebabkan pengemudi dan penumpang tewas di lokasi kejadian.

Dua hari berselang, Polda Metro Jaya pun membeberkan identitas keduanya ke publik. Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Metro Jaya, Kombes Didiet Setiobudi, menjelaskan, jika jenazah yang terbakar di dalam mobil itu adalah AKP Novandi Arya Kharisma (31 tahun) dan Fatimah (31).

Novandi adalah putra Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang. Adapun Fatimah merupakan kader Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Banjarmasin.

Setelah kecelakaan, kedua korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakpus. Kemudian, kepolisian membawa jenazah ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim), untuk menjalani autopsi.

Didiet mengungkapkan, identitas Fatimah diketahui melalui cincin yang dikenakan dan rekam jejak medisnya. Dia menjelaskan, cincin Fatimah masih menempel di jezanah yang ditemukan dan bagian tubuhnya ada bekas operasi yang dapat dilihat tim medis.

"Kita temukan ada data propertinya yang menempel pada tubuhnya misalkan cincin. Ada satu lagi data yang memang keluarganya bilang ada bekas operasi di bagian tubuhnya dan kita cocokkan dengan jenazahnya," kata Didiet di Jakarta, Rabu (9/2).

Dia mengatakan, semula tim medis sempat kewalahan untuk melakukan identifikasi. Hal itu mengingat jenazah Fatimah mengalami luka bakar hingga 100 persen. Beruntung, cincin yang dipakai korban dikenali oleh pihak keluarga. "Kita cocokkan data-data yang ada ternyata kita temukan ada data propertinya yang menempel pada tubuhnya," kata Didiet.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Humas Polda Metro Jaya (humas.poldametrojaya)

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo, mengatakan, aparat sempat menghubungi keluarga korban. Dari perbincangan itu, didapat kepastian bahwa barang bukti cincin memang milik Fatimah. Saat ini, Ditlantas Polda Metro Jaya sedang memeriksa rekaman kamera tilang atau electronic traffic law enforcement (ETLE) dalam lanjutan penyidikan kasus kecelakaan maut tersebut.

"Dari berbagai data primer atau sekunder, post atau ante mortem terutama cincin yang melekat (milik Fatimah)," kata Sambodo.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, kepolisian sempat menemukan kartu berobat di dalam mobil. Bukti itu menjadi salah satu petunjuk hingga mengarahkan korban yang terbakar adalah Fatimah. "Tim forensik ya (yang menjelaskan), saya hanya membenarkan saja namanya Fatimah," ujarnya.

Data gigi

Kombes Didiet melanjutkan, untuk identifikasi AKP Novandi diketahui lebih cepat dibandingkan Fatimah. Hal itu berkat kiriman data odontogram gigi korban yang didapatkan tim medis dari Polda Kalimantan Timur (Kaltim), tempat Novandi bertugas.

"Kami bekerja sama dengan Polda Kaltim untuk mendapatkan data-data gigi geliginya. Ada beberapa bagian yang menentukan atau yang menunjukan 100 persen dipastikan bernama Novandi Arya Kharisma usia 31 tahun," kata Didiet.

Dalam mengidentifikasi dua jenazah yang terbakar di mobil, pihaknya melakukan operasi disaster victim identification (DVI) guna mencari kejelasan identitas korban di RS Polri Kramat Jati. Dengan teknik DVI, sambung dia, tim medis mendapatkan beberapa tanda dan juga mengumpulkan data postmortem terlebih dulu. Dari proses itu, Biddokes Polda Metro Jaya berhasil menemukan identitas kedua korban kecelakaan tersebut.

"Untuk menegakkan suatu diagnosis kami kumpulkan data-data, ada data odontogram, data DNA, ada bekas medical check up-nya dan fotografinya," ujar Didiet.

Pantauan di depan rumah duka, karangan bunga berisi ucapan belasungkawa memenuhi sekitar rumah almarhum Novandi Arya Kharizma di Jalan Duren Bangka, Mampang Prapatan, Jaksel. Sejumlah karangan bunga itu berada di pinggir jalan, mulai dari mantan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah, hingga Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen Teguh Pudjo Rumekso.

Karangan bunga menghiasi jalan kurang lebih sepanjang 50 meter. Sejumlah petugas keamanan juga mengatur lalu lintas di lokasi rumah duka.

Salah satu satpam di depan rumah duka menyebutkan, jenazah korban sudah dimakamkan di kawasan Ragunan pada Selasa (8/2) sore WIB. "Jenazahnya sudah dimakamkan tadi sore sekira pukul 17.00 WIB di Ragunan tapi enggak tahu pastinya di mana lokasinya," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat