Seorang pekerja tempat hiburan malam Double O mengungsi usai bentrokan di Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (25/1/2022). Bentrok antara dua kelompok masyarakat itu mengakibatkan tempat hiburan malam Double O dibakar massa, sebanyak 18 orang tewas serta 31 | ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/rwa.

Nasional

Bentrok Sorong Jangan Melebar

Bentrokan antarkelompok di Sorong menelan 18 korban jiwa.

JAKARTA—Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta aparat keamanan segera menangani bentrokan antara dua kelompok massa di Sorong, Papua Barat, Senin (25/1) malam. Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi menuturkan, Wapres berharap bentrokan yang menewaskan 18 orang tersebut tidak berkelanjutan.

"Wapres berharap pihak keamanan supaya itu segera tertangani dengan baik, artinya lebih sigap agar tidak sampai terjadi berkelanjutan," kata Masduki Baidlowi saat dihubungi, Selasa (25/1).

Wapres berpesan agar bentrokan jangan sampai meluas menjadi kerusuhan lebih besar. Masduki mengaku, dalam laporan yang diterima pihak Istana Wakil Presiden, bentrokkan terjadi karena adanya kesalahpahaman dua kelompok massa di salah satu tempat hiburan di Sorong.

“Ada yang mati terbakar di dalam diskotik, ada pembacokan, ada kerusuhan di luar. Jangan sampai itu meluas sebagai sebuah kerusuhan yang lebih besar," katanya.

Wapres juga meminta aparat kepolisian untuk berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh-tokoh keagamaan untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman kembali terulang. Wapres juga meminta agar aparat keamanan menindak pelaku yang menjadi penyebab atau terlibat kerusuhan.

photo
Anggota Kepolisian berjaga di tempat hiburan malam Double O usai bentrokan di Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (25/1/2022) dini hari. - (ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/rwa.)

"Walaupun itu bukan kerusuhan berlatarbelakang suku, SARA tapi itu kan terjadi di Papua Barat di mana memang ya Wapres punya tanggung jawab di wilayah itu untuk menyejahterakan dan supaya Papua juga aman," ujarnya.

Polri melibatkan tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, guna mengantisipasi bentrok susulan di Sorong. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, kepolisian di wilayah melakukan koordinasi dengan tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat untuk berkomunikasi dengan dua kelompok warga yang terlibat bentrok.

"Polda jajaran langsung berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat untuk mencegah tidak ada aksi balasan atau aksi lainnya," kata Dedi.

Menurut Dedi, setelah kejadian bentrok, Polda Papua Barat beserta jajaran telah melakukan pertemuan dengan perwakilan kedua kelompok yang bertikai.

“Polsek Sorong Timur telah melakukan pertemuan dengan dua kelompok tersebut," ujarnya. Kepolisian juga telah melakukan penyelidikan serta penyidikan terkait kasus itu.

Bentrokan maut terjadi di Kota Sorong, Papua Barat, pada Senin (24/1) malam waktu setempat. Bentrokan tersebut membuat 18 orang tewas mengenaskan. Satu yang tewas, dikatakan karena bacokan. Sedangkan 17 lainnya, hilang nyawa di dalam tempat karaoke yang dibakar.

Atas insiden ini, Mabes Polri memerintahkan kepolisian di Papua Barat untuk penuntasan kasus tersebut. “Saat ini sedang dilakukan penyelidikan untuk mengungkap aktor intelektual dan pelaku dari dua kelompok yang bentrokan tersebut,” kata Kadiv Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal (Irjen) Dedi Prasetyo, di Jakarta, Selasa (25/1). 

photo
Petugas Kepolisian pakaian lengkap berjaga di halaman klub malam Double O Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (25/1/2022). - ( ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/hp.)

Kelompok pendatang

Polda Papua Barat memastikan, bentrokan yang menewaskan 18 orang di Kota Sorong, Papua Barat, pada Senin (24/1) malam waktu setempat, bukan pertikaian antara kelompok sesama asli Papua (OAP) dengan suku pendatang dari luar Papua.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua Barat, Komisaris Besar (Kombes) Adam Erwindi mengatakan, dari penyelidikan sementara ini, pada Selasa (25/1) teridentifikasi kejadian mematikan di tempat karaoke Doubel0 tersebut dilakoni oleh sesama kelompok pendatang dari luar Papua (non-AOP).

“Itu bentrokan bukan sesama orang Papua. Bukan OAP (orang Papua) dengan pendatang. Tetapi, itu pertikaian antar kelompok, suku dari luar Papua,” begitu kata Kombes Adam saat dihubungi Republika, dari Jakarta, Selasa (25/1).

Sampai saat ini, ungkap Adam, tercatat 18 orang meninggal dunia. Satu tewas karena perkelahian. Sedangkan 17 orang lainnya tewas di dalam tempat hiburan yang dibakar saat bentrokan terjadi. “Yang meninggal dunia 17 orang di dalam (terbakar) sulit untuk diidentifikasi. Yang satu meninggal karena perkelahian,” ujar Adam menambahkan.

Saat ini, Polres Kota Sorong bersama Polda Papua Barat, terus melakukan penyelidikan terkait bentrok antar orang-orang luar Papua tersebut. “Penegakan hukum tetap kita lakukan,” ujar Adam.

Namun, hal terpenting saat ini, kepolisian bersama tokoh masyarakat setempat, menghendaki agar bentrokan tak kembali terjadi.

photo
Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Tornagogo Sihombing (tengah) berbincang dengan Direktur RSUD Sele Be Solu, dr Mavkren Kambuaya (kanan) di depan ruang jenazah RSUD Sele Be Solu Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (25/1/2022). Kapolda memastikan kondisi Kota Sorong aman kondusif dan fokus dalam pengungkapan identitas 17 jenazah korban kebakaran klub malam Double O imbas bentrok antar kelopok masyarakat Selasa dini hari. - (ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/hp.)

“Jadi prioritasnya saat ini adalah memastikan Kota Sorong tetap kondusif, dan aman. Dan saat ini, sudah kondusif, dan sudah aman. Situasi sudah aman. Penegakan hukum tetap dilakukan,” terang Adam.

Namun, kata dia, dalam proses pengungkapan, dan penegakan hukum, tim kepolisian belum ada melakukan penangkapan maupun penetapan tersangka atas bentrokan tersebut. “Yang ditangkap belum ada. Tersangka juga belum ada. Kita utamakan kondusif terlebih dahulu,” kata Adam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat