Seorang siswa SMPN 252 mengikuti tes usap PCR di Jakarta Timur, Kamis (13/1/2022). Sebanyak 35 siswa serta 10 guru mengikuti tes usap PCR setelah terdapat satu siswa yang positif COVID-19 dan saat ini PTM (Pembelajaran Tatap Muka) diberhentikan selama lim | ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/rwa.

Nasional

Alat PCR STGF Segera Disebar ke Daerah

Tes PCR digencarkan untuk mengetahui seseorang terkena covid-19 atau tidak.

JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, tidak semua kasus omikron akan dideteksi melalui genome sequencing. Metode genome sequencing akan lebih diarahkan untuk menganalisis pola penyebaran kasus omikron.

“Kita akan menggunakan PCR yang jauh lebih cepat, PCR dengan SGTF (S-Gene Target Failure) yang bisa mendeteksi omikron sudah kita distribusikan. Akan segera kita tambah untuk didistribusikan ke daerah-daerah,” kata Budi, Senin (24/1).

STGF merupakan solusi tes cepat terhadap omikron. Penggunaan alat genome sequencing relatif mahal serta membutuhkan hasil yang lebih lama, berkisar enam hingga tujuh hari. Nantinya, alat pendeteksi awal omikron itu akan disebar ke seluruh provinsi dimulai dari daerah yang tinggi omikronnya, seperti DKI, Banten, dan Jawa Barat.

Menkes juga meminta pemerintah daerah untuk tetap disiplin dalam melakukan pelacakan Covid-19 sesuai rasio yang ditetapkan. “Kami harapkan disiplin untuk melakukan testing satu per 1.000 penduduk per minggu itu tetap dijalankan dan strategi isolasi di rumah maupun isolasi terpusat dan rumah sakit tetap kita jalankan sesuai dengan protokol yang ada,” ujarnya. 

Sementara itu, sebanyak 80 orang yang melakukan kontak erat dengan 6 pasien terkonfirmasi positif Omikron di Kota Bandung telah menjalani tes PCR. Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung terhadap mereka belum keluar.

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebut lima orang pasien terkonfirmasi Omikron menjalani isolasi terpadu di BPSDM Jabar yang berada di Kota Cimahi. Sedangkan satu orang lainnya menjalani isolasi mandiri.

"Kondisi semua semakin membaik dan kami trasing juga hasilnya belum keluar 80 orang yang melakukan kontak dengan enam orang ini," ujarnya disela-sela meninjau donor darah di Kawasan Trans Studio Mal, Kota Bandung.

Keenam pasien Omikron tidak menjalani perjalanan ke luar negeri maupun kontak erat dengan pelaku perjalanan. Pihaknya menduga para pasien tersebut terpapar dari penyebaran transmisi lokal.

"Saya mengimbau panik gak perlu masyarakat waspada kalau gak berkepentingan di rumah dan jaga prokes," katanya. Ia menuturkan virus Covid-19 selalu bermutasi dan upaya pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Di tengah penyebaran Omikron di Kota Bandung, pihaknya juga sedang mengkaji kebijakan work from home (WFH) sebanyak 25 persen. Namun pihaknya belum memikirkan untuk membatasi kembali kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM yang sudah berjalan 100 persen.

"PTM kelihatan belum karena mau tes acak lagi. Kelompok satu 300 sekolah jangan ada klaster termasuk kelompok dua," katanya. Ia menyebut penyebaran varian Omikron cepat namun tingkat kefatalan rendah.

"Kita tetap mempersiapkan fasilitas kesehatan disiapkan 600-700 tempat tidur mudah-mudahan gak dipakai. Sekarang 5 persen dipakai," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat