Brigita Sriulina Meliala alias Idgitaf | Youtube

Geni

Merangkum Jatuh-Bangun Lewat Album Semoga Sembuh

Lagu “Semoga Sembuh” yang dipilih sebagai fokus track dimaksudkan sebagai sebuah harapan.

Musisi muda Brigita Sriulina Meliala atau akrab dikenal dengan nama panggung Idgitaf merilis EP perdananya bertajuk Semoga Sembuh. Album mini ini merupakan bentuk manifestasinya dalam bermusik sebagai anak muda yang hendak merangkum fase kehidupan.

Tema besar yang disuguhkan album ini berupa tahapan penyembuhan luka untuk bangkit dari kesedihan. Album ini terdiri atas lima lagu, yakni "Takut”, “Berlagak Bahagia”, “Sekuat Sakit”, “Kasur Tidur”, dan “Semoga Sembuh” yang dipilih sebagai fokus track EP.

Secara garis besar, lagu dalam EP ini merupakan kisahnya selama 2021. Di tengah pandemi, Idgitaf mengalami keresahan di usianya yang ke-21. 

"Quarter life crisis-lah ya. EP ini adalah proses aku sendiri untuk bisa meng-handle itu semua dan berdamai dengan semua keadaan,” kata Idgitaf dalam konferensi pers virtual, Kamis (20/1).

Lagu “Semoga Sembuh” yang dipilih sebagai fokus track dimaksudkan sebagai sebuah harapan. Artinya, saat Idgitaf mengalami masalah-masalah baru pada masa depan, dia berharap bisa “sembuh” dan bangkit kembali.

"Aku lihat sembuh itu seperti puncak emosi, berdamai dengan semua,” kata dia.

Penulisan lagu-lagunya memiliki cerita yang saling berkesinambungan. Saat menuliskan lagu “Berlagak Bahagia” pada 2018, Idgitaf menemukan dirinya untuk mendapatkan cara terbaik dalam menghadapi rasa sedih. 

Dia perlahan memahami bahwa amarah yang dirasakan seseorang itu memerlukan keterbukaan. Idgitaf mencoba untuk memercayai orang lain untuk berbagi kesedihan dan membuka diri lewat tembang "Sekuat Sesakit”. Kemudian diteruskan fase berikutnya lewat lagu “Takut” untuk merefleksikan dan menguatkan diri. 

Dia langsung menyambung cerita hidupnya di “Kasur Tidur”. Lagu ini spesial karena ia menciptakan imajinasi yang mungkin sebelumnya tak terpikirkan. 

Di nomor terakhir, “Semoga Sembuh”, Gita menuliskannya saat mulai memahami dan bisa berdamai dengan dirinya sendiri. Ini yang menjadi fase dirinya untuk bisa membantu orang lain. 

Walau mungkin kehadiran dirinya tidak berpengaruh banyak. Namun, ia berharap lagu ini bisa menjadi kekuatan.

Bukan cuma tentang kekuatan lirik lagu, Gita selalu memikirkan konsep yang terbaik dalam memvisualisasikan karya musiknya. Dia beranggapan, lagu-lagu yang sedih tidak selamanya harus digambarkan dengan abu-abu, hitam, monokrom, atau warna-warna gelap. 

Terdapat tiga elemen penting untuk cover art albumnya, yakni tangga, bunga, dan kupu-kupu. Tangga melambangkan pertambahan usia. Bunga dan kupu-kupu melambangkan kesembuhan dan harapan. 

“Aku berharap lagu-lagu ini di dalamnya bisa menemani orang di saat lagi sedih pada 2022 atau tahun-tahun berikutnya," ujar Idgitaf.

Demi menebus kerinduan penggemarnya, Gita tengah mempersiapkan pertunjukan intim bertajuk "Semoga Sembuh" pada Februari. Dia pun siap mengeluarkan mini albumnya dalam versi deluxe berisi dua lagu tambahan yang mempresentasikan bahwa proses sembuh itu proses yang panjang dan banyak pelajaran yang didapatkan. 

Perilisan album Semoga Sembuh ini menyusul kesuksesan yang telah diraihnya lewat single “Takut” atas pencapaian 12 juta lebih penonton di Youtube. Idgitaf berharap, album mini perdananya bisa berkaitan dengan banyak pendengar musik di Indonesia. Adapun semua lagu di mini album Semoga Sembuh sudah bisa didengar di semua platform musik digital. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat