Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Ghibah

Ghibah berhubungan erat dengan lisan sehingga bisa dilakukan secara sadar maupun tidak sadar.

Oleh ABDUL MUID BADRUN

OLEH ABDUL MUID BADRUN

Harus diakui, saat ini di antara sekian banyak larangan Allah SWT, ghibah, bergunjing, bergosip dan sejenisnya adalah larangan yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari umat Muslim. Pasalnya, ghibah memang tak bisa dilepaskan dari lisan atau ucapan.

Dalam sebuah hadis diriwayatkan Muslim dari Abu Hurairah, dijelaskan bahwa ghibah adalah menceritakan orang lain tanpa sepengetahuannya, tentang sifat atau keadaan yang ada pada dirinya, yang seandainya dia mendengarnya pasti dia tidak menyukainya. Sementara, apabila yang diceritakan tidak benar, itu namanya mengada-ada atau fitnah.

Pada dasarnya ghibah dapat merusak hubungan, baik persahabatan maupun persaudaraan. Kepercayaan antarsesama akan runtuh jika kebiasaan ghibah ini terus dilakukan. Ghibah berhubungan erat dengan lisan sehingga dapat dilakukan secara sadar maupun tidak sadar.

Apalagi, adanya kebebasan dalam menggunakan media sosial saat ini. Semakin banyak orang yang membuka aib orang lain tanpa menyadari bahwa perbuatannya termasuk ghibah. Hal inilah yang mampu memecah belah keutuhan dan kerukunan umat beragama. Bahkan, keutuhan dan persatuan bangsa!.

Ghibah seringkali menjadi penyebab retaknya kehidupan rumah tangga. Selain itu, ghibah juga bisa membuat jatuhnya harga diri seseorang serta rusaknya kepercayaan seseorang kepada orang lain.

Akibatnya, hubungan yang tadinya dilandasi rasa percaya dan hormat satu sama lain berubah menjadi perselisihan, pertikaian, permusuhan, dan berujung memutus tali silaturahim. Naudzubillah!

Selain itu, ghibah juga bisa menyuburkan iri dan dengki. Seringkali, seseorang mengghibah orang lain dengan alasan iri dan dengki. Apalagi jika pergunjingan itu menyangkut kesenangan-kesenangan yang didapatkan oleh orang yang menjadi korban ghibah tersebut.

Ghibah juga membuat waktu dihabiskan dengan percuma. Sehingga, waktu yang semestinya digunakan untuk beribadah ataupun melakukan perbuatan lain yang lebih produktif malah terbuang sia-sia.

Inilah beberapa bahaya ghibah yang saat ini harus segera kita hindari dan tinggalkan. Jika tidak, maka kita akan selamanya berada dalam kubangan dosa besar.

Kebebasan berpendapat di dunia sosmed tidak lantas digunakan untuk media ghibah nasional. Jangan cepat menghakimi seseorang, jika itu belum tentu benar dan belum jelas buktinya. Jika pun benar dan jelas, sebaiknya diajukan ke pengadilan sebagai pihak yang berwenang.

Tidak digoreng dan disebarkan hanya untuk tujuan-tujuan tertentu yang meresahkan umat. Dalam Alquran, pelaku ghibah ini digambarkan oleh Allah seperti orang yang memakan daging saudaranya sendiri yang sudah mati (QS al Hujurat: 12).

Lalu, Bagaimana cara efektif menghindari ghibah ini. Ada tiga cara. Pertama, selalu berpikir positif. Kedua, diam dan tidak perlu menanggapi. Ketiga, menghindari dan menasihati pelaku ghibah untuk menyudahinya.

Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat