Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Menepilah Sejenak

Menepilah sejenak. Matikan mesin kendaraan di masjid terdekat. Lepas alas kaki dan basuhlah anggota tubuh.

Oleh WISNU TANGGAP PRABOWO

OLEH WISNU TANGGAP PRABOWO

Ada kalanya seseorang berada dalam situasi serbasulit. Seakan semua pintu dunia tertutup. Dunia terasa sempit. Hari terus bergulir dengan segala macam tuntutannya. Seluruh upaya telah ditempuh. Mungkin inilah saatnya bersimpuh.

Menepilah sejenak. Matikan mesin kendaraan di masjid terdekat. Lepas alas kaki dan basuhlah anggota tubuh. Mulailah dengan dua rakaat. Apabila hari masih pagi, berdirilah lagi barang dua atau empat rakaat.

Kesampingkan dahulu apa yang membebani jiwa dan pikiran. Pusatkan konsentrasi untuk merajut untaian istighfar. Tak usah dulu melihat jam di pergelangan tangan atau di layar gawai. Sambunglah ia dengan tasbih semampunya, sesuai jumlah yang telah Allah takdirkan pada hari itu.

Rogohlah saku dan tengoklah sekitar. Apabila terdapat keropak masjid maka itu bisa jadi sebab turunnya pertolongan Allah. Meskipun ‘sekadar’ beberapa keping logam, yang menimbulkan bunyi keras saat dimasukkan, tidaklah perlu merasa enggan. Malu adalah ketika kita diberi kelapangan, tetapi enggan menyedekahkan.

Syekh 'Abdul 'Aziz bin Baz pernah berkata, “Dengan sedekah, Allah akan menambahkan hartanya, Allah turunkan keberkahan dan Allah akan gantikan hartanya dengan kebaikan yang besar.” (Syarah Riyadhus Shalihin)

Jika memang hendak meneteskan air mata, keluarkanlah. Sebab, Allah mencintai tangis hamba-Nya saat mengingat-Nya. Terkadang butiran air mata yang jatuh karena-Nya lebih mulia dari ibadah lahir lainnya.

Janji Allah abadi bahwa Dia pasti mengabulkan doa. Allah berfirman: "Dan Rabbmu berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu'.” (QS al-Mu'min: 60).

Tidak ada yang lebih menenangkan hati kecuali mengadu pada Pemilik Alam Semesta ini; dalam sujud, dalam istighfar, dalam tasbih, dalam tahlil, dalam lirihan doa. Ketahuilah, sebelum kita bersimpuh, Allah telah mengetahui perihal kita, lebih dari kita mengetahui perihal diri kita sendiri.

Menempuh sebab dunia adalah wajib. Tentu kita tidak lupa, ikhtiar itu tidaklah sebatas sebab dunia. Justru saat bersimpuh, mengadu, dan meminta kepada-Nya, itu merupakan sebaik-baik ikhtiar seorang Mukmin.

Hal ini karena terbukanya semua jalan-jalan yang kita tempuh, kemampuan dan kesehatan kita dalam menempuhnya, semua datang dari Allah juga. Jadi, sebab dan kemampuan kita menempuh sebab itu datang dari-Nya. Kita manusia sejatinya tidak punya apa-apa.

Alangkah baiknya kita tak jenuh mengingat kembali firman Allah ini: “Bukankah Dia yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan...” (QS an-Naml: 62).

Ketika Allah sudah mengeluarkan kita dari kesulitan nanti, tetaplah ingat. Menepilah sejenak. Dunia memang hiruk pikuk. Kemudian ingatlah bagaimana dahulu kita meminta pertolongan-Nya. Kemudian bersyukurlah agar nikmat itu lestari.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat