Ilustrasi virtual influencer dari Korea Selatan | Youtube

Geni

Berbagi Ruang Bersama Manusia Virtual

Influencer virtual menarik lebih banyak pengikut dari hari ke hari di media sosial Instagram.

 

 

Di film-film fiksi ilmiah, interaksi antara manusia dengan robot menjadi hal lumrah. Film-film jenis tersebut membuat penonton mudah membayangkan skenario terkait ekosistem ruang bersama antara manusia dan mesin. 

Dalam beberapa tahun terakhir, interaksi antara manusia dan robot tak hanya bisa terjadi di film fiksi. Di media sosial Instagram, misalnya, mulai banyak influencer virtual.

Influencer virtual merupakan karakter animasi atau berbasis CGI yang dibuat oleh perusahaan pemasaran sebagai pengganti Influencer manusia. Influencer virtual ini dapat melakukan apa pun yang dapat dilakukan oleh manusia, tetapi dengan lebih banyak kontrol dan keterlibatan. Influencer virtual menarik lebih banyak pengikut dari hari ke hari di akun Instagram mereka masing-masing.

Terlahir dari pikiran mesin, mereka tidak berbeda dengan literasi kehidupan nyata yang mereka tiru dan sering memproyeksikan versi terbaik dari diri mereka sendiri hingga menghasilkan pundi-pundi uang.

Influencer virtual hadir dalam berbagai pilihan tanpa cela, politis atau apolitis, pejuang keadilan sosial, atau menjadi inspirasi tren riasan wajah para anak muda. Dikutip dari laman Virtualhumans.org (sebuah situs yang melacak berita tentang manusia virtual) per Senin (6/1), ada 217 Influencer virtual di dunia. 

Salah satu Influencer virtual yang sangat populer, yaitu Miquela Sousa (lebih dikenal sebagai Lil Miquela) asal Brasil-Amerika berusia 19 tahun. Lil Miquela telah bekerja sama dengan Prada, Chanel, Supreme, dan Samsung untuk meraup lebih dari 11,7 juta (Rp 167,9 miliar) pemasukan pada tahun lalu. 

Dilansir di laman Vogue Business pada akhir Desember 2021, perusahaan pemasaran Influencer bernama Mediakix memperkirakan, jenama Prada akan menghabiskan dana 15 miliar dolar AS (Rp 215 triliun) untuk pemasaran Influencer pada 2022. Angka tersebut naik dari sebelumnya 8 miliar dolar AS (Rp 115 triliun) pada 2019.

Lil Miquela yang memiliki akun Instagram @lilmiquela dihasilkan oleh teknologi CGI oleh start up Brud yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat (AS). Kini, Lil Miquela sudah memiliki 3,1 juta pengikut di Instagram. Akunnya pun memiliki centang biru alias sudah terverifikasi.

Pemalsuan wajah bukanlah konsep baru. Band asal Inggris, Gorillaz, pernah diwakili oleh karakter animasi yang dibuat pada 1998 oleh musisi Damon Albarn dan artis Jamie Hewlett. 

Ada beberapa alasan mengapa jenama menggaet influencer virtual, di antaranya, karena tidak mengeluh dan jauh dari skandal yang dapat merusak citra jenama. Untuk membuat mereka lebih seperti manusia sungguhan, para influencer virtual ini dibekali dengan latar cerita, kepribadian, bahkan alasan untuk diadvokasi.

Selain Lil Miquela, ada juga Sylvia yang dibuat oleh teknolog kreatif Brown Institute for Media Innovation, Ziv Schneider. “Saya sangat tertarik dengan Influencer virtual sebagai tren dan peluang bercerita,” ujarnya, dilansir di laman Vice.

Di Asia, ada Influencer virtual bernama Rozy dari Korea Selatan. Rozy adalah avatar virtual yang dibuat oleh Sidus Studio X, diperkenalkan sebagai Influencer berusia 22 tahun yang suka joging, yoga, dan keliling dunia.

“Kami menerima lebih dari 100 tawaran iklan dari perusahaan dengan sekitar 20 di antaranya merupakan tawaran dari merek fashion,” kata CEO Sidus Studio X, Kim Jin-soo, dilansir di Korea JoongAng Daily.

Tawaran yang dimaksud Kim, di antaranya, menjadi bintang iklan untuk kendaraan listrik Bolt (EV) Chevrolet pada Agustus 2021. Yang terbaru, Rozy dipilih oleh Korea Ginseng Corporation (KGC) untuk mempromosikan produk suplemen kesehatan berbasis ginseng merah dan merek produk perawatan kulit. 

KGC melihat Rozy karena citranya yang percaya diri dan bersemangat. Perusahaan tersebut akan melakukan berbagai promosi pemasaran dengan sosok digital di media sosial. 

Sidus Studio X mengumumkan, Rozy memperoleh sekitar Rp 1 miliar won (Rp 12 miliar) pada 2021. Saat ini, Roxy memiliki 112 ribu pengikut di Instagram.

Indonesia juga memiliki influencer virtual bernama Thalasya. Dia tampil pertama di media sosial pada Oktober 2018. Lewat akun @thalasya_ berpengikut 480 ribu, sosok tersebut dikisahkan sebagai perempuan yang menghabiskan waktunya berkeliling Indonesia. Thalasya telah mengiklankan produk kuliner restoran, pil kesehatan, hotel, dan resor. Thalasya dikembangkan oleh Magnavem Studio dan menciptakan musik melalui Ind Alliance.

Influencer virtual yang ada sekarang menghadapi persaingan dari jenama yang siap meluncurkan avatar buatan komputer mereka sendiri. Menurut founder Virtual Influencer Agency, Dudley Nevill-Spencer, avatar menjadi domain penentu tren untuk pengalaman digital dan jenama mulai menyadari hal itu. 

“Banyak orang yang kami ajak bicara selama bertahun-tahun baru kembali kepada kami dalam enam bulan terakhir,” kata dia.

Pada 2020, Amazon mensponsori pembuatan Justin Bieber versi virtual untuk mempromosikan rilis musik. Penonton dapat berinteraksi dengan Bieber yang mengontrol avatar digitalnya dengan mengenakan setelan motion-capture

“Jika sebuah jenama menciptakan avatar selebritas maka hak citra cenderung berada pada selebritas itu dan dikendalikan oleh manajer mereka,” kata Nevill-Spencer.

Membuat Influencer virtual baru memiliki tantangan, seperti manajemen karakter. Utamanya, jika mereka ada di metaverse tempat mereka berinteraksi langsung dengan penggemar. “Ini seperti membuat naskah film,” kata dia.

Misalnya, influencer virtual yang dibuat didasarkan pada seorang gadis Asia berusia 23 tahun. Maka, kreator membutuhkan seseorang dari latar belakang dan demografis tersebut yang merupakan bagian dari proses pembuatan karakter sejak awal. “Kami membutuhkan seseorang yang telah menjalani pengalaman itu,” ujar Nevill-Spencer.

 

 

Influencer Virtual dengan Pengikut Terbanyak

1. Lu of Magalu 

Akun: @magazineluiza

Pengikut: 5,7 juta

Asal: Brasil

Lu pertama kali muncul di Youtube pada Agustus 2009 untuk mempromosikan iBlogTV atas nama Majalah Luiza (Magalu). Sejak 2009, Lu telah menggunakan akun media sosialnya untuk menampilkan video unboxing hingga ulasan produk. Meskipun Lu memiliki banyak pengikut, penting untuk dicatat bahwa ketenaran dan jangkauannya hanya ada di Brasil.

2. Miquela Sousa

Akun: @lilmiquela

Pengikut: 3,1 juta

Asal: Los Angeles, AS

Miquela Sousa atau Lil Miquela berusia 19 tahun. Dia pertama kali muncul pada 23 April 2016. Miquela terpilih menjadi salah satu dari “25 Orang Paling Berpengaruh di Internet” versi Majalah TIME dan dia bukan manusia melainkan robot.

3. Knox Frost

Akun: @knoxfrost

Pengikut: 689 ribu

Asal: Atlantas, AS

Knox Frost pertama muncul di Instagram pada 19 Februari 2019. Dia adalah robot berusia 20 tahun yang tinggal di Atlanta, Georgia, AS. Knox Frost telah bermitra dengan organisasi global dari Organisasi Kesehatan Dunia untuk Rock the Vote. Knox telah muncul di Forbes, Business Insider, AdAge, Fortune, Adweek, Buzzfeed, Mashable, Dazed, Betches, dan CNN.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat