Direktur Utama BNI Royke Tumilaar memberikan paparan saat | ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.

Ekonomi

BNI Dorong UMKM Naik Kelas 

BNI telah menyiapkan berbagai solusi perbankan pada 2022 yang disertai dengan program pembinaan dan pendampingan.

JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berupaya terus mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lewat solusi layanan perbankan. Upaya tersebut untuk mendorong UMKM nasional naik kelas dan go global.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, segmen UMKM telah menunjukkan pemulihan kinerja yang lebih cepat dan mampu menjadi motor pemulihan bagi ekonomi nasional, meski pandemi memukul banyak sektor perekonomian.

“Segmen ini memiliki kontribusi ekonomi yang besar, yakni lebih dari 60 persen dan penyerapan tenaga kerja hingga 97 persen,” kata Royke di Jakarta, Ahad (6/2).

Menurut Royke, BNI telah menyiapkan berbagai solusi perbankan pada 2022 yang disertai dengan program pembinaan dan pendampingan sebagai upaya membantu pelaku UMKM naik kelas sekaligus mampu menembus pasar ekspor. "Kami tentunya melihat UMKM ini sebagai sebuah peluang pemulihan ekonomi. Terlebih, sebagai agen pembangunan pemerintah kami juga didorong untuk meningkatkan rasio kredit UMKM hingga 30 persen,” ujar Royke.

photo
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (ketiga kiri) didampingi (dari kiri) Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini, Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan, Direktur IT dan Operasi BNI YB Hariantono, Direktur Manajemen Risiko BNI David Pirzada, dan Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir berbincang saat Public Expose kinerja BNI tahun 2021 di Jakarta, Rabu (26/1/2022). - ( ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.)

Royke menjelaskan, BNI fokus kepada penciptaan ekosistem yang produktif dalam mengembangkan segmen UMKM. Debitur UMKM ini digabungkan dengan satu ekosistem yang berhubungan dengan pelaku usaha sejenis sehingga dapat saling mendukung pertumbuhan kinerja masing-masing.

Royke mengatakan, ekosistem ini pula dihubungkan dengan berbagai platform digital yang disiapkan BNI sehingga dapat membuat interlink antarekosistem UMKM dan mampu menjawab permintaan-permintaan besar.

Dari sisi permintaan, BNI juga termasuk bank pelat merah yang mendukung Pasar Digital (PaDi) UMKM, melalui perluasan pengadaan barang dan jasa dari para pelaku UMKM. Upaya ini menjadi pasar yang cukup potensial bagi para pelaku UMKM untuk membangun usaha lebih berkelanjutan.

Royke menambahkan, BNI juga fokus pada pengembangan potensi pasar di luar negeri dengan BNI Xpora. Program ini ditujukan untuk mengoptimalkan pekerja migran sekaligus diaspora Indonesia yang jumlahnya sebesar delapan juta.

Dalam program ini, BNI mendukung pekerja migran serta diaspora untuk menjadi agen pembangunan bagi pelaku UMKM dalam negeri. "BNI pun aktif mendorong pelaku UMKM dalam negeri untuk membangun kapabilitas serta kapasitas usahanya dalam menjawab permintaan luar negeri dengan 7 Xpora Hub yang tersebar di Sumatra, Jawa, Bali, dan Sulawesi,” kata Royke.

Royke menjelaskan, BNI jua akan mengakuisisi sebuah bank yang ke depan akan diubah menjadi bank digital pada 2022. Entitas ini akan didorong untuk menjawab permintaan kredit suku bunga rendah dengan memanfaatkan berbagai inovasi teknologi terbaru.

"Bank digital ini kami buat di luar sistem yang BNI punya saat ini dengan harapan dapat memiliki sebuah ekosistem yang lebih kondusif bagi UMKM dapat naik kelas,” ujar Royke.

photo
Pengunjung mengamati produk yang dijual pada gelaran UMKM bertajuk Handep Market di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (29/1/2022). Pameran berbagai produk UMKM Kota Palangkaraya ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik terhadap produk lokal dalam upaya mengangkat daya tawar pemasaran. - (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Di luar itu, BNI telah memiliki program Smart City, Smart Farming, dan Smart Fishing yang merupakan upaya BNI untuk mendorong pelaku UMKM lebih adaptif dengan perkembangan dan layanan digital perbankan. "Kami berharap, dengan program ini, transaksi jual beli pelaku UMKM dapat lebih banyak, dan pangsa pasarnya pun menjadi lebih besar," kata Royke. 

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mendorong BNI terus meningkatkan fokusnya dalam ekspansi bisnis berskala internasional karena menorehkan kinerja bagus selama 2021. Menurut Erick, BNI mampu menciptakan ekosistem pertumbuhan antara UMKM dan diaspora di luar negeri. 

“BNI diharapkan menjadi katalisator pemulihan ekonomi nasional baik di masa pandemi maupun pascapandemi. Kami pun tetap berharap BNI menjadi BUMN yang sehat dan dikelola dengan bersih lagi transparan sebagai dasar good corporate governance,” kata Erick, beberapa waktu lalu.

Erick berpendapat, emiten berkode saham BBNI tersebut tergolong berhasil menciptakan sebuah ekosistem pertumbuhan antara UMKM dan diaspora, seperti di United Arab Emirates (UAE). Ia berharap, ke depannya, dapat menjadi model andalan yang dapat diduplikasi di banyak wilayah operasional global BNI.

Erick berpendapat, BNI memiliki potensi untuk mengoptimalkan momentum Presidensi G-20 Indonesia 2022. BNI akan menjadi jembatan untuk merealisasikan berbagai proyek ekonomi berkelanjutan baru. Momentum G-20 juga dapat dimanfaatkan BNI untuk melakukan showcasing layanan globalnya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat