NFT Merupakan salah satu daya tarik utama gaming play to earn. | Pixabay/Underlinejota

Inovasi

Bermain Sambil Membangun Kekayaan

 NFT dan gim play to earn adalah masa depan industri gim.

Kehadiran teknologi blockchain dengan segala ekosistem pendukungnya, melahirkan berbagai hal baru di industri teknologi. Mulai dari, decentralized finance, non fungible tokens (NFT), metaverse hingga konsep play to earn gaming.

Dengan konsep gaming terbaru ini, masyarakat bisa menikmati permainan, sambil sedikit demi sedikit mengumpulkan kekayaan. Saat ini, masyarakat sudah bisa menikmati sejumlah gim play-to-earn seperti Axie Infinity dan Decentraland.

Dikutip dari Business Insider pada Selasa (25/1), kehadiran gim ini pun bisa dianggap sebagai sebuah revolusi dalam industri gim. Karena, gim dengan konsep play-to-earn hadir dengan format baru dan dengan daya tarik yang sangat memikat.

Model gim ini sendiri bisa menghasilkan uang dari mata uang yang diperoleh pemain dalam platform. Salah satu pengembang platform blockchain, James Bachini mengatakan, sebagian besar gim saat ini memiliki token untuk in-game purchases dan perdagangan antar pemain. “Dari situlah para pemain gim memperoleh nilai melalui penggunaan token yang dianggap berharga oleh pemain lain atau oleh pedagang aset digital,” ujarnya.

Siklus ini pun membuat token dalam dua gim paling sukses yakni Axie Infinity dan Decentraland mengalami lonjakan nilai yang fantastis. Sepanjang 2021, token Axie Infinity naik 18 ribu persen dan token Decentraland naik hingga empat ribu persen.

photo
Gaming play to earn, Axie Infinity. - (Instagram/Axie Infinity)

Tapi, tak semua gim dengan konsep play-to-earn bisa membuat pemain bisa untung banyak. Karena, kesuksesan play-to-earn sangat bergantung pada seberapa banyak waktu yang digunakan untuk bermain gim tersebut.

Selain itu, popularitas gim dan tingkat permintaan di pasar untuk token dalam gim tersebut, ikut pula mempengaruhi naik turunnya harga. Terkait keberlanjutan, tren gaming berkonsep play to earn, Founder DeFi Domination Finance, Adrian Kolody mengatakan, keberlanjutan model gim ini sangat bergantung pada kemampuan pengembang gim dalam menjaga pertumbuhan nilai token.

Tapi, pengembang juga akan dihantui oleh anggapan bahwa daya tarik untuk menghasilkan uang, akan berdampak pada menurunnya sensasi dalam bermain gim. "Oleh karena itu, pengembang harus bisa membuat pemain merasa lebih tertantang dan menjadi gamers berkualitas tinggi," kata Kolody.

Di satu sisi, pengembang juga harus bisa menarik banyak pemain baru ke dalam permainan yang dikembangkan. Jika jumlah pemain baru bisa dipertahankan, maka model gim ini bisa berkelanjutan dan terus mampu memberikan penghasilan bagi penikmatnya.

Platform gim sendiri bisa mendapat keuntungan dari tiap biaya transaksi dalam pembelian di dalam permainan. Oleh karena itu, pengembang juga perlu menjaga loyalitas para pemainnya sehingga hal ini perlu ditunjang oleh ekosistem atau komunitas yang solid.

Daya Tarik Utama

photo
Axie Infinity Merupakan salah satu gaming play to earn terpopuler saat ini. - (Instagram/Axie Infinity)

Masa depan model bisnis yang dibawa oleh gaming play to earn, ini pun menarik perhatian firma riset Interpret, untuk melakukan studi yang menghubungkan antara gim dan NFT. Studi itu pun dilakukan dengan melibatkan 1.500 penikmat gim, baik itu gim konsol maupun gim personal computer (PC).

Dari studi yang dilakukan, terungkap bahwa 56 persen responden mengaku tertarik untuk mendapat NFT dari gim. Bahkan, 45 persen responden itu juga mengaku akan lebih intensif dalam bermain gim, jika aktivitas tersebut bisa membantu dalam memperoleh NFT.

Dikutip dari Venture Beat, studi itu juga menggambarkan bahwa para gamers lebih tertarik untuk fokus dalam memperoleh NFT. Karena ternyata menggunakan gim untuk mendapatkan NFT dianggap mudah, efisien, dan lebih menyenangkan.

Beberapa pengembang dan publisher gim yang tertarik untuk terjun dalam lingkaran NFT, adalah Square Enix. Kini, perusahaan Jepang itu pun tengah menjajaki penerapan NFT dalam salah satu gim andalannya yang berjudul Final Fantasy.

Square Enix meyakini, NFT bisa jadi pendorong user-generated content dalam gim Final Fantasy. CEO Electronics Art, Andrew Wilson mengungkapkan, NFT dan gim play to earn adalah masa depan industri gim. Tren ini makin diperkuat dari sisi retail, dengan keputusan GameStop yang berencana membuat lokapasar virtual dimana pemain akan bisa membeli, menjual, dan memperdagangkan NFT dengan lebih mudah.

Tapi, segala potensi yang dijanjikan NFT juga menimbulkan kontroversi di kalangan pecinta gim. Karena, ada sejumlah gamers yang khawatir akan adanya praktik penipuan, pencucian uang, efek lingkungan, dan monetisasi NFT secara berlebihan di dalam ekosistem industri baru ini. 

 

 

 

Pengembang harus bisa membuat pemain merasa lebih tertantang dan menjadi gamers berkualitas tinggi.

ADRIAN KOLODY, Founder DeFi Domination Finance.
 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat