Gen-i | Shelbi Asrianti | Republika

Geni

Rahasia Si Pendiam Riana

Oleh Rahasia Si Pendiam Riana

Sosok ilusionis the Sacred Riana cukup misterius bagi setiap mata yang memandangnya. Rambutnya yang hitam panjang selalu tergerai menutupi sebagian wajahnya, memberi kesan muram dan tidak tertebak.

Nama Riana mulai dikenal publik setelah mengikuti ajang pencarian bakat "the Next Mentalist" pada 2014. Kemampuan ilusi dan telekinesisnya juga memukau juri dan publik di kompetisi Asia's Got Talent 2017.

Rasa penasaran terhadap Riana bisa sedikit terjawan lewat film layar lebar yang akan segera hadir. Film berjudul the Sacred Riana: Beginningtayang di bioskop mulai 14 Maret 2019.

Rumah produksi Nant Entertainment menunjuk sineas Billy Christian sebagai sutradara. Film mengisahkan cerita tentang Riana dengan sejumlah dramatisasi.

Selama ini, setiap kali menyuguhkan aksi ilusinya di panggung, Riana membangun konstruksi cerita mengenai asal-usulnya.

Kisah itu dikembangkan dalam film horor mendatang.

Sejak kecil, Riana adalah anak yang pendiam. Ayahnya yang bekerja sebagai pembuat peti mati dan ibunya yang bekerja sebagai perias jenazah kurang memperhatikan gadis itu.


Suatu ketika, bencana terjadi hingga rumah yang ditinggali keluarga tersebut hangus terbakar. Mereka pun pindah ke rumah seorang kerabat yang merupakan pedagang barang antik.


Di kediaman baru, Riana menemukan boneka anak perempuan. Dia mengambilnya dan memberi boneka itu nama Riani. Sejak saat itu, boneka Riani selalu menemaninya.

Beranjak remaja, teman-teman Riana kerap menganggapnya aneh. Namun, gadis yang memiliki kemampuan khusus dan dijuluki anak indigo itu selalu menjadi penyelamat saat yang lain dalam kondisi bahaya.

Sutradara Billy Christian menyebut latar kisah itu sebagai pembeda the Sacred Riana:Beginningddengan film horor lain. Sinema memuat lebih banyak konten drama tentang anak indigo, tapi dalam balutan fantasi.

Menurut Billy, daya tarik utama film adalah sosok Riana. Penyuka horor atau penggemar sang ilusionis pasti penasaran seperti apa akting Riana dalam film layar lebar perdananya.

Billy pun tertarik bergabung dalam proyek film ini karena dia merupakan penggemar berat Riana. Mengarahkan Riana sebagai aktris dalam filmnya menjadi kepuasan tersendiri.

Cerita menarik terjadi selama proses pembacaan naskah dan dua pekan syuting di Tegal. Sebab, Riana sangat irit bicara dan tidak berinteraksi lancar seperti orang awam.

Interaksi Billy dengan Riana pun sangat terbatas, begitu pula Riana dengan para pemain lain. Riana berdialog sesuai naskah dan selebihnya hanya mengangguk, menggeleng, atau menunjuk.

Hal itu menjadi pengalaman penyutradaraan yang baru bagi Billy. "Awal-awal agak canggung, tapi begitu hari ketiga dan keempat sudah terbiasa," ujarnya di Restoran Rumpun Bambu, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sudah terbayang betapa rumitnya proses produksi film. Untungnya, Riana yang memiliki nama asli Marie Antoinette Riana Graharani juga didampingi oleh timnya.

Ada Bow Vernon, pendiri Trilogy yang sudah menemani Riana selama enam tahun kariernya. Pria itu biasanya menjelaskan apabila orang-orang tidak mengerti apa yang Riana maksudkan.

photo
Gen-i(source: )


Bow mengatakan bahwa Riana sangat bersemangat dengan film pertamanya. Dia berharap masyarakat bisa menerima the Sacred Riana: Beginningdengan baik.

"Tidak sabar menunggu hasil jadinya, mudah-mudahan animo masyarakat tetap tinggi seperti saat film ini akan dibuat," kata Bow.

Selain Riana, film turut dibintangi Aura Kasih, Agatha Chelsea, dan Prabu Revolusi.

Pemeran lain, yakni Citra Prima, Frislly Herlind, Angrean Ken, Willem Bevers, Clara Brosnan, dan Jessiana Pariston.

Bermain di film horor kedua, aktris Aura Kasih makin merasakan perkembangan karakter. Sebab, menurut dia, the Sacred Riana: Beginningbukan sekadar film seram yang mengandalkan lonjakan kekagetan.

Ramuan horor yang dihadirkan kental dengan drama, didukung para tokoh yang kuat dengan dialog mengena. Aura berperan sebagai Klara, guru Riana di sekolah.

Sama seperti Billy, Aura pun tidak pernah berbincang dengan Riana saat pembacaan skenario maupun di lokasi syuting. "Sesuai naskah aja, enggakberani ngobrolsampai sekarang," kata dia.

Mendukung aspek keseraman dari segi visual yang cukup gelap, sebuah lagu turut dihadirkan sebagai pengiring film. Tembang berjudul "Kenanglah Aku" itu dinyanyikan oleh Astrid.

Lagu bercerita tentang persahabatan seseorang dengan teman dari dunia maya.

Kisah tersebut merefleksikan hubungan antara Riana dengan boneka Riani yang menuntut kesetiaan.

Musisi Bemby Noor menjadi komposer lagu, sementara Andi Rianto menggubah aransemennya. Lagu produksi label Mymusic Records itu diharapkan memberi kesan kuat yang mendukung nuansa horor dalam film.
(ed: qommarria rostanti)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat