Pemain Mesir Mohamed Salah menerima umpanan bola dalam pertandingan piala Afrika melawan Kamerun di in Yaounde, Kamerun 3 Februari 2022. | EPA-EFE/FOOTOGRAFIIA

Olahraga

Kamerun Relakan Mohamed Salah Susul Sadio Mane ke Final

Mohamed Salah dan Sadio Mane merupakan rekan setim di skuad the Reds.

YAOUNDE -- Kekecewaan mendalam. Itulah yang dirasakan tim nasional (timnas) Kamerun seusai melakoni laga semifinal Piala Afrika 2021 kontra Mesir. Duel di Paul Biya Stadium, Olembe, Jumat (4/2) dini hari WIB, berkesudahan imbang 0-0 dalam 120 menit.

Otomatis pertandingan menuju sesi adu penalti. Pada tahapan itu, Les Lions Indomitables, takluk 1-3 dari tim lawan. Statistik menunjukkan, kedua tim menampilkan permainan ketat. Kamerun menguasai bola 52,5 persen. Sisanya milik the Pharaohs.

Tuan rumah juga unggul tipis dalam hal jumlah peluang. Vincent Aboubakar dkk melepaskan sembilan total shots. Sebanyak tiga di antaranya tepat sasaran.

Sementara itu, penggawa Mesir melepaskan tujuh tembakan dengan hanya satu yang on target. Artinya, Les Lions Indomitables lebih berpeluang memenangkan pertandingan sebelum adu penalti. Meskipun tidak benar-benar mendominasi.

Namun, apa daya, pada babak adu tos-tosan, situasi berbalik. "Tim bermain bagus. Mencoba mencetak gol, tapi kami tidak berhasil. Kami sama sedihnya dengan 27 juta orang Kamerun. Tapi, saya pikir Mesir tahu bagaimana melawan kami," kata pelatih tuan rumah Antonio Conceicao, dikutip dari alafrica.com, Jumat (4/2).

Ia menegaskan, kenyataan ini menjadi bagian dari sepak bola. Ia melihat pasukannya menunjukkan tanda-tanda kelelahan menjelang akhir pertandingan. Kini, Andre Onana harus segera mengalihkan fokus ke partai tersisa.

Kamerun masih harus memperebutkan posisi ketiga. Anak asuh Conceicao bertemu Burkina Faso. Duel tersebut berlangsung di Stadion Ahmadou Ahidjo, Ahad (6/2) dini hari WIB.

Beralih ke Mesir. Skuad polesan Carlos Queiroz lagi-lagi menunjukkan kematangan mental. Kendati bermain di bawah tekanan penonton dan tim lawan, the Pharaohs tetap tenang.

photo
Pemain Liverpool Sadio Mane menggiring bola dalam sebuah pertandingan Liga Inggris. - (EPA-EFE/Tim Keeton)

Lini belakang Mesir sigap menghalau setiap ancaman yang datang. Beberapa kali penjaga gawang the Pharaohs Mohamed Abou Gabal menangkap bola liar yang meluncur ke areanya. Bek Mohamed Abdelmonem juga trengginas mengawal pertahanan.

Terbukti, pesepak bola 23 tahun itu menjadi pemain terbaik dalam pertandingan ini. Usai duel tersebut, ia menyampaikan rasa syukurnya. Ia juga menyinggung peran penting Mohamed Salah untuk mengangkat semangat tim.

"Laga sulit melawan Kamerun yang bagus. Tim kami tahu bagaimana membuat perbedaan dengan Mohamed Salah yang mendukung kami sepanjang pertandingan layaknya pemimpin yang hebat," ujar Abdelmonem.

Pernyataan sang bek menunjukkan peran vital Mo Salah bagi Mesir, baik di level teknis maupun mentalitas. Kini, Mesir bertemu Senegal di partai puncak. Partai tersebut berlangsung di Paul Biya Stadium, Olembe, Senin (7/2) dini hari WIB. Sebuah laga unik terutama bagi penggemar Liverpool.

Pasalnya, Mo Salah menyusul Sadio Mane. Keduanya merupakan rekan setim di skuad the Reds. Tapi, kali ini dua ujung tombak the Reds itu akan bertempur mempertahankan gengsi negara masing-masing.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Mohamed Salah (mosalah)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat