Pesawat Garuda Indonesia memasuki area apron saat tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat (9/4/2021). Pemerintah menerbitkan aturan pengendalian transportasi mudik, baik moda darat, udara, laut d | AMPELSA/ANTARA FOTO

Ekonomi

Empat Lessor Setujui Restrukturisasi Garuda

Erick optimistis mayoritas lessor menyetujui restrukturisasi utang Garuda.

JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memanfaatkan perpanjangan proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) selama 60 hari atau hingga 21 Maret 2022. Khususnya, untuk merampungkan negosiasi dengan para lessor

"Proses PKPU sudah berjalan dan disepakati kita masih punya waktu diundur sampai 60 hari,” kata Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/1).

Erick mengatakan, proposal perdamaian yang diajukan Garuda Indonesia mulai mendapat respons positif dari para lessor. Erick menyebutkan, Garuda Indonesia telah mendapatkan persetujuan restrukturisasi dari empat lessor, sementara 35 lessor lainnya sedang dalam proses. 

“Berita bagusnya, empat lessor yang sudah menyetujui adalah para lessor besar. Secara persentase kalau bisa mendapatkan tiga tambahan lessor artinya mayoritas lessor menyetujui. Sisanya yang banyak itu kecil-kecil lessor-nya," ujar Erick.

Erick mengatakan, sebanyak tujuh lessor terbesar Garuda Indonesia juga telah membentuk komite ad hoc yang diharapkan dapat mengarahkan lessor lainnya untuk menyepakati usulan restrukturisasi.

Saat ini, Garuda Indonesia sudah mendapatkan masukan dari para kreditur dan sedang dalam proses negosiasi atas proposal perdamaian yang telah disampaikan. Selama 60 hari ke depan, akan dijalankan proses verifikasi tagihan. Proses tersebut ditargetkan selesai paling lambat pada 21 Maret 2022.

"Kita masih punya waktu diundur sampai 60 hari. Ini yang kita lagi dorong supaya mayoritas mendukung restrukturisasi,” kata Erick menegaskan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, saat ini, negosiasi yang dilakukan dengan lessor atau perusahaan persewaan pesawat berjalan positif. Ia menyebutkan, sejumlah lessor besar menyetujui restrukturisasi utang Garuda Indonesia.

“Ini tinggal kita detailkan. Mudah-mudahan tidak ada aral melintang dan kalau melihat nanti yang tanda tangan mustinya semua pihak akan capai suatu kesepakatan,” kata Irfan.

Irfan bersyukur, selama ini semua lessor Garuda Indonesia mendaftarkan diri selama proses PKPU. Artinya, lessor menyatakan mau mencari solusi dengan Garuda Indonesia. 

Irfan mengatakan, dalam proses PKPU saat ini berjalan sangat positif. “Kita dapat tambahan 60 hari untuk diskusi. Ada pertanyaan yakin atau tidak, mestinya yakin karena selama proses 45 hari dipotong banyak libur dan segala macam progresnya sangat positif,” ujar Irfan. 

Irfan berharap, waktu tambahan tersebut memberikan kesempatan bagi seluruh pemangku kepentingan yang terlibat untuk menuntaskan verifikasi dan memastikan proses PKPU berjalan sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Perpanjangan ini juga sekaligus memberikan Garuda Indonesia waktu untuk menyiapkan rencana perdamaian yang lebih matang melalui negosiasi yang makin intens dan konstruktif.

Selama 60 hari ke depan, seluruh pemangku kepentingan akan berkoordinasi dengan tim pengurus untuk melengkapi berbagai aspek administratif dalam tahapan PKPU ini, termasuk melengkapi dokumen verifikasi serta menyelesaikan perhitungan utang piutang agar tim pengurus dapat menerbitkan Daftar Piutang Tetap (DPT) sebagai dasar pemungutan suara.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Garuda Indonesia (garuda.indonesia)

Secara paralel, Garuda Indonesia juga mempersiapkan rencana perdamaian dan melanjutkan negosiasi dengan kreditur yang selama ini telah berlangsung dan berupaya melakukan finalisasi usulan rencana perdamaian tersebut dalam kerangka komersial yang selaras dengan kepentingan semua pihak.

Selama proses PKPU berlangsung, Garuda Indonesia memastikan seluruh layanan penerbangan, termasuk layanan penumpang, kargo, dan perawatan pesawat, tetap beroperasi secara normal. 

Terkait penyehatan keuangan Garuda Indonesia, Bos CT Corp Chairul Tanjung dikabarkan siap menyuntikkan modal sebagai langkah penyelamatan maskapai pelat merah itu dari isu kebangkrutan. Saat ini Garuda Indonesia sedang berupaya merestrukturisasi utang-utangnya yang menggunung.

Chairul menegaskan, penambahan modal rencananya dilakukan setelah proses restrukturisasi utang tersebut selesai. "Kalau selesai nanti rencananya kita akan menambah modal ya untuk memperkuat," kata Chairul, beberapa waktu lalu.

Meski demikian, Chairul tidak menyebutkan secara perinci terkait skema penambahan modal yang akan dilakukan. Ia berharap, proses restrukturisasi bisa selesai dalam waktu dekat sehingga penambahan modal bisa segera dilakukan. 

Sebagai informasi, Chairul merupakan salah satu pemegang saham dari emiten penerbangan berkode saham GIAA tersebut. Melalui Trans Airways, Chairul menggenggam saham GIAA sebesar 28,27 persen. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat