Pemain Newcastle Jonjo Shelvey. | EPA-EFE/Lynne Cameron

Olahraga

Bos Newcastle Geruduk Ruang Ganti Pemain

Bos Newcastle menghampiri para pemain untuk memberikan dukungan moral.

NEWCASTLE -- Pemilik Newcastle United Yasir Al-Rumayyan dikabarkan mendatangi ruang ganti pemain setelah timnya dikalahkan Cambridge United dengan skor 0-1, akhir pekan lalu.

Setelah keluarga Kerajaan Arab Saudi membeli kepemilikan klub pada Oktober 2021, Newcastle belum menunjukkan peningkatan performa yang signifikan. Padahal, mereka sudah mendatangkan Eddie Howe sebagai pelatih baru plus merekrut eks penggawa Atletico Madrid Kieran Trippier. 

Namun, saat menghadapi Cambridge United yang notabene tim kasta ketiga liga Inggris, Newcastle tidak berdaya. Dari total 32 peluang yang sembilan di antaranya tepat sasaran, tidak ada satu pun yang berbuah angka bagi the Magpies. 

Sebaliknya, bagi Cambridge, mereka hanya butuh empat tembakan ke gawang untuk menghasilkan satu gol. Tampil di markas Newcastle, St James Park, tidak membuat skuad Cambridge tampil minor. 

Kekalahan membuat Newcastle harus terlempar dari putaran ketiga turnamen sepak bola tertua di dunia tersebut. Sudah 14 tahun atau sejak musim 2006/07 the Magpies tidak pernah menginjakkan kaki hingga putaran keempat Piala FA. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Newcastle United FC (nufc)

Hal itu membuat Yasir Al-Rumayyan yang memegang 80 persen saham klub langsung datang ke ruang ganti pemain untuk bertemu dengan para penggawa. Sang pelatih, Eddie Howe, membenarkan hal tersebut. 

"Dia datang untuk bertemu dengan pemain. Saya tidak ada di tempat saat itu, tapi kami bertemu dengan para staf pelatih," katanya, seperti dilansir Marca, Senin (10/1). 

Eddie membantah kedatangan pemilik klub untuk menyampaikan komentar pedas. Sebaliknya, Yasir menghampiri para pemain untuk memberikan dukungan moral. Namun, Eddie tidak menjelaskan lebih terperinci pernyataan yang disampaikan Yasir selama di ruang ganti. 

"Saya yakin mereka (pemilik klub) akan suportif kepada pemain. Mereka sangat ingin tim ini tetap berada di Premier League dengan dukungan penuh," ujarnya. 

Di Liga Primer Inggris, Newcastle masih terseok-seok di peringkat ke-19 klasemen sementara musim 2021/22. Dari 19 pertandingan, mereka hanya mampu mengemas 1 kemenangan, 8 imbang, dan 10 kekalahan. 

Itu membuat Newcastle—bersama Burnley—menjadi tim dengan kemenangan paling sedikit dan bersama Norwich City menjadi tim yang kebobolan paling banyak. Padahal, Newcastle diproyeksikan menjadi tim bergelimang harta sekelas Manchester City ketika keluarga Kerajaan Arab Saudi membelinya. 

Satu-satunya kemenangan Newcastle diraih saat melawan tim sesama penghuni zona merah, Burnley, pada 4 Desember 2021. Selain itu, hanya kekalahan dan hasil imbang yang mewarnai perjalanan Allan Saint-Maximin dan kawan-kawan.

Meski sadar timnya tidak bisa dibilang impresif, Eddie tetap menunjukkan optimisme bahwa Newcastle bisa menghindari jurang degradasi. Pada separuh musim ke depan, ia berjanji akan meningkatkan kualitas dan posisi klub di klasemen. 

Ia pun merasa senang setelah mengetahui pemilik klub mau datang ke ruang ganti untuk bertemu langsung dengan para pemain. Menurut dia, hal tersebut akan berdampak positif kepada anak asuhnya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat