ILUSTRASI Bonek spirit doll. Dalam konteks spirit doll itu hampir sama seperti berhala. Bukan menjadi boneka biasa. | Pixabay

Fatwa

Spirit Doll dalam Syariat Islam

Dalam konteks spirit doll itu hampir sama seperti berhala. Bukan menjadi boneka biasa.

OLEH ANDRIAN SAPUTRA

Belakangan, banyak publik figur yang rela merogoh kocek hingga jutaan rupiah untuk membeli spirit doll, yakni sebuah boneka yang diyakini diisi roh yang dapat memberikan keberuntungan dan menangkal kesialan.

Ada bahkan yang meyakini spirit doll itu hidup dan bisa bicara dan bergerak. Para pemiliknya pun membuat satu perlakuan khusus terhadap boneka tersebut. Bagaimana sebenarnya menurut syariat Islam?

Founder komunitas ruqyah syar'iyah Arsyada Yadaka Indonesia Ustaz Muhammad Faizar Hidayatullah menjelaskan hukum asal mempunyai boneka sebagai mainan anak-anak dalam Islam adalah boleh. Sebab Rasulullah SAW pun tidak melarang Aisyah ketika bermain boneka.

Ustaz Faizar menjelaskan, dalam sebuah hadis diriwayatkan setelah kembali dari perang Tabuk, Rasulullah mendapati boneka-boneka milik Aisyah. Rasulullah kemudian bertanya tentang boneka itu kepada Aisyah.

Di antara boneka-boneka itu, terdapat boneka berbentuk kuda yang memiliki sayap. Rasulullah justru bertanya dengan bercanda pada Aisyah tentang apakah kuda memiliki sayap.

Aisyah pun menjelaskan bahwa nabi Sulaiman memiliki kuda bersayap. Rasulullah pun tertawa dengan jawaban Aisyah. Redaksi lengkap hadis itu dapat ditemukan pada hadis riwayat Abu Dawud nomor 4934.

Dalam hadis lainnya dijelaskan bahwa Aisyah sering bermain boneka di sisi Nabi. Aisyah juga mempunyai teman-teman yang biasa bermain boneka bersamanya.

Ketika Rasulullah datang, teman-temannya itu bersembunyi. Rasulullah meminta mereka keluar dan bermain lagi. Redaksi lengkap hadis ini dapat ditemukan pada hadis riwayat Bukhari nomor 6130 dan Muslim nomor 2240.

 
dari dua hadis tersebut dapat diketahui bahwa hukum asal bermain boneka untuk anak-anak adalah boleh.
 
 

 

Menurut Ustaz Faizar, dari dua hadis tersebut dapat diketahui bahwa hukum asal bermain boneka untuk anak-anak adalah boleh. Akan tetapi, berbeda dengan spirit doll, di mana terdapat keyakinan boneka tersebut bisa mendatangkan rezeki, kebahagiaan, menangkal kemalangan, dan keyakinan akan kekuatan arwah yang masuk pada spirit doll. 

Maka, menurut ustaz Faizar, hal tersebut seperti orang jahiliyah yang meyakini berhala memiliki kekuatan mendatangkan kemaslahatan. Hal itu dinilai merupakan syirik atau menyekutukan Allah. Sementara perbuatan syirik adalah haram dan merupakan dosa besar.

"Dalam konteks spirit doll itu hampir sama seperti berhala. Bukan menjadi boneka biasa. Karena di situ banyak sekali orang-orang yang percaya kalau punya boneka spirit doll itu akan membuat hati lebih tenang, bisa mendatangkan rezeki, mengingatkan kalau ada orang jahat," kata ustaz Faizar dalam tausiyah singkat yang disiarkan di chanel resminya beberapa waktu lalu.

 
Dalam konteks spirit doll itu hampir sama seperti berhala. Bukan menjadi boneka biasa.
 
 

Ustaz Faizar mengatakan spirit doll sama halnya dengan jailangkung dan sejenisnya yang dimainkan oleh orang-orang yang menyekutukan Allah. Ustaz Faizar menjelaskan dalam Tafsir Ibnu Katsir tentang surah an-Nisa ayat 117 terdapat penjelasan yang diriwayatkan Ubay bin Ka'ab bahwa di setiap berhala terdapat jin yang selalu menampakkan diri, mengeluarkan suara-suara, dan berbicara pada dukun atau juru kunci. 

Ustaz Faizar mengatakan bahwa jin bisa masuk ke dalam benda mati dengan tujuan menyesatkan manusia. Ini dapat ditemukan juga dalam kitab Al Jami li Ahkamil Quran karya Imam Al Qurtubi.

photo
ILUSTRASI Bonek spirit doll Jin bisa masuk ke dalam benda mati dengan tujuan menyesatkan manusia. - (Pixabay)

Ustaz Faizar menjelaskan dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa ketika kaum kafir Quraisy berencana memboikot Rasulullah, kaum kafir Quraisy meminta bantuan Walid Al Mughirah. Ia kemudian bertanya pada berhala Hubal. Jin kafir bernama Musfir lalu masuk ke dalam berhala dan berbicara kepada Walid Al Mughirah untuk melawan nabi Muhammad SAW.

Karena itu, Ustaz Faizar menjelaskan, tidak mungkin benda mati dapat berbicara dengan sendirinya. Melainkan terdapat jin yang masuk ke dalam benda mati tersebut untuk menyesatkan manusia.

 
Nggak mungkin malaikat atau ruh-ruh, pasti adalah bangsa jin. Maka hati-hatilah jangan mau dijebak taat pada jin, pada setan.
 
 

"Nggak mungkin malaikat atau ruh-ruh, pasti adalah bangsa jin. Maka hati-hatilah jangan mau dijebak taat pada jin, pada setan. Jin itu melihat karakter yang disenangi manusia, maka dia akan masuk. Maka tak heran ada boneka gerak sendiri atau tertawa. Jadi punya boneka boleh tapi jangan dikhususkan sebagai boneka membawa keberuntungan, melancarkan rezeki karena itu membahayakan kita dan masuk ranah syirik," kata dia.

Ustaz Faizar akan lebih baik seseorang yang memiliki kecukupan harta untuk menjadi orang tua asuh atau membiayai anak-anak yatim dan dhuafa dibanding menghabiskan harta untuk spirit doll. Sebab, Allah dan Rasul-Nya telah memberikan jaminan kebahagiaan dunia dan akhirat bagi orang-orang yang memuliakan anak-anak yatim dan dhuafa.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

MUI: Rawat Boneka Arwah tak Sesuai Akidah

mengadopsi dan memberi makan serta minum boneka arwah adalah perbuatan yang tidak masuk akal.

SELENGKAPNYA