Warga mengamati aplikasi-aplikasi | ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Ekonomi

Potensi Ekonomi Digital Indonesia Rp 1.736 Triliun

Erick menggenjot BUMN menjadi katalisator ekonomi digital Indonesia.

JAKARTA -- Potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar dan diperkirakan akan terus bertumbuh hingga Rp 1.736 triliun pada 2025. Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp 112 triliun, tahun 2019 yang sebesar Rp 560 triliun, dan tahun 2020 yang sebesar Rp 616 triliun.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, kontribusi terbesar ke ekonomi digital Indonesia berasal dari sektor e-commerce, transportasi dan makanan, travel daring, dan media daring. Ia mengaku telah menugaskan BUMN melakukan sejumlah inisiatif dalam mengembangkan ekosistem digital Indonesia. 

"Di sektor infrastruktur, ada Telkom Grup yang membangun data center, komputasi awan, jaringan fiber optik, dan G5," kata Erick dalam Konvensi Nasional Media Massa, di Jakarta, Senin (7/2).

Selain itu, Erick mengatakan, BUMN juga telah membentuk Merah Putih Fund yang memberikan dukungan pendanaan bagi startup atau perusahaan rintisan yang memiliki founder orang Indonesia, beroperasi di Indonesia, dan akan go public di Indonesia.

"Telkomsel nanti akan menjadi agregator. Digico dari Telkomsel untuk pengembangan platform digital, Telkomsel sebagai enabler bagi kreator konten lokal," ujar Erick.

Indonesia harus mampu memanfaatkan momentum perkembangan disrupsi digital. Ia menyampaikan, saat ini dunia tengah menghadapi gelombang kedua disrupsi digital. Berbeda dengan gelombang pertama disrupsi digital yang hanya terjadi ke sektor ritel, makanan dan minuman, serta transportasi.

Sektor industri dalam gelombang kedua disrupsi digital jauh lebih banyak, seperti keuangan, kesehatan, asuransi, pendidikan, hingga media, yang beberapa di antaranya sudah mulai terjadi. 

Erick menggenjot BUMN untuk menjadi katalisator ekonomi digital Indonesia. "BUMN harus menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui transformasi dan inovasi digital," ujar Erick.

Sejumlah riset telah memprediksi Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia pada 2045. Untuk mencapai tujuan tersebut, Indonesia harus melewati tiga tantangan yang terjadi saat ini, yakni tantangan pasar global dengan terganggunya rantai pasok dunia akibat pandemi, tantangan disrupsi digital, dan tantangan dari sektor kesehatan.

photo
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan paparan saat menjadi pembicara pada seminar di Kampus IAIN Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (5/2/2022). Seminar tersebut bertajuk Strategi Pemerintah Dalam Transformasi Digital dan SDM Menuju Lima Besar Kekuatan Ekonomi Dunia. - (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyampaikan, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia akan terus mengalami perkembangan pesat, setidaknya hingga sembilan tahun ke depan. Ia menyebutkan, total nilai produk domestik bruto (PDB) Indonesia saat ini sekitar Rp 15.400 triliun. 

Pada 2030, total PDB nasional diperkirakan tumbuh menjadi sekitar Rp 24 ribu triliun hingga Rp 30 ribu triliun.  "Tapi, porsi ekonomi digital kita akan tumbuh sekitar 800 persen dalam sembilan tahun ke depan dari Rp 632 triliun saat ini menjadi sekitar Rp 4.500 triliun," kata Lutfi. 

Lutfi menjabarkan, sektor ekonomi digital Indonesia akan diisi oleh tiga subsektor yang memainkan peranan strategis. Pertama, e-commerce yang nilainya akan menjadi sekitar Rp 1.900 triliun pada 2030.

Kedua, teknologi pendidikan yang nilainya diproyeksi tembus Rp 160 triliun. Ketiga, Lutfi menambahkan, teknologi digital dalam layanan kesehatan yang nilainya diperkirkaan mencapai Rp 476 triliun. Ia meminta kontribusi dari para pengusaha Indonesia maupun masyarakat untuk mendukung sektor ekonomi digital Indonesia lewat investasi. 

Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, teknologi digital dapat menjadi motor pendorong kegiatan ekonomi. Airlangga menilai, kehadiran Grab menjadi penting dalam upaya memperluas adopsi teknologi di Kupang dan Jayapura. 

"Pengembangan digitalisasi, terutama di tengah masa pandemi, akan mendorong nilai ekonomi yang pastinya akan membawa efek positif dalam jangka panjang terhadap perekonomian digital Tanah Air," ujar Airlangga. 

Harus tambah pengusaha baru

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan Indonesia membutuhkan pengusaha-pengusaha baru jika ingin perekonomian terus tumbuh secara berkelanjutan. "Kalau kita ingin tumbuh secara ekonomi, kita juga memerlukan pengusaha-pengusaha baru," ujar Erick Thohir dalam diskusi daring di Jakarta, Senin.

Menurut Menteri BUMN, persentase jumlah pengusaha di negara maju mencapai 10-14 persen daripada total penduduk. Namun di Indonesia persentase jumlah pengusaha baru 3,5 persen daripada total penduduk.Erick Thohir sendiri sangat senang dengan banyaknya generasi muda yang memposisikan diri sebagai pengusaha. Berdasarkan riset, kata Erick, saat ini 70 persen anak muda Indonesia ingin menjadi pengusaha dan ini dinilai merupakan hal yang bagus.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menilai saat ini banyak pengusaha tumbuh bukan karena mengandalkan keberpihakan saja, melainkan mereka bisa berhasil karena melihat peluang dan memiliki kapabilitas untuk mendapatkan kesempatan itu.

Jika melihat tren sekarang, kata Erick Thohir, banyak generasi muda Indonesia yang berkecimpung dalam membangun atau terlibat di perusahaan startup atau rintisan. Dia menjelaskan kalau dilihat rata-rata kewirausahaan Indonesia masih jauh tertinggal.

Menteri BUMN itu mengakui keberpihakan kepada pelaku usaha dalam negeri memang penting seperti disampaikan oleh Presiden Joko Widodo kepada para menterinya.Namun, lanjutnya, keberpihakan tidak akan nyata tanpa adanya fondasi dari kapabilitas, track record (rekam jejak) dan expertise (keahlian).

Hal itu, masih menurut dia, dikarenakan ketika menghadapi kompetisi, persaingan saat ini berada di era keterbukaan sehingga sangat transparan dan itu terlihat.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat