Sejumlah calon jamaah umrah mengantre untuk pemeriksaan dokumen di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (8/1). Sebanyak 419 orang berangkat melaksanakan ibadah umrah setelah beberapa tahun terakhir Indonesia tidak meng | Republika

Kabar Utama

Kondisi Jamaah Umrah Sehat

Jamaah diminta mematuhi aturan pencegahan Covid-19 di Tanah Air dan Arab Saudi.

JAKARTA – Sebanyak 414 jamaah umrah telah tiba di Tanah Suci dalam keadaan sehat, Ahad (9/1). Mereka merupakan rombongan pertama setelah pemberangkatan terakhir dari Tanah Air pada November 2020. Jamaah kini menjalani karantina selama lima hari sebagaimana ketentuan otoritas Arab Saudi. 

“Sejauh ini mereka baik-baik saja, taat aturan, tidak ada yang menunjukkan gejala sakit,” kata Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) Jeddah, Eko Hartono, saat dihubungi Republika, Ahad (9/1).

Jamaah dikarantina di dua hotel berbeda, yakni Movenpick dan Juwar Tsaqifah, di Madinah. Karantina selama lima hari yang dilakukan ini mengikuti aturan dari otoritas penerbangan Saudi, GACA. Dalam aturan yang berlaku, pihak maskapai bertanggung jawab memesan hotel tempat karantina setelah kedatangan.

Pemerintah Indonesia dan perwakilan kedutaaan Arab Saudi untuk Indonesia diketahui melepas keberangkatan 419 jamaah umrah, di Asrama Haji Pondok Gede, pada Sabtu (9/1). Namun, jumlah jamaah yang sampai di Saudi kemarin malam berjumlah 414 orang dari seharusnya 419 orang. “Yang lima orang tidak bisa berangkat, infonya masalah paspor,” kata dia.

Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali mengatakan, jamaah yang telah tiba di Tanah Suci belum melakukan tes PCR hingga dua hari setelah kedatangan. Pihak KJRI hanya bisa memantau prosedur yang berlaku. Menurutnya, Kerajaan Saudi tidak mengizinkan siapapun ikut campur terkait protokol kedatangan warga negara lain sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.

Sebanyak 414 jamaah ini merupakan kelompok pertama yang secara resmi bisa menjalankan ibadah umrah setelah sebelumnya tertunda karena pandemi. Indonesia terakhir kali mengirim jamaah pada November 2020.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Informasi Haji (informasihaji)

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, mengatakan, rencana awal pemberangkatan umrah sudah ditetapkan pada Desember 2021, tetapi batal karena dinamika pandemi. Dia berpesan agar para jamaah mematuhi aturan pencegahan penularan Covid-19, baik di Tanah Air maupun Arab Saudi.

Selain soal kesehatan, ada aspek kepercayaan yang tak kalah penting. “Jaga kepercayaan Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. Tunjukkan bahwa jamaah umrah Indonesia patuh pada aturan, khususnya patuh pada protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Ingatlah, pandemi Covid-19 belum berakhir,” kata dia.

Direktur Bina Umroh dan Haji Khusus Nur Arifin mengatakan, sebelum diberangkatkan, jamaah dikarantina di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, selama satu hari satu malam. Karantina ini untuk memastikan mereka dalam kondisi sehat dan bebas Covid-19.

photo
Sejumlah calon jamaah umrah mengantre untuk pemeriksaan dokumen di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (8/1). Sebanyak 419 orang berangkat melaksanakan ibadah umrah setelah beberapa tahun terakhir Indonesia tidak mengirimkan jamaah akibat pandemi Covid-19. Republika/Putra M. Akbar - (Republika)

Screening kesehatan meliputi cek kesehatan, pemeriksaan sertifikat vaksin jamaah, dan dilakukan PCR oleh rumah sakit yang direkomendasikan Arab Saudi. “Keberhasilan jamaah umrah perdana ini menjadi tolok ukur untuk evaluasi umrah dan haji 2022. Yaitu apakah perlu terus ditingkatkan pemberangkatan umrah Indonesia dan pemberangkatan jamaah haji tahun 2022,” kata dia.

Nur Arifin memastikan pemberangkatan jamaah umrah ini menggunakan one gate policy atau kebijakan satu pintu di Bandara Soekarno Hatta. Kebijakan ini akan dievaluasi sampai empat kali keberangkatan. Rencananya, kelompok pemberangkatan berikutnya dilakukan pada 10, 12, dan 15 Januari.

photo
Calon jamaah umrah berpelukan dengan keluarganya sebelum berangkat di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (8/1). Sebanyak 419 orang berangkat melaksanakan ibadah umrah setelah beberapa tahun terakhir Indonesia tidak mengirimkan jamaah akibat pandemi Covid-19. Republika/Putra M. Akbar - (Republika)

Sekretaris Jenderal Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh), M Firman Taufik, menerangkan serangkaian proses yang dijalani jamaah sebelum berangkat umrah.Tim dari asosiasi umrah di Indonesia telah bertolak ke Saudi untuk melihat dan merasakan sendiri bagaimana pelaksanaan umrah di masa pandemi.

Sebanyak 25 orang dari enam asosiasi yang diberangkatkan pada 23 Desember 2021 telah tiba di Tanah Air. “Berdasarkan hasil komunikasi dengan Kementerian Agama (Kemenag), jamaah umrah diizinkan berangkat setelah tim ini pulang. Artinya, bisa dimulai tanggal 8 Januari ke atas,” kata dia.

Dalam pelaksanaan ibadah umrah ini, jamaah yang berangkat merupakan gabungan dari jamaah baru dan tunda, yang seharusnya berangkat di tahun-tahun sebelumnya namun terkendala penutupan sementara. Kesiapan dokumen seperti paspor, visa, dan bukti vaksinasi, baik meningitis maupun Covid-19 harus dimiliki jamaah.

Paspor yang ada harus masih berlaku selama minimal enam bulan ke depan. Adapun untuk bukti vaksin Covid-19, dosis terakhir yang diberikan tidak boleh kurang dari 14 hari dari tanggal keberangkatan.

photo
Petugas mengecek dokumen calon jamaah umrah di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (8/1). Sebanyak 419 orang berangkat melaksanakan ibadah umrah setelah beberapa tahun terakhir Indonesia tidak mengirimkan jamaah akibat pandemi Covid-19. Republika/Putra M. Akbar - (Republika)

Menurut Firman, bagi jamaah yang memiliki komorbid, akan diimbau untuk memikirkan ulang kesehatannya, mengingat virus ini berbahaya. Jika jamaah masih tetap ingin berangkat, maka ada surat yang harus ditandatangani, yang menyatakan risiko sudah menjadi tanggung jawab jamaah.

Dia menambakan, tes PCR terpusat yang saat ini berjalan telah dikoordinasikan oleh Kemenag, dengan arahan dari otoritas Saudi. Sehingga, hasil PCR yang dilakukan di luar lokasi yang telah ditentukan tidak bisa digunakan.

Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Firman M Nur mengatakan, jamaah tak perlu khawatir lonjakan kasus Covid-19 dan varian omikron di Saudi. Ia percaya Arab Saudi mampu mengantisipasi hal tersebut. “Saudi Arabia masuk dalam 10 negara terbaik di dunia yang melakukan pengawasan dan kontrol ketat atas penyebaran Covid-19,” kata Firman.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Kemenag: Patuhi Kebijakan Satu Pintu Umrah

Penyelenggara melihat kebijakan satu pintu umrah bertujuan baik demi kepentingan bersama.

SELENGKAPNYA