Kondisi tempat hiburan malam Double O usai bentrokan di Kota Sorong, Papua Barat, Selasa dini hari (25/1/2022). | AP/AP

Nasional

Pelaku Bentrok Sorong Belum Ditangkap

Wali Kota Sorong Lambert Jitmau meminta masyarakat Sorong untuk menahan diri.

JAKARTA — Kepolisian di Papua Barat sudah mengidentifikasi para pelaku kerusuhan mematikan yang terjadi di Kota Sorong, Senin (24/1) malam waktu setempat. Namun, pihak kepolisian belum mampu melakukan penangkapan terhadap para pelaku kerusuhan yang menewaskan 18 orang tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Ahmad Ramadhan mengatakan, tim kepolisian masih terus melakukan pendalaman. “Terkait dengan bentrokan di Sorong, Papua Barat, saat ini pelakunya sudah teridentifikasi. Namun, belum dilakukan penangkapan. Masih dididentifikasi dan masih dilakukan pendalaman terhadap para pelaku tersebut,” ujar Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, pada Rabu (26/1).

Ramadhan mengaku, belum mendapatkan keterangan pasti dari Polda Papua Barat mengapa para pelaku bentrokan tersebut belum ditangkap. Namun, prioritas kepolisian setempat saat ini mendahulukan situasi yang kondusif dan aman di Sorong sebelum memastikan penegak hukum.

“Yang terpenting saat ini adalah memastikan Kota Sorong bisa aman kembali, bisa kondusif dan terkendali,” ujar Ramadhan.

Tim kepolisian sudah menerjunkan aparat Brimob untuk menetralisasi situasi di Kota Sorong pascabentrokan maut. Termasuk, kata Ramadhan, dengan mengandalkan peran tokoh masyarakat dan kalangan adat, serta agamawan untuk mencegah terjadinya bentrokan lanjutan.

photo
Seorang pekerja tempat hiburan malam Double O mengungsi usai bentrokan di Kota Sorong, Papua Barat, Selasa dini hari (25/1/2022). - (ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/rwa.)

Ramadhan mengaku, dalam proses penyelidikan, tim kepolisian masih menyisir satu per satu penyebab bentrokan. Tim penyelidikan juga masih melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi hiburan karaoke Double 0 yang dibakar dan menewaskan 17 orang di dalamnya.

Bentrokan maut terjadi di Kota Sorong, Papua Barat, membuat 18 orang tewas mengenaskan. Satu korban tewas akibat luka bacokan, sedangkan 17 lainnya meregang nyawa di dalam tempat karaoke yang dibakar. Atas insiden ini, Mabes Polri memerintahkan kepolisian di Papua Barat untuk penuntasan kasus tersebut.

“Saat ini, sedang dilakukan penyelidikan untuk mengungkap aktor intelektual dan pelaku dari dua kelompok yang bentrokan tersebut,” kata Kadiv Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal (Irjen) Dedi Prasetyo, di Jakarta, Selasa (25/1).

Sementara dari Polda Papua Barat memastikan, bentrokan yang menewaskan 18 orang di Kota Sorong bukan pertikaian antara kelompok sesama asli Papua (OAP) dengan suku pendatang dari luar Papua.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua Barat, Komisaris Besar (Kombes) Adam Erwindi mengatakan, dari penyelidikan sementara ini, pada Selasa (25/1) teridentifikasi kejadian mematikan di tempat karaoke Doubel 0 tersebut, dilakoni oleh sesama kelompok pendatang dari luar Papua (non-AOP).

“Itu bentrokan bukan sesama orang Papua. Bukan OAP (orang Papua) dengan pendatang. Tetapi, itu pertikaian antar kelompok, suku dari luar Papua,” begitu kata Kombes Adam saat dihubungi Republika, dari Jakarta, Selasa (25/1).

Dia mengatakan, sampai saat ini, tercatat 18 orang meninggal dunia. Satu tewas karena perkelahian. Sedangkan 17 orang lainnya, diketahui tewas di dalam tempat hiburan yang dibakar saat bentrokan terjadi. 

photo
Kondisi tempat hiburan malam Double O usai bentrokan di Kota Sorong, Papua Barat, Selasa dini hari (25/1/2022). - (AP/ap)

“Yang meninggal dunia 17 orang di dalam (terbakar) sulit untuk diidentifikasi. Yang satu meninggal karena perkelahian,” ujar Adam menambahkan.

Saat ini, Polres Kota Sorong, bersama Polda Papua Barat, terus melakukan penyelidikan terkait bentrok antar orang-orang luar Papua tersebut. “Penegakan hukum tetap kita lakukan,” ujar Adam.

Akan tetapi, paling penting saat ini, kepolisian bersama tokoh-tokoh masyarakat setempat menghendaki agar bentrokan tak kembali terjadi. “Jadi prioritasnya saat ini adalah memastikan Kota Sorong tetap kondusif dan aman. Dan saat ini, sudah kondusif dan sudah aman. Situasi sudah aman. Penegakan hukum tetap dilakukan,” terang Adam.

Namun, dalam proses pengungkapan dan penegakan hukum, tim kepolisian belum melakukan penangkapan maupun penetapan tersangka bentrokan. “Yang ditangkap belum ada. Tersangka juga belum ada. Kita utamakan kondusif terlebih dahulu,” kata Adam.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Humas Polda Papua Barat (humaspoldapapuabarat)

Tahan diri

Wali Kota Sorong Lambert Jitmau meminta masyarakat Sorong untuk menahan diri serta menjaga situasi keamanan dan ketertiban pascapertikaian di tempat karaoker Double O. "Saya selaku kepala daerah meminta agar kepala-kepala suku lintas Nusantara di Kota Sorong mengimbau warganya supaya bersama-sama menjaga situasi keamanan daerah," kata dia.

Ia menegaskan, Sorong milik seluruh masyarakat dan seluruh pihak wajib menjaga keamanan. Masyarakat pun dapat hidup tentram damai dan sejahtera. Wali Kota tak menyangka peristiwa pertikaian memakan 18 korban jiwa.

Ia mengharapkan agar peristiwa yang memilukan hati ini tidak lagi terjadi di Sorong sehingga masyarakat dapat hidup secara tenang. "Mari kita semua bergandengan tangan dan menciptakan situasi Kota Sorong yang aman. Biarkan peristiwa ini ditangani secara profesional oleh pihak kepolisian," tegas Jitmau. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat