Ilustrasi pengendara motor di Kota Bogor menerobos cuaca ekstrem. | ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Bodetabek

Warga Kota Bogor Agar Waspadai Cuaca Ekstrem

Pemerintah Kota Bogor mengimbau masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan, karena cuaca ekstrem terjadi sewaktu-waktu.

BOGOR – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem akan terus terjadi hingga Maret mendatang. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengimbau agar warga Kota Bogor waspada dengan kemungkinan akan terjadi angin kencang dengan curah hujan tinggi serta kilat dan petir.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengimbau agar masyarakat menghindari titik-titik yang memiliki potensi bencana tinggi. Terutama, jalan-jalan protokol yang memiliki pohon-pohon besar di sisi jalan.

“Saya juga sudah meminta Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor kembali mengontrol pohon-pohon tinggi yang memiliki risiko tinggi, umur tua, dahan patah, dan sebagainya,” ujar Dedie, Rabu (26/1).

Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk lebih memahami mitigasi bencana. Terutama mereka yang tinggal di dekat pohon besar yang rawan patah, menurut dia, harus bisa melakukan antisipasi.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga diminta agar tidak membangun atau membuat bangunan yang menempel di tebing penahan tanah (TPT). Hal itu pun menjadi masalah, sebab ia banyak menemukan rumah di Kota Bogor yang dibangun berdekatan dengan TPT atau turap.

“Banyak rumah di Kota Bogor yang berdekatan dengan turap. Sehingga turapnya mudah runtuh karena tidak kuat menahan beban. Mudah-mudahan masyarakat bisa lebih waspada,” katanya.

Masyarakat di bantaran sungai pun diminta agar menjaga kelestarian dengan tidak membuang sampah sembarangan. “Sehingga ketika cuaca ekstrem, tidak terjadi banjir yang berkepanjangan,” ujarnya.

Kepala Stasiun Klimatologi Bogor, Indra Gustari, menjelaskan, kejadian curah hujan dengan intensitas lebat, sangat lebat, hingga ekstrem disertai kilat, petir, dan angin kencang masih berpotensi tinggi di seluruh wilayah Jawa Barat sampai Maret 2022. Dia mengatakan, potensi terbesar khususnya di bagian selatan, tengah, dan utara wilayah Jawa Barat.

“Pada bulan Januari 2022 dan Februari 2022, wilayah yang diprediksi itu akan berada pada puncak musim hujan 2021/2022,” kata Indra.

Khusus untuk daerah bertopografi curam, bergunung, atau rawan longsor, Indra meminta agar masyarakat dan pemerintah tetap waspada. Khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut.  

Sedangkan, di daerah dataran rendah dan dekat aliran sungai, diimbau mewaspadai potensi genangan atau banjir. Indra pun mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap tingginya potensi bencana hidrometeorologis, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, hujan es, dan angin kencang.

“Prospek prakiraan cuaca hingga 27 Januari 2022, perlu waspada karena masih berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang pada siang hingga malam hari. Ini di wilayah Jawa Barat di antaranya wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor,” ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat