Petugas menyapu area replika kabah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (1/12). Kementerian Agama menyiapkan Asrama Haji Pondok Gede sebagai tempat karantina jamaah umrah dan akan menerapkan kebijakan satu pintu pemberangkatan jamaah. Republika/Putra | Republika/Putra M. Akbar

Khazanah

Menag: Semoga Februari Ada Kejelasan Soal Haji

Pemerintah Arab Saudi belum memberikan kepastian mengenai penyelenggaraan haji 1443 H/2022 M.

JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas berharap pada Februari 2022, sudah ada kejelasan soal penyelenggaraan ibadah haji. Hal ini penting mengingat waktu persiapan hanya tersisa sekitar empat bulan, dengan asumsi pemberangkatan perdana pada 5 Juni 2022.

“Kalau target, kita punya target, mudah-mudahan di bulan depan di Februari ada kejelasan," ujar Menag saat rapat kerja (raker) bersama Komisi VIII DPR yang diikuti dari Jakarta, Senin (17/1).

Menag mengatakan, hingga saat ini, Pemerintah Arab Saudi belum memberikan kepastian mengenai penyelenggaraan haji 1443 H/2022 M. Sembari menunggu kepastian, Menag menegaskan, Kemenag terus menyiapkan segala kemungkinan pemberangkatan calon jamaah haji (calhaj) dengan tiga skema. Skema tersebut, yakni kuota penuh, kuota terbatas, maupun tidak memberangkatkan sama sekali.

"Persiapan kita lakukan agar ketika apapun keputusan nanti yang diberikan terkait ibadah haji, kita semua sudah siap melaksanakannya," kata dia.

Menag juga menyampaikan, jamaah haji yang nantinya diberangkatkan adalah mereka yang berhak berangkat pada 1441 H/2020 M. Namun, hingga saat ini, ia belum bisa memastikan berapa kuota haji yang dimiliki Indonesia.

Dalam raker yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, mengatakan, pihaknya juga telah melakukan berbagai persiapan, mulai dari persiapan kesehatan jamaah haji, petugas kesehatan haji, sarana, dan prasarana di Indonesia dan Arab Saudi, serta hal teknis pandemi Covid-19.

Khusus untuk hal teknis pandemi Covid-19, Kunta mengatakan, Kemenkes telah menyusun promosi kesehatan pencegahan Covid-19 melalui koordinasi dengan dinas kesehatan di daerah, lalu penyiapan mekanisme swab PCR, penyusunan pedoman protokol kesehatan, baik untuk jamaah maupun petugas haji.

“Terakhir penyusunan rencana kontingensi dan rencana operasional pada fase Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Itu secara garis besar yang sudah kami siapkan," kata Kunta.

Ia juga menyebut, pihaknya telah merekrut 1.827 petugas kesehatan haji. “Yakni 306 petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) dan 1.521 tenaga kesehatan haji (TKH),” ujar dia.

Kemenkes juga telah merekrut 200 orang tenaga pendukung kesehatan Arab Saudi. Mereka merupakan WNI yang berdomisili di Arab Saudi untuk mendukung tugas pelayanan kesehatan haji di Arab Saudi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto Rahardjo, menyebut, maskapai penerbangan yang disiapkan untuk penyelenggaraan haji 1443 H adalah Garuda Indonesia. Saat ini, jumlah armada yang bisa dioperasikan untuk menerbangkan jamaah haji Indonesia berjumlah 18 pesawat. Sedangkan bandara embarkasi/debarkasi yang disiapkan, kata dia, ada di 13 lokasi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Menag: Umrah Tetap Lewat Satu Pintu

Kemenag memastikan tidak akan menghentikan pemberangkatan jamaah umrah.

SELENGKAPNYA