Ilustrai petani sayur mengalami gagal panen. | ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Bodetabek

Kebun Sayur di Tangerang Terancam Gagal Panen

Lahan sayur yang terendam banjir dari luapan aliran sungai itu saat ini sedang memasuki masa tanam.

TANGERANG – Kalangan petani sayur mayur di Desa Gempol Sari, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Banten, terancam gagal panen. Hal ini akibat banjir yang melanda daerah itu sejak pekan lalu. 

Ketua Kelompok Tani (Poktan) wilayah Sepatan Timur, Odo Septi, mengatakan, lahan sayur yang terendam banjir dari luapan aliran sungai itu saat ini sedang memasuki masa tanam. Sehingga, para petani tersebut terancam gagal panen hingga merugi.

"Ya, banyak petani-petani lahannya terdampak banjir. Tapi kalau petani padi di kami tidak ada hanya petani sayur mayur saja yang terdampak," kata Odo, Sabtu (22/1).

Ia menyebutkan, tanaman sayur milik petani yang terdampak itu terdiri atas berbagai jenis, seperti tanaman kacang panjang, kangkung, bayam, timun, cabai, dan sebagainya. Menurut dia, tanaman sayuran tidak tahan terhadap genangan air karena mudah membusuk, meskipun hanya di bagian pangkal batangnya saja.

"Makanya kita sekarang sigap untuk mengerahkan mesin pompa penyedot air untuk mengantisipasi itu. Dan saya juga mengklaim ke pihak terkait untuk segera diperbaiki saluran-saluran air di dekat bantaran sungai," ujar dia.

Dia mengatakan, jika kondisi tersebut terus menerus dibiarkan dan tidak segera ditangani, para petani sayur di wilayahnya akan mengalami kerugian yang cukup besar. "Pasti petani banyak yang rugi kalau kondisinya seperti ini," kata dia.

Namun, kata dia, saat ini pihak Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang telah berupaya untuk meringankan beban para petani yang terdampak banjir itu dengan memberikan bantuan berupa bibit benih sayur mayur.

"Kita setelah melaporkan bahwa petani sayur terdampak, Dinas Pertanian langsung memberikan bantuan berupa bibit tanaman, seperti bibit kangkung, bayam, dan lain sebagainya. Bahkan, benih padi pun diberikan untuk antisipasi jika terjadi gagal panen," kata dia menambahkan.

photo
Sejumlah pelajar merawat sayuran di vertical komposter di Pusat Kegiatan Edukasi Lingkungan Hidup, Cipadung Kulon, Kota Bandung, Kamis (20/1/2022). Pusat kegiatan edukasi lingkungan hidup yang dikelola oleh Koperasi Wahana Usaha Jaya dan warga setempat tersebut berfungsi sebagai pusat sarana edukasi terkait pengelolaan sampah, bercocok tanam, peternakan dan perikanan bagi masyarakat. Foto: Republika/Abdan Syakura - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Optimalisasi produk pertanian

Pemerintah Kabupaten Purbalingga terus mengoptimalkan berbagai program strategis guna meningkatkan produksi pertanian serta menggerakkan perekonomian lokal. "Pemkab Purbalingga memiliki program strategis guna menunjang produktivitas pertanian, salah satunya terkait penyediaan alat dan mesin pertanian untuk kelompok tani," kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi di Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu.

Bupati menjelaskan bahwa Pemkab Purbalingga melalui dinas terkait memiliki program bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang dapat diakses petani. "Jika kelompok tani ingin mengaksesnya dapat dilakukan dengan cara pengajuan proposal dari gabungan kelompok tani atau gapoktan kepada bupati dan ditembuskan ke Dinas Pertanian," katanya.

Selain bantuan alsintan, Pemkab Purbalingga juga memiliki program bantuan benih buah atau sayur yang dapat dimanfaatkan oleh petani. "Selain itu, terdapat juga program pembangunan infrastruktur pertanian berupa irigasi atau jalan usaha tani dan berbagai program lainnya," katanya.

Terkait hal itu Pemerintah Kabupaten Purbalingga mengajak para petani di wilayah setempat untuk mengoptimalkan penggunaan alat dan mesin pertanian guna meningkatkan produksi serta mendukung modernisasi pertanian.

photo
Warga merawat sayuran di kebun Buruan SAE (Pekarangan Sehat, Alami dan Ekonomis) yang sudah terintegrasi dengan panel surya di komplek perumahan De Marrakesh, Jalan Ciwastra, Rancasari, Kota Bandung, Kamis (14/10). Warga di perumahan tersebut berinisiatif untuk melakukan inovasi cara berkebun di pekarangan dengan menggunakan panel surya sebagai sumber energi lampu penerangan serta menghidupkan pompa air guna mengairi perkebunan. Foto: Republika/Abdan Syakura - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

"Dengan adanya modernisasi pertanian yang ditandai dengan keberadaan alat dan mesin pertanian, maka perlu dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan produksi pertanian di wilayah Purbalingga," katanya.

Pihaknya terus menggencarkan sosialisasi pertanian modern guna mendorong regenerasi pertanian di wilayah setempat. "Ini merupakan salah satu upaya untuk membangun dan mengembangkan sektor pertanian di Purbalingga yaitu dengan cara meningkatkan minat generasi muda untuk berperan aktif dalam sektor pertanian," katanya.

Pemerintah Purbalingga berharap akan makin banyak generasi muda yang berperan aktif dalam sektor pertanian atau agribisnis serta memberikan gambaran bahwa penggunaan teknologi dapat efektif meningkatkan produktivitas.Bupati menilai penggunaan alsintan dan modernisasi pertanian akan makin menarik minat generasi muda untuk berperan aktif mengembangkan sektor pertanian.

"Kami berharap, selain dapat meningkatkan produktivitas pertanian, modernisasi juga dapat meningkatkan minat generasi muda atau petani muda agar bisa berkiprah lebih luas di dunia pertanian di wilayah ini," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat